Hidup itu Berisi Kepingan Mimpi dan Harapan

Suatu kali dalam sebuah thematic games, Sang Motivator meminta setiap kelompok kecil untuk menyusun gambar yang tersedia di dalam amplop. Potongan gambar tersebut kelak akan menjadi gambar yang utuh membentuk sebuah bangun ruang.

Tugasnya adalah susun tiap keping gambar tanpa bersuara dan beri gambar yang tidak sesuai dengan keping gambar yang dominan kepada kelompok lain. Jangan pernah meminta gambar kepada kelompok lain! Semua dilakukan dengan kesadaran dan tanpa suara.

Dari permainan sederhana tersebut, gambar akan menjadi lengkap ketika orang-orang bersama mengumpulkan kepingan demi kepingan gambar yang dimiliki sehingga menjadi gambar yang utuh. Berhasil! Jawabnya berhasil jika setiap orang tahu bagaimana menyusun pola demi pola dengan baik, sadar dan sabar.

Apa yang dipetik dari permainan tersebut?

Banyak dari kita yang kadang tidak sadar telah berhasil menyusun kepingan demi kepingan impian hidup. Hanya saja tidak tahu bagaimana menyusunnya sehingga menjadi gambaran yang utuh.

Mereka sibuk dengan pemikirannya. Mereka sibuk membagikan kepingan demi kepingan kepada orang lain. Mereka tidak sabar menunggu. Mereka ingin cepat-cepat sukses dan berhasil. Padahal keberhasilan tanpa kesabaran adalah nol belaka.

Jika ingin mimpi yang besar, semua berawal dari kepingan-kepingan kecil yang tersusun berserakan. Kita perlu orang lain untuk membantu menyusunnya menjadi sebuah gambaran impian yang besar. Mengapa?

Kita adalah makhluk sosial. Kita perlu berinteraksi satu sama lain. Mereka yang besar karena bermimpi mendapatkan dukungan dari orang lain sehingga berhasil.

Ada pendapat?

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s