Sebagai seorang perempuan, saya pun tak luput dari godaan untuk membeli barang-barang yang sedang diskon. Belum lagi tawaran untuk membeli gadget baru atau sekedar membeli keperluan aksesoris perempuan untuk tampil indah dan cantik. Jika sudah membeli barang yang sedang sale, tentu saya juga “kalap” untuk memilih lalu membelinya.
Namun seiring dengan berjalan waktu, saya sadar ada banyak barang yang sebenarnya tidak saya perlukan. Mungkin saya membelinya karena keinginan semata. Sejak keinginan traveling saya semakin tinggi untuk menjelajah negara orang, saya pun mulai berhemat dan berbelanja bijak. Syukurlah sampai detik ini, saya masih belum tergoda untuk memiliki kartu kredit. Saya berpikir saya akan semakin “kalap” lagi apabila bisa membeli dengan kartu kredit hehehe….
Berikut berbelanja bijak ala saya:
- Buat list prioritas barang yang akan dibeli
Jika anda ingin membeli barang-barang sebagai keperluan dan stok bulanan atau mingguan, usahakan untuk membuat list prioritas sebelum berangkat belanja. Hal ini sangat membantu anda untuk lebih fokus terhadap hal-hal yang hendak dibeli. Caranya, cek barang-barang yang jadi prioritas untuk dibeli karena memang tidak ada di rumah atau stoknya habis. Usahakan untuk membeli barang yang memang menjadi kebutuhan dasar dan tunda dulu barang-barang pelengkap yang memang sedang diperlukan.
Tulis nama barang sekaligus merk yang biasa anda beli agar anda tidak terpengaruh untuk mencoba hal yang lain. Saya terbiasa membeli barang-barang pelengkap apabila saya memiliki sisa uang berbelanja lebih atau kebetulan saat itu ada tambahan uang dari penghasilan lain.
Saya akan konsisten terhadap barang yang sudah saya masukkan dalam list. Sesekedar window shopping akan saya lakukan apabila barang-barang dalam list sudah terpenuhi dan ada sisa uang.
- Beli dalam jumlah besar
Agar lebih efisien dan tidak perlu bolak balik membeli, saya lebih suka membeli dalam jumlah banyak dan besar. Coba anda bandingkan harga barang dalam kemasan yang kecil dengan kemasan besar, tentu ada selisih harga yang lumayan meski jumlah nominalnya kecil. Dengan membeli dalam stok yang besar, anda juga bisa berhemat transportasi sehingga tidak perlu bolak balik membelinya.
- Pertimbangkan kualitas dan harga barang
Terkadang dalam membeli, insting saya sebagai perempuan akan membeli barang yang berharga murah. Namun harga barang tentu akan menentukan kualitasnya. Jadi sebaiknya pikirkan untuk membeli barang yang tidak merusak/mudah rusak dan memiliki kualitas yang hampir mirip dengan barang yang lebih mahal. Buat saya harga barang menentukan kualitas. Saran saya, tidak ada salahnya jika kita membeli barang dengan harga mahal namun awet sehingga tidak perlu membeli berkali-kali.
- Menabung lebih baik untuk membelinya
Berhubung saya tidak punya kartu kredit, saya terbiasa untuk membuat rencana pengeluaran untuk membeli barang. Atau, jika saya ingin membeli barang yang saya inginkan, saya sudah menabung terlebih dahulu. Saya juga biasa untuk membeli barang yang bukan jadi prioritas apabila saya memiliki uang tambahan atau bonus. Sekedar mendengar informasi dari teman-teman yang memiliki kartu kredit, sekarang kita juga bisa mengatur cicilan untuk membayarnya. Anda juga bisa mengikut pola cicilan seperti ini.
- Hindari mall/pusat perbelanjaan jika sedang tidak ada uang
Nah, langkah ini mungkin terdengar tidak masuk akal. Tetapi cara ini cukup jitu buat saya untuk menahan diri agar tidak menghabiskan uang untuk membeli barang-barang hanya pemuas mata saja.
Lakukan aktivitas lain yang memang tidak perlu untuk berkunjung ke mall/pusat perbelanjaan. Sekarang memang pusat perbelanjaan akan menyediakan segala hal dalam satu tempat seperti restoran/cafe untuk pertemuan. Saat saya menghindari mall/pusat perbelanjaan, teman saya meminta untuk bertemu di cafe/restoran di pusat perbelanjaan. Saya pun konsisten hanya bertemu dan sedapat mungkin untuk menghindari membeli barang-barang pelengkap.
- Cari barang yang memiliki bonus
Saya juga sering mengandalkan bonus-bonus yang kadang ditawarkan. Misalnya dengan membeli barang A dapat hadiah barang B. Tentu hal ini akan menguntungkan, selain mencoba barang B tentu kita masih bisa mendapatkan stok barang lain. Atau, bila anda membeli barang dengan jumlah nominal tertentu, anda akan mendapatkan potongan berbelanja, misalnya.
- Membeli secara online
Seiring dengan kemajuan jaman, kini kita juga bisa memanfaatkan jaringan online untuk membeli barang. Sampai saat ini, saya belum pernah mencobanya di negara saya sendiri. Saya pernah melakukan sewaktu membeli barang kebutuhan di negara orang. Selain hemat transportasi serta keinginan untuk membeli barang-barang diluar yang dibutuhkan, membeli barang secara online membuat saya praktis.
- Manfaatkan pasar tradisional
Saya pikir untuk kondisi di Indonesia, membeli barang di pasar tradisional untuk keperluan dasar seperti sembako masih relevan. Di pasar tradisional terjadi proses tawar menawar dan disinilah ditentukan keahlian kita untuk menawar dan mendapatkan harga yang terjangkau.
Kesimpulan
Hal-hal di atas sekedar berbagi pengalaman agar kita bisa berhemat dan lebih bijak dalam mengelola pengeluaran, terutama saya sebagai perempuan. Saya biasa fokuskan pada hal-hal yang memang akan dibeli per periodik agar saya punya waktu untuk menabung atau menyediakan uang sesuai harga barang yang akan saya beli.
Saya pikir, tips dari semua adalah belilah barang yang dibutuhkan. Artinya dahulukan barang-barang yang memang menjadi prioritas, tidak sekedar keinginan semata. Jika saya memiliki tas yang masih baik, saya tentu akan menunda untuk membeli tas yang baru dan memanfaatkan uang untuk keperluan lain.
Di tengah maraknya konsumerisme seiring dengan bertumbuhnya pusat perbelanjaan, tentu kita pun harus lebih bijak dan cermat agar tidak tergoda untuk bergaya hedonis dan sebenarnya uang bisa dimanfaatkan untuk ditabung atau keperluan mendesak lainnya.
Yes, it’s hard but I have to 🙂
thanks for your comment
LikeLike
Susah prakteknya, Mbak huahhhhh…
LikeLike