Faktor-faktor Terbentuknya Personal Brand Identity Dalam Keseharian

Jika sebelumnya membahas branding product, sekarang kita membahas personal branding identity. Apa itu? Personal branding identity adalah bagaimana anda mengekpresikan diri anda kepada publik dan bagaimana mereka menerima anda (kesan) tersebut.

Apa pentingnya personal branding identity dalam keseharian? Di pergaulan tentu anda sering mendengar tentang si A,B, dan seterusnya yang bisa mempengaruhi mereka disukai atau tidak disukai oleh orang-orang sekitar. Ada semacam cap pada mereka dan itu adalah kesan mereka. Jika pada figur-figur populer semacam artis, pejabat dan lain-lain maka personal branding identity mereka lebih dibentuk pada karya prestasi mereka, statement, gaya penampikan dsb.

Meski sifatnya subjektif, namun personal branding identity terjadi karena beberapa faktor yang membentuknya. Apa saja? Cara berperilaku yang jadi keseharian ternyata membentuk siapa anda di mata mereka. Kebanyakan kata yang muncul dari cara berperilaku adalah kata sifat seperti ramah, baik, pemalu, lucu, pemarah,dsbg. Cara berperilaku tampak dari hubungan anda dengan orang sekitar. Bagaimana relasi anda dengan mereka lalu bagaimana kesan mereka tehadap anda?

Jika selama ini anda tidak suka berbagi apa pun, tak pernah traktir teman, tidak pernah bawa makanan ke kantor, suka meminta tapi tak pernah memberi, irit dalam sumbangan sosial maka branding yang muncul bisa jadi pelit, kikir atau sejenisnya. Ada alasan sebenarnya branding yang terbentuk pada anda misalnya karena anda adalah orang yang hemat, namun begitulah mereka mengesankan anda.

Apalagi selain berperilaku, cara berpakaian atau penampilan anda. “Wah, si A selalu tampil seksi,” kata seseorang yang berkomentar tentang teman kantornya. Yang mendengar bertanya, “Mengapa si A seksi menurutmu?” Jawab orang yang pertama karena A suka berpakaian rok mini, baju tanpa lengan, baju ketat, dsbg.

Ada pula branding soal penampilan yang memunculkan dunia mode (fashion), gaya berpakaian, tatanan rambut hingga aksesoris yang dikenakan. Mereka yang memberi kesan ini memang tak melulu orang bertipe visual, namun mereka akan ingat bagaimana anda mengekspresikan diri ke hadapan publik. Mungkin anda bisa mengingat mereka yang ‘nyentrik’ dalam berpenampilan atau gayanya yang kuno, atau warna baju yang jadi favoritnya.

Pernah teringat seseorang hanya karena orang tersebut suka berkata berulang-ulang seperti oke, ya, atau apa saja? Ini membuktikan bagaimana anda terkesan hanya karena tutur kata. Personal branding identity terlihat dari cara seseorang berpendapat karena isi pendapatnya yang smart atau sebaliknya.Atau pendapatnya selalu menjadi solusi dari pemecahan masalah. Ada orang yang bisa berpendapat penuh ekspresif, biasanya adalah tipe sanguinis. Namun ada pula yang berpendapat tanpa ekspresi, tenang, dan lain-lain.

Gaya bekerja juga bisa mempengaruhi terbentuknya personal branding identity, cepat atau lambat dalam menyelesaikan pekerjaan. Atau bekerja kurang teliti, kurang cekatan, malas, rajin, bossy, dan lain-lain. Anda tipe yang mana?

Terakhir, tentu berhubungan dengan media sosial. Bagaimana eksistensi anda di sana? Apa saja status, foto atau info yang dibagikan? Apakah anda silent reader? Atau anda aktif?

Intinya, bagaimana anda memasarkan diri anda kepada publik sehingga itu lah yang mereka tangkap dari anda.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s