Mengapa Timbul Kegagalan Berkomunikasi Antara Pria dan Wanita?


Kebiasaan perempuan berbicara basa-basi dan tidak direct, sementara pria tidak suka itu. 

Sebagai orang yang belajar dan bekerja di dunia komunikasi, tidak serta merta membuat saya ahli berkomunikasi kepada lawan jenis, termasuk pengalaman dengan suami sendiri. Ternyata ini tidak hanya dialami oleh saya seorang, mungkin juga anda atau banyak juga perempuan yang komplen bahwa pria tidak bisa memahami komunikasi yang dilakukannya. Lalu laki-laki juga mengeluh bahwa mereka selalu gagal berkomunikasi dengan perempuan, terutama perempuan yang dicintainya. 

Jika ditelusuri, berikut alasan kegagalan komunikasi sehingga menimbulkan kesalahpahaman antara pria dan wanita:

1.  Perempuan lebih menekankan perasaan saat berkomunikasi, pria berbicara berdasarkan pemikiran (logika)

Schatz, bagaimana jika kita makan di restoran itu saja?” tanya suami. Saya jawab “Tidak, saya tidak suka restoran itu. Sepertinya restoran itu tidak enak makanannya” Kemudian suami bertanya kembali, bagaimana saya tahu bahwa restoran itu memiliki makanan tidak enak. Dengan santai saya jawab, itu intuisi atau perasaan saja. Padahal saya belum pernah makan di situ. Sementara suami memilih restoran itu karena dekat dengan hotel.

Intinya pria lebih menekankan logika saat berkomunikasi sementara perempuan banyak ditentukan oleh perasaan mereka. Jadi perempuan bisa beralasan apa saja bahkan terdengar tidak masuk akal, sementara pria tidak mampu mencernanya karena terdengar tidak logis. Di sini muncul kesalahpahaman kedua belah pihak. 

Tips: Lakukan klarifikasi di antara kedua belah pihak agar informasi yang disampaikan dan diterima jelas dan sama baiknya.

2. Perempuan berbicara paling banyak kata sedangkan pria tidak suka mendengarkan

Schatzi, saya bertemu dengan si A lalu bercerita bla bla bla. Si A ini ternyata bla bla bla. Padahal bla bla bla…” kata saya pada suami. Saya berbicara terus dengan kalimat pengulangan, kata yang sama sedangkan suami asyik di depan laptopnya. “Hello Schatz, kamu dengar apa yang saya ceritakan?” tanya saya balik. Dengan polos dia menjawab “Ya, kamu bertemu dengan si A” Mendengarkan itu rasanya mau marah saja, mengapa dia mendengar awal percakapan saja. Akhirnya salah paham.

Para ahli komunikasi sudah meneliti bahwa perempuan berbicara paling banyak kosakatanya dibandingkan laki-laki. Hasil studi dirilis di sini. Jadi tidak serta merta pria bisa mendengarkan dengan baik sehingga memahami komunikasi yang dibangun dengan perempuan yang dicintainya. Mungkin pria mendengarkan dengan baik di awal atau akhir percakapan padahal bisa jadi inti yang disampaikan anda ada di tengah. 

Tips: Jika ingin berkomunikasi yang serius sebaiknya sampaikan secara langsung tanpa berbelit-belit atau basa-basi sehingga mudah ditangkap dan didengarkan. Bangunlah komunikasi dua arah, bukan hanya anda saja sebagai perempuan yang berbicara.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s