Begitu indah kekuatan pengampunan, seperti yang pernah saya tulis di sini. Bahwa sesulit apa pun mengampuni, sebenarnya anda belum benar-benar melupakannya. Ini lima alasannya, dilihat di sini.
Berkaitan dengan pengampunan, baru saja dirilis dalam jurnal psikologi kesehatan bahwa ada dampak kesehatan fisik, bila psikis masih memendam kesalahan masa lalu. Studi ini memang tidak besar, tetapi hasilnya layak berpengaruh. Riset terhadap 148 orang yang dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar tingkat stress selama ini, kecenderungan memaafkan dengan kesehatan fisik mental yang dirasakannya.
Psikolog di Iowa yang menulis studi ini, Loren Toussaint kemudian menyimpulkan bahwa mereka yang memiliki jiwa pemaaf terbebas dari rasa sakit dan stress. Mengapa? Karena orang yang berjiwa pemaaf memiliki coping skills yang lebih baik dalam menangkal hal-hal negatif yang menyerang tubuh.
Serupa dengan pendapat tersebut, Karen Swartz dari John Hopkins Hospital mengatakan bahwa imunitas tubuh menjadi menurun dan jantung terpompa lebih cepat sehingga memudahkan tubuh terserang penyakit kronis seperti sakit jantung dan diabetes bahkan depresi. Hal ini karena kita masih memendam dendam masa lalu.
Berkaitan dengan hal tersebut, masa lalu memang tak mudah untuk dilupakan sehingga ini, sebut saja I, perempuan berusia paruh baya menderita Parkinson di usianya yang masih muda. Saya bertemunya di Gereja tempo lalu.
Dulu saya mengenalnya, I adalah perempuan yang berpenampilan menarik. Kini penampilannya benar-benar tidak semenarik dulu dengan kondisi tangannya yang tremor. Hingga kini I memang masih melajang, di usianya yang tak muda lagi. Dia menceritakan ‘luka batin’ masa lalu yang pernah dialaminya dengan mantan kekasihnya.
Seburuk apa pun masa lalu, jadikan hidup anda lebih berharga dengan mengampuninya! Agar terbebas dari rasa sakit yang kronis, berdamailah dengan masa lalu anda. Jangan sampai ‘luka batin’ anda mengganggu hidup anda yang begitu berharga!