Mengapa Orang yang Ahli Berteori Belum Tentu Berhasil Kenyataannya?

Ada seorang jenderal perang yang terkenal ahli dengan petuah dan teorinya soal berperang. Bagaimana orang bisa menyebutnya ahli perang? karena ia jago menyampaikan strategi perang di hadapan banyak orang, lagipula ia cakap berbicara soal perang. Banyak orang datang padanya meminta strategi untuk kemenangan perang.

Suatu hari Raja datang pada jenderal ini agar dapat melawan negeri seberang dan membawa pulang jenderal-jenderal lain yang sudah ditawan. Raja sudah kehabisan akal sehingga meminta jenderal yang ahli berperang untuk melawan sendiri musuh mereka. Lagipula semua jenderal sudah habis ditawan.

Jenderal pun yang sudah ahli perang meminta waktu berhari-hari kepada raja untuk membaca teori perang. Raja pun mengijinkan. “Apa pun permintaanmu akan dikabulkan,” seru Raja. Setelah belajar memahami teori perang, Jenderal pun meminta jumlah pasukan dua kali lipat untuk berperang dan amunisi yang tak terhitung banyaknya.Ia pun akhirnya pergi berperang melawan negeri musuh.

Akhirnya raja mendapatkan berita bahwa jenderal ahli perang ini ternyata gagal memenangkan peperangan. Tak ada cara lain, raja pun turun tangan melakukan penyerangan pada akhirnya. Raja ternyata berhasil mengalahkan negeri seberang. Kata raja “Mereka yang jago dalam teori kenyataannya belum tentu ahli saat melakukannya.”

Dari kisah jenderal di atas, mungkin anda punya pengalaman yang sama. Atau, anda setuju jika orang yang ahli berteori, belum tentu jago dalam praktiknya. Ini dia alasannya:

1. Mereka yang cakap bicara sedikit ilmunya.

Dulu saat masih sekolah dasar, guru kelas saya mengajarkan lagu begini liriknya “Kaleng yang kosong, nyaringlah bunyinya. Yang banyak omong, sedikit ilmunya. Kata pepatah benarlah adanya…” Jadi mereka yang nyaring berbicara, biasanya kosong. Mereka suka pamer berilmu, padahal ‘Hey your words aren’t your performance, your actions prove that’ Jika mereka ahli, tentu mereka langsung berpikir kemudian bertindak. Bukan berteori dulu baru bertindak. Bisa kalah perang kalau begitu.

Seperti kisah jenderal di atas, mengapa ia disebut ahli? Karena cakap berbicara soal strategi perang. Ia tetap disebut ahli meski ia belum pernah pergi berperang. Ketika mengamati suatu masalah, mereka bisa menyebutkan berbagai teori yang memusingkan kepala. Tetapi apakah mereka mengerti dan memahami teori itu?

2. Kondisi dalam teori biasanya yang ideal, kenyataannya hidup tidak selalu berjalan seperti rencana.

“Ah, kebanyakan teori akhirnya masalahnya tidak selesai” keluh seorang pengamat saat menyaksikan kasus di persidangan. Ada pepatah mengatakan terlalu banyak tahu semakin membingungkan ketika dihadapkan pada keputusan masalah. Lebih baik tahu sedikit, bertindak banyak ketimbang tahu banyak tetapi tidak ada tindakan. Pastinya anda pernah mengalami hidup tak semulus rencana yang diucapkan. Mengapa? Yang ideal adalah yang terucap, namun yang real lebih berarti.

Apa yang menyebabkan kegagalan perang dari kisah jenderal di atas? Rupanya ia salah menggunakan strategi sesuai teori. Atau terlalu banyak teori yang digunakan sehingga kurang fokus praktiknya. Ada berbagai alasan apa saja yang menyebabkan kegagalan. Namun pastinya, jenderal ini tak bisa beradaptasi dengan keadaan atau kenyataan yang ada. Mereka yang jago berteori saat dihadapkan pada kenyataan tentu harus ahli juga beradaptasi.

Kesimpulannya

Pengalaman itu lagi-lagi mahal harganya. Lebih bermakna mengajari seseorang lewat tindakan ketimbang ucapan. Learning by doing. Jangan terlalu kaku dan menggunakan banyak teori! Beradaptasilah dengan kondisi yang sebenar-benarnya! Nyatanya hidup itu sederhana seperti yang dilakukan, bukan serumit dikatakan dalam teorinya.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s