Tips Terhindar dari Penipuan Kerja di Luar Negeri

Sangking ambisinya saya buat sekolah sambil kerja di jerman, saya hampir terjerumus jebakan seseorang yang mengaku seorang HRD yang menawarkan pekerjaan. Kejadiannya sudah hampir setahun lalu.

Usai mendapatkan berita bahwa saya diterima studi, sontak saya pun berupaya memutar otak untuk “survive” di sana dengan modal yang saya miliki. Maklum, saya membiayai kuliah sendiri. Orangtua bilang mereka akan bantu bila saya memutuskan kuliah lanjutan di jakarta saja. Karena perbedaan tersebut, saya berusaha mencari informasi kerja.

Tiba-tiba saya dapat pesan pribadi dari seorang Asia yang ngaku tinggal di salah satu kota di jerman. Kebetulan saya memang gabung dalam komunitas expat. Bila dipikir profil saya disitu, tidak jelas, nama samaran, tidak ada foto profil, pokoknya tidak lengkap. Lantas, bagaimana dia tertarik menawarkan pekerjaan ke saya. Saya juga bingung. Karena saya ambisi ingin dapat kerja, jadi saya ingin tahu dan tertarik juga.

Saya diminta untuk wawancara by skype. Oke, saya pun setuju. Saya tidak mau kirim apapun data atau foto saya sebelum saya “deal” dengan pekerjaan yang ditawarkan.

Hari yang ditunggu pun tiba. Saya takut juga jika wawancara by skype, saya di-record atau foto saya dicuri. Jadi saya pun hanya mau wawancara by audio, no cam. Dia pun setuju. Kami berbicara dua jam, tetapi kebanyakan tidak berbicara soal pekerjaan malah hal yang pribadi. Saya pun sempat mengancam, jangan coba menipu saya karena saya punya banyak kenalan orang jerman di jerman. Dia pun masih meyakinkan saya bahwa pekerjaan ini benar, bukan pekerjaan gadungan. Apalagi dia tahu saya akan mengambil studi di jerman.

Usai memasang foto profil, karena dia penasaran, dia semakin tertarik dengan saya. Awalnya dia menawari pekerjaan jadi akuntan di perusahaan pakaian dalam ternama di dunia. Gubraks!!!! Pekerjaan mustahil yang bisa saya kerjakan tetapi karena butuh uang, saya ikuti saja. Nah, sewaktu lihat foto profil saya yang “aduhai” sexy menurut mata pria hahahahaha.. saya sengaja. Padahal saya tidak “naked” atau pasang foto dengan bikini. Dia pun menawarkan saya tidak jadi akuntan tetapi model pakaian dalam. Lebih gubrakkss lagi!!!!

Disinilah saya mulai curiga. Sambil wawancara dalam bahasa inggris, saya browsing perusahaan tersebut. Memang lokasi perusahaan tersebut ada di kota lelaki gadungan itu. Dia pun memaksa saya untuk kirim Curriculum Vitae (riwayat hidup in english) atau lebenslauf (riwayat hidup in deutsch) atau riwayat hidup ke emailnya. Hey, saya pernah bekerja di bagian HRD, pastinya saya harus tahu info pekerjaan, deskripsi pekerjaan dan proses aplikasi dulu baru saya kirim. Lelaki gadungan ini bilang bahwa dia adalah staf HRD yang diberi kepercayaan bos jerman. Hmmm… aneh!

Oke, sudah dua jam di skype. Saya pun menjanjikan akan kirim CV segera usai bicara.

Tidak, saya tidak segera kirim. Saya kontak teman dekat jerman saat itu. Saya cerita tentang lelaki gadungan itu. Dia pun membantu mencarikan informasinya. Bukan main, dalam sekejap rupanya lowongan gadungan itu juga disebar di jerman juga tetapi kontak emailnya seperti nama wanita rusia. Karena saya tidak ada facebook, teman saya juga melacak lelaki gadungan ini via facebook, ditemukan pria ini memang asia tetapi bukan dari filipina seperti pengakuannya tetapi malaysia. Langsung, teman saya ini meminta saya untuk menghapus lelaki gadungan di skype dan memblok di whatsapp.

Semoga pengalaman ini menjadi pelajaran buat siapa pun. Berikut ini tips dari saya:

1. Jangan mudah memberikan informasi detil dan lengkap tentang diri anda di media sosial.

2. Jika ada tawaran pekerjaan, tawaran bisnis, tawaran menikah, tawaran pertemanan, sebaiknya pertimbangkan dulu dengan mengecek profilnya terlebih dulu.

3. Tetap tenang apabila ada tawaran buat anda via pesan pribadi. Jangan mudah terpancing.

4. Cek kebenarannya via jaringan pertemanan seperti yang saya lakukan.

5. Jangan pernah kirim foto, data, CV, apalagi uang dengan orang yang baru dikenal via internet dan belum pernah bertemu.

Advertisement

3 thoughts on “Tips Terhindar dari Penipuan Kerja di Luar Negeri

  1. Halo, Anna, saya Mei dari majalah Cita Cinta – Feminagroup. Saya sedang menulis artikel mengenai wawancara kerja dengan perusahaan asing/bekerja di luar negeri via skype. Saya sedang browsing mencari narasumber dan menemukan blog-mu ini.
    Saya pikir, dari tulisan Anna, dirimu punya pengalaman melakukan wawancara kerja via skype. Apakah demikian? Untuk itu, apabila berkenan, minta tolong Anna jadi narasumber saya? Berbagi cerita tentang job interview via skype (Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan via email). Kalau bersedia, boleh minta alamat emailmu? Thank you

    Like

    1. Hallo Mei,

      Yups, cerita dalam blog adalah pengalaman pribadi tetapi saya tidak mengirimkan apapun yang diminta. Saya cerdik juga hehehe.. Jika masih tertarik dengan kisah saya, silahkan cantumkan emailnya disini kemudian saya akan balas dengan subjek email judul artikel ini.

      Terimakasih sudah berkunjung
      Salam,

      Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s