Semua pasti sependapat dengan kalimat di atas. Saya punya seorang teman yang setiap saat hal-hal yang saya sampaikan kepadanya selalu dipandangnya negatif, hingga akhirnya saya jadi mengurangi interaksi komunikasi dengannya. Mengapa? Karena saya tidak ingin pemikiran saya dipenuhi hal negatif. Saya juga heran mengapa ia bisa memikirkan hal tersebut yang menurut saya, hal yang lucu dan menyenangkan. Serba salah ya?!
So anyway, saya mau sampaikan pentingnya kata-kata positif yang berpengaruh pada perilaku dan pemikiran kita. Bahkan menurut ahli Andrew Newberg, MD dan Mark Robert Waldam, kata-kata secara harafiah akan mengubah otak. Setuju?
Pernah mendengar eksperimen yang dilakukan oleh Dr. Emoto dari Jepang? Dalam penelitian ini, Dr Emoto menempatkan nasi dalam dua tempat. Satu tempat ia tempel kata, “terima kasih” dan di sisi lain “bodoh”. Setiap hari ia meminta anak-anak yang melewati wadah tersebut berkata keras sesuai label yang diberikannya. Anda tahu apa hasilnya?
Setelah 30 hari, nasi dengan wadah kata tempelen “terimakasih” atau yang dimaksudkan kalimat positif ternyata hampir tidak mengalami perubahan buruk. Bagaimana yang lain? Nasi dengan tempelan kata negatif seperti “bodoh”, menjadi berjamur dan busuk.
Jadi apa maknanya?
Terhadap anak, pasangan hidup, rekan kerja, atau siapapun mari kita coba terapkan kata-kata positif. Kata-kata yang positif itu mengandung doa dan harapan. Belajarlah untuk mempengaruhi pikiran dan perilaku dengan hal-hal positif karena hasilnya lebih baik. Sudah banyak penelitian dilakukan tentang pentingnya kekuatan kata-kata bagi perkembangan mental seseorang.
Berpikirlah sebelum berkata-kata, bukan berkata-kata baru kemudian berpikir!
Make it in your life 