Korea Selatan (4): Menjangkau Perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara

Salah satu lokasi yang boleh digunakan untuk berfoto di area DMZ. Sumber foto: Dokumen pribadi
Salah satu lokasi yang boleh digunakan untuk berfoto di area DMZ. Sumber foto: Dokumen pribadi

Korea merupakan negara di dunia yang hingga kini masih terbagi dua, yakni Korea Utara dan Korea Selatan. Berkunjung ke Korea Selatan, tak lengkap jika kita tak menjangkau perbatasan kedua negara tersebut. Pemerintah Korea Selatan sendiri telah menjadikan Demilitarized Zone (DMZ) sebagai ajang promosi dan atraksi wisata. Anda juga bisa melakukan reservasi online lalu ikuti paket tur yang ditawarkan. Paket setengah hari adalah paket yang saya ambil dan diakhiri dengan makan siang dan kunjungan ke tempat pembuatan aneka makanan serta obat-obatan yang terbuat dari Gingseng.

Berangkat dengan mengenakan bis yang dijemput dari penginapan, kami disambut dengan ramah seorang Pemandu Wisata, Gadis Korea yang mungil dan lancar berbicara bahasa Inggris. Selama perjalanan ia banyak bercerita tentang kebudayaan dan kuliner Korea. Jadi meski badannya ramping, ia suka makan juga rupanya. Ia bercerita bagaimana ia menyukai Kimchi yang jadi makanan khas Korea serta pembuatannya yang masih tradisional.

Terdapat sejumlah foto, nama dalam aksara Korea dan bendera Korea Selatan. Sumber foto: Dokumen pribadi
Terdapat sejumlah foto, nama dalam aksara Korea dan bendera Korea Selatan. Sumber foto: Dokumen pribadi

Perjalanan kemudian terhenti, Pemandu meminta kami semua turun. Rupanya disini terdapat Freedom Bridge dan beberapa monumen peringatan lainnya. Semua tertulis dalam aksara Korea, jadi saya kurang begitu paham. Pemandu wisata hanya berkata bahwa kita berhenti sebentar beberapa menit untuk ambil foto dan lihat-lihat, setelahnya ia akan memanggil untuk berangkat kembali menuju destinasi wisata selanjutnya. Di

Tugu atau monumen peringatan. Sumber foto: Dokumen pribadi
Tugu atau monumen peringatan. Sumber foto: Dokumen pribadi

perhentian awal ini, ada kereta kuno dan jembatan tampak dari kejauhan. Ada juga nama-nama dalam aksara Korea yang tertulis di pita, beberapa foto orang Korea dan juga bendera-bendera Korea Selatan. Tampaknya ada peristiwa bersejarah sehingga didirikan monumen dan prasasti di sini.

Destinasi selanjutnya adalah DMZ yakni Zona Demiliterisasi antar Korea yang mencakup garis batas Selatan dan Utara. Karena memiliki risiko militer yang tinggi, maka akses sipil diawasi sangat ketat, termasuk membatasi wisatawan individu atau kelompok yang mengunjungi daerah ini. Jadi memang disarankan menggunakan agen wisata yang sudah dipilih oleh Pemerintah Korea sendiri. Kunjungan ke wisata ini memang membutuhkan identitas seperti paspor dan dokumen lainnya untuk pemeriksaan identitas.

Sebelum memasuki terowongan, kita akan diberi perlengkapan seperti helm dan kunci loker. Selama memasuki terowongan, kita dilarang membawa kamera dan alat perekam lainnya, jadi semua barang ditinggal dalam loker termasuk barang berharga. Tentunya barang tersebut juga tidak digunakan selama di terowongan, justru akan merepotkan saja. Terowongan berliku-liku dan cukup panjang, akan ada Pemandu yang akan membawa anda berkeliling di terowongan tersebut. Jalan dalam terowongan cukup curam dan licin, tetapi di sepanjang sisi terowongan, ada pegangan yang cukup kuat. Tampak orang-orang yang sudah tua juga berusaha berjuang mengikuti perjalanan dalam terowongan tersebut. Perjalanan dalam terowongan memang melelahkan tetapi setidaknya kita bisa memahami bagaimana daerah pembatas ini memiliki sumber daya ekologi yang sangat kaya dan unik.

Usai perjalanan keluar terowongan, kita akan mendapati ruang sovenir dimana kita bisa membeli aneka sovenir yang dijual, baik sovenir khas Korea sendiri maupun tanda mata bahwa anda pernah berkunjung ke DMZ ini. Tak jauh dari situ, ada museum yang menjelaskan tentang perang yang pernah terjadi di masa lampau. Ada dokumentasi yang bisa anda lihat, tetapi tidak untuk saya yang ingin melihat lebih detil lagi. Saya kurang tertarik dengan melihat kekejian perang di masa lalu.

Stasiun Dorasan atau Railway interconnected station yang menghubungkan Korea Utara dan Korea Selatan. Sumber foto: Dokumen pribadi
Stasiun Dorasan atau Railway interconnected station yang menghubungkan Korea Utara dan Korea Selatan. Sumber foto: Dokumen pribadi

Ada beberapa area militer yang memang dilarang untuk difoto, hanya boleh dilihat, misalnya area batas negara Korea Utara dan Korea Selatan dalam sebuah maket. Lalu ada satu tempat yang memang dijadikan pengawasan dan bisa digunakan untuk melihat wilayah Korea Utara di seberang sana, meski tidak tampak jelas dari kejauhan. Destinasi wisata selanjutnya dilakukan ke railway station yang menjadi penghubung. Dalam sebuah papan informasi dijelaskan, “Not the last station from the South, but the first station toward to the North.” Di Stasiun Dorasan ini dijelaskan bahwa untuk menuju ke Pyeongyang diperlukan 205 Km sedangkan menuju ke Seoul diperlukan 56 Km lagi.

Tumbuhan Ginseng yang diakui sangat berkhasiat. Sumber foto: Dokumen pribadi
Tumbuhan Ginseng yang diakui sangat berkhasiat. Sumber foto: Dokumen pribadi

Destinasi terakhir dari paket tur sebenarnya tidak ada kaitan dengan jalur perbatasan, yakni tempat pembuatan aneka makanan dan obat-obatan yang terbuat dari Gingseng. Di sini kita akan mendapatkan penjelasan mengenai tumbuhan Gingseng yang sudah kesohor khasiatnya ke seluruh dunia. Anda bisa membeli untuk kepentingan pribadi atau sebagai buah tangan. Saya pun jadi tahu bahwa ternyata tumbuhan ginseng memiliki jenis kelamin, ada yang laki-laki dan perempuan. Ini terlihat dari bentuknya. Oh ya untuk memasuki area pembuatan ginseng ini, kita tidak boleh mengambil gambar sama sekali. Semua penjelasan yang diberikan menggunakan bahasa Inggris. Pemandu akan menjelaskan tentang tanaman ginseng hingga produksinya yang dikemas sebagai makanan atau obat-obatan.

Beberapa tips dari saya untuk mengikuti paket tur ini:

  1. Mengajukan reservasi sebelumnya, sebaiknya sejak masih di Indonesia.
  2. Siapkan paspor untuk pemeriksaan identitas.
  3. Gunakan pakaian yang nyaman dan alas kaki yang nyaman pula. Sangat tidak disarankan menggunakan high heels karena akan memasuki terowongan yang sangat tak nyaman dengan alas kaki high heels.
  4. Ikuti semua petunjuk dari Pemandu Wisata jika kita tidak ingin mendapatkan masalah, karena area ini termasuk area militer. Patuhi bagian mana yang dilarang dan tidak boleh dilakukan. Tidak usah membawa banyak barang karena nanti saat memasuki terowongan, anda akan diminta untuk meninggalkan semua barang dalam loker yang terkunci.
  1. Jika ingin mengambil foto bersama Tentara, sebaiknya tanyakan dulu apakah berkenan atau tidak? Ada yang memang dilarang, namun ada pula yang boleh seperti di stasiun perbatasan.

Selamat berwisata😁

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s