Entah mengapa menulis menjadi rutin saya lakukan, karena eksistensi lewat postingan media sosial tidak pernah saya lakukan lagi. Saya pikir menulis adalah bentuk eksistensi diri ketika yang lain sibuk dengan posting status atau foto selfie. Menulis adalah seni mengekspresikan dan mengolah kata yang kadang bisa menyentuh tetapi kadang perlu berpikir dan mencari sumber bacaan lainnya.
Nah, ada beberapa pesan yang masuk dan bertanya tentang tips untuk bisa eksis nulis di blog. Jujur saya juga sulit untuk meluangkan waktu jika sedang sibuk, tetapi daripada tidak bisa tidur lebih baik saya nulis dan akhirnya tertidur hihihihi… Tetapi kadang saya juga bisa malas dan sedang tidak tertarik menulis lalu berpikir, emang ada yang baca tulisan saya ya? Hahahaha… Dengan tulus ikhlas saya tetap nulis meski kadang harus berkutat pada pengalaman, pikiran atau perasaan. Bisa jadi loh, apa yang saya tulis itu fiksi atau imajinasi. Namun saya suka menulis.
Berikut 5A Tips eksis untuk tetap menulis,
1. Amati!
Apa yang sedang terjadi dengan dunia sekitar anda? Anda bisa lihat di sumber berita elektronik atau cetak. Anda bisa dengar dari gosip atau obrolan dengan rekan kerja. Atau, anda bisa cek dari media sosial yang kadang banyak teman-teman yang berbagi pendapat atau informasi seputar hal terkini yang sedang terjadi. Tak melulu soal berita, bisa jadi soal travelling saat anda berpergian, dengan begitu anda bisa amati hal-hal yang menarik untuk dijadikan bahan tulisan. Amati pula hobi atau minat anda yang lain, masak misalnya. Tulis bahan dan cara membuat kemudian praktekkan menjadi kumpulan artikel resep. Apa pun itu bahkan soal fashion jika anda memiliki kecintaan pada dunia gaya berbusana, anda bisa sampaikan pendapat dan karya anda lewat tulisan. Amati, amati dan amati sehingga anda pasti akan menemukan ide untuk menulis. Jika dulu menulis status di media sosial, kini pindahkan tulisan itu ke blog dan perkaya lagi sehingga lebih dalam dan bernas. Waduh! Susah? Pernah nulis diary ‘kan? Dulu sewaktu masih sekolah, bapak saya meminta saya beli buku tulis untuk mencatat apa saja yang saya lakukan selama satu hari. Buku tulis yang murah dan tidak menarik. Tetapi dua puluh tahun kemudian saya temukan lagi, tulisan saya sewaktu jaman SD usia 8-12 tahun itu ternyata asyik dibaca. Hey, jangan salah ternyata dari hal biasa bisa menjadi luar biasa jika kita bisa mengemasnya dengan baik.
2. Alami!
Jika sudah menemukan satu ide, sebaiknya langsung ambil hape atau notes buat corat coret supaya tidak lupa. Ide tulisan tadi yang tersimpan sebaiknya kini ditambahkan dengan pengalaman atau perasaan. Menulis adalah seni. Jadi jika anda mampu mengekspresikan apa yang dialami lewat tulisan, dijamin tulisan itu adalah cara anda memiliki ‘sense’ yang mencitrakan anda sendiri. Alami bukan berarti lepas dari imajinasi dan fantasi loh. Masukkan saja apa yang menjadi kekuatan cerita atau ide menulis anda. Jangan terpaku dengan struktur kata dan tata bahasa, tahap ini anda belum bertugas menata dan mengedit. Tahapnya masih nanti untuk mengecek dan review tulisan. Pastinya jangan berpikir untuk sempurna dalam menulis, kecuali anda ikut ajang kompetisi menulis. Anda adalah anda, tulislah apa yang menjadi diri anda sendiri.
3. Aktualisasikan!
Kini buatlah tulisan itu menjadi nyata dengan segala hal yang anda punyai. Apa pun itu, buatlah tulisan anda semenarik mungkin dengan sumber yang dipercaya. Sisipkan foto untuk meyakinkan tulisan anda. Kini tersebar foto-foto yang bebas anda masukkan dengan mencantumkan asal sumbernya. Sisipkan opini atau pendapat ahli atau public figure yang menguatkan opini anda. Atau sampaikan pendapat anda berdasarkan bahan bacaan yang anda temukan misalnya. Sebaik-baiknya pengalaman dan pendapat anda, jika tidak disampaikan dalam tulisan tentu akan terlupakan. Gunakan kesempatan anda menulis saat anda tahu bahwa pengalaman atau pendapat anda layak untuk dibagikan.
4. Atur!
Kini bagian untuk mengatur tulisan, merapikan, membaca kembali dan menata agar tulisan anda layak dibaca. Jadilah pembaca usai anda berhenti menulis. Tata kembali kalimat-kalimat yang menurut anda tidak perlu atau terdengar aneh. Atur kembali tulisan anda agar terlihat menarik. Ingat tampilan juga ditentukan oleh judul. Atur judul yang menarik pembaca untuk mengenal tulisan anda. Dimana kekuatan yang anda miliki, deskripsi yang detil, kata atau kalimat yang puitis atau foto yang menarik tulisan. Apa pun itu, mengatur tetap diperlukan agar tulisan kita layak dibagikan.
5. Ajukan jadi artikel!
Ini tahap final dimana anda sudah bisa menyebutnya karya tulisan. Ajukanlah tulisan anda di blog. Nikmati karya anda sekarang. Siapa tahu, ada yang tertarik untuk mendokumentasikan artikel anda dalam sebuah buku? Who knows ya:) Sampai sekarang, saya berharap bahwa suatu saat ada kesempatan untuk membukukan tulisan yang saya buat.
Semangat Menulis!!!!
Kira2 bagaimana cara untuk memetakan ide2 pokok dri tulisan kita. ?
LikeLiked by 1 person
Hmm, tiap orang punya pendapatnya masing-masing dek. Kalo saya sih, ditulis dulu lalu poin-poinnya baru dikembangkan. Terus riset atau cari tahu dengan baca referensi dari tempat lain, jadi lebih kaya nantinya tulisan kita. 😁 pastinya sih terus nulis ✍ karena semua itu adalah proses belajar terus menerus dan dinamis sifatnya😄
LikeLike