Beberapa hari belakangan kita disibukkan dengan berbagai postingan di media sosial tentang berbagai hal yang memang sedang jadi tren di Indonesia. Yups, Pilkada merupakan salah satu yang menjadi isu nge-trend di media sosial. Namun di sisi lain banyak pula isu yang berseliweran baik positif maupun negatif di media sosial. Apakah kita perlu punya etika di media sosial?
Ada mungkin sebagian orang berpendapat seperti ini “Mulut gue, status gue, akun atas nama gue. Kenapa elo yang sewot?” Pendapatnya seperti itu benar, namun mereka bisa jadi disebut tidak tahu etika berkomunikasi.
Ada pula yang menyahut begini “Hello, ini ‘kan cuma dunia maya. Orang tidak tahu siapa saya. Saya ‘kan pakai anonim alias bukan nama sebenarnya.” Lalu jika anda pakai anonim, apakah tidak bisa terdeteksi? Come on, meski dunia maya namun kini berlaku hukum ‘Statusmu Harimaumu’ jadi anda tidak bisa bersembunyi karena apa yang sudah dibagikan dalam dunia maya pun dianggap sebagai konsumsi publik. Kecuali anda membatasi atau menjadikannya private.
Kembali soal etika, ini alasan pentingnya dilakukan dalam jaringan media sosial:
1. Postingan menunjukkan bagaimana anda berperilaku di media sosial karena apa yang anda bagikan diperlihatkan kepada teman dalam daftar anda atau dilihat publik. Jadi pepatah lama masih berlaku, Anda Sopan Kami pun Segan.
2. Ingat kembali teman yang berada dalam daftar media sosial anda! Jika postingan anda soal pekerjaan lalu anda menuliskan hal-hal negatif, apakah itu tidak akan memperburuk posisi diri anda di tempat kerja? Jadi etika perlu karena menyangkut teman yang menjadi bagian dari daftar yang diterima anda di media sosial. Jangan sampai anda kehilangan pekerjaan hanya karena etika anda yang buruk di media sosial!
3. Anda mungkin berkilah bahwa daftar teman anda tidak berkaitan dengan bisnis atau pekerjaan. Namun bisa saja perbedaan pandangan dalam memposting yang disebut tidak tahu etika menyebabkan anda kehilangan persahabatan. Kok bisa? Bisa saja. Saat membagikan informasi viral di media sosial, perhatikan unsur SARA (suku, agama dan ras). Di sini diperlukan etika. Pastikan sumbernya dan yang terutama postingan anda tidak membuat ketidaknyamanan antar golongan.
4. Anda bertanggungjawab terhadap akun yang sudah dibuat atas profil anda. Jadi etika perlu agar anda tidak dikenakan sanksi hukum atas hal-hal yang tidak santun. Buatlah orang lain dalam daftar anda nyaman dan berkenan pada postingan anda! Jika ingin postingan anda disukai banyak orang, pilihlah yang santun!
5. Terakhir, perhatikan pula hak cipta bila mengkopi konten orang lain! Lalu hindari juga cyber bullying terutama komentar negatif atas orang lain. Jika anda melanggarnya, kemungkinan anda dilaporkan ke administrator pengelola situs. Oleh karena itu etika perlu meski di media sosial karena menyangkut citra diri yang anda bangun di sana.
So, be wise! Jadilah bijak untuk memanfaatkan media sosial yang menghubungkan satu sama lain!