“Kalau tidak sombong bukan saya namanya,” celetuk seorang teman di suatu waktu. Saya menyetujui ucapannya karena dia sering terlihat pamer pada kehebatannya atau gelar pendidikan yang disandangnya. Sombong itu memang tidak dilarang. Siapa pun berhak sombongnya! Hanya saja tidak semua suka orang yang bersikap sombong, apalagi tidak dapat dibuktikan kehebatan yang diagung-agungkan.
Mengapa mereka bersikap sombong? Katanya sih mereka yang sombong berpikir bahwa mereka lebih baik dari orang lain. Misalnya orang yang membanggakan dirinya lebih cantik dan menarik di hadapan orang lain. Ia berpikir tidak ada orang yang lebih cantik selain dirinya menurut pemikiran si orang sombong. Ia berlaku sombong dengan bercerita bahwa kecantikannya membuat banyak lawan jenis terpikat atau banyak orang menyanjung kecantikannya. Meski sekedar ucapan, orang sombong belum tentu bisa membuktikan apakah dia benar-benar cantik dibandingkan orang sekitarnya?
Lalu apa yang anda pikirkan tentang orang sombong? Yups, orang sombong biasanya merasa inferior. Apa itu? Inferior dimaksudkan ketika seseorang berada pada status atau tingkat terendah dari kapasitasnya atau apa pun juga. Nah pada saat seseorang berada pada level inferior ini maka ia berlaku sombong. Artinya ia bersikap sombong untuk menutupi perasaannya yang inferior. Contohnya orang-orang sekitar anda semua bercerita tentang kehebatan anak-anaknya, maka orang sombong biasanya ikut menceritakan kehebatan anaknya melebihi sewajarnya. Orang dapat berlaku sombong pada saat mereka berada di titik terendah, ketika tidak ada lagi yang bisa dibanggakan. Sombong akhirnya melebihi kewajaran atau kenyataan.
Jika di atas adalah alasan mengapa orang bersikap sombong maka lain soal ketika orang sombong pun tidak bisa terima kenyataan hidup. Sebut saja Bunga, dia bukan berasal dari keluarga kaya namun kesehariannya ia bersama teman-teman kaya. Saat temannya bercerita tentang gaya hidupnya, Bunga pun tak kalah cerita dengan sombongnya. Orang sombong tidak siap menerima kenyataan dirinya. Karena itu mereka berlaku sombong.
Terakhir menurut saya, alasan orang bersikap sombong adalah pengasuhan (parenting). Orangtua adalah figur utama dan pertama dalam mendidik anak, termasuk bagaimana berperilaku. Ada orangtua yang memberikan contoh bersikap sombong sehingga akhirnya ditiru pula oleh si anak. Ingatlah perilaku anda sebagai orangtua membentuk pola baru bagi anak untuk ditiru melalui pengalaman modelling.
Orang yang sukses dalam hidupnya selalu diingatkan untuk tetap bersikap rendah hati. Karena di atas langit, masih ada langit.