6 Cara Praktis Hindari Kelebihan Bagasi Saat Traveling

Simak kebijakan dan ketentuan tiap maskapai penerbangan yang berbeda-beda sesuai destinasi anda. Sumber foto: Dokumen pribadi.

“Delapan kilo bayar dua ratus lima puluh Euro. Gila aja” seru saya pada suami ketika kami akan terbang dari Jerman ke Indonesia. Mungkin anda juga pernah mengalami hal ini. Namun akhirnya saya membayar juga karena ada barang yang memang tidak bisa dikeluarkan. Terpaksa kami bayar, begitulah ketentuan maskapai.

Ada kalanya saya berpergian dengan tiket murah tanpa bagasi. Biasanya saya pergi hanya beberapa hari saja menggunakan penerbangan. Atau saya berpergian dan mendapatkan servis bagasi senilai sekian kilo dari maskapai namun ternyata saya mesti bayar kelebihan bagasi sepulangnya karena tambahan muatan misal oleh-oleh. Nah, sebagai orang Asia pastinya kecenderungan buat beli oleh-oleh seperti menjadi hal yang tak terlupakan sebagai buah tangan saat pulang liburan.
Namun niat yang baik untuk bawa oleh-oleh terkadang kejegal atau terkendala dengan aturan semisal batasan banyaknya hand carry tas jinjing atau jumlah kilogram bawaan yang melebihi ketentuan. Di atas semua itu, saya mau berbagi cara praktis untuk hindari bayar lebih muatan bagasi.

Apa saja? Ini dia…

1. Baca dengan teliti kebijakan tiap maskapai

Hal ini perlu diperhatikan agar anda paham mengenai kebijakan setiap maskapai penerbangan yang berbeda-beda dalam jumlah maksimal kilogram bagasi dan jumlah tas jinjing hand carry yang bisa dibawa di kabin pesawat. Jika keberangkatan dengan maskapai A dan kepulangan dengan maskapai B, tentu berbeda servisnya termasuk kebijakan jumlah maksimal kilogram bawaan anda.

Saya biasanya tidak ingin membayar kelebihan bagasi yang sudah seharusnya saya dapatkan gratis misal 15 kg, 20 kg atau 30 kg. Saya juga tidak ingin seperti pengalaman teman saya yang akhirnya harus meninggalkan barang-barang termasuk oleh-oleh yang dibeli.Karena petugas melarangnya membawa barang tersebut. Oleh karena itu, anda mesti memahami dengan baik.

2. Manfaatkan timbangan portable yang otomatis

Di pasaran tersedia alat timbangan yang mudah dibawa dan angkanya bisa muncul otomatis. Jadi setelah packing selesai, silahkan timbang lagi tas bawaan anda. Apakah sudah sesuai dengan ketentuan berat yang diharapkan?

3. Periksa lagi bawaan anda sebelum check in pesawat

Di beberapa maskapai saat menuju konter check in pesawat terkadang disediakan timbang muatan, di sini anda bisa manfaatkan buat menguji berat bawaan anda. Syukur jika melebihi ketentuan dan masih bisa ditinggalkan ke kerabat yang mengantar saat keberangkatan, sehingga barang-barang tersebut tidak hilang. Pernah kejadian teman saya harus terbang ke Eropa pertama kalinya dengan banyaknya bawaan, akhirnya ada beberapa barang yang masih bisa ditinggalkan ke kerabat yang mengantar.

Oh ya, anda juga bisa mengecek kelayakan besaran tas jinjing hand carry yang mau ditaruh di kabin dengan peralatan di sekitar konter check in pesawat. Pernah suatu kali saya bawa pigura atau lukisan foto yang tidak mungkin diletakkan di kabin pesawat karena tidak layak, kebesaran mungkin. So pramugari memperkenankan diletakkan dibelakang, tidak di kabin.

4. Bawa baju tidur yang sudah siap dibuang

Nah ini adalah siasat saya agar bisa memanfaatkan space di muatan bawaan setelah pulang. Saat berangkat saya biasa membawa baju-baju yang sudah siap dibuang, terutama baju tidur. Jadi saat dirasa tas muatan saya bakalan kelebihan dari yang seharusnya maka saya tinggal membuang atau meninggalkannya di hotel tempat menginap. So saya bisa membawa oleh-oleh pulang. Cihuy kan?!

5. Perlengkapan mandi ditinggalkan

Ada dua cara yang saya lakukan dengan perlengkapan mandi, (1). Saya tidak bawa saat keberangkatan tetapi saya membeli seperlunya saat di lokasi tujuan. Atau (2). Saya ganti tempat shampoo dan sabun ke botol minimalis. Bahkan hal ini dilakukan saat saya pergi terbang tanpa bagasi karena tidak boleh bawa cairan dalam jumlah besar. Jadi sekembalinya dari lokasi liburan, saya bisa meninggalkan perlengkapan mandi dan menggantinya dengan oleh-oleh. Bahkan bila beberapa hari berpergian, saya tidak membawa pengering dan pengkeriting rambut dan menggantinya dengan meminjam pengering dari hotel dan mencoba salon perawatan rambut di lokasi tujuan.

6. Berbagi dengan yang lain sebelum kembali terbang

Terkadang saat berangkat liburan, saya bawa beberapa buku seperti novel atau buku petunjuk traveling, nah saat kembali pulang buku-buku tersebut saya bagikan kepada wisatawan lain yang memerlukan atau taruh di lobi hotel. Tidak hanya buku, mungkin anda juga terpaksa membagikan barang yang baru saja dibeli di lokasi agar anda tidak harus membayar excess bagasi. Pernah di Seoul, teman sekamar dormitory dari Belgia memberi celana pada saya yang baru dibelinya di konter Zara hanya karena ia sudah merasa bagasinya penuh muatan.

Semoga cara saya di atas bermanfaat. Selamat liburan!!!

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s