Suka traveling ke berbagai negara dan singgah untuk mengurus berbagai hal seperti check in pesawat, lihat jadwal keberangkatan, letak ruang tunggu hingga pengurusan imigrasi di bandara misalnya, saya tertarik mengamati perilaku komunikasi tersebut.Berkaitan dengan perilaku komunikasi berikut hasil pengamatan saya saat di bandara.
Di bandara Soetta Indonesia dan banyak bandara di Indonesia dalam pengamatan saya, lebih sering komunikasi yang disampaikan dari pengelola bandara kepada penumpang pesawat dan pengunjung adalah komunikasi lisan. Anda akan lebih sering mendengarkan jadwal pesawat mendarat atau penumpang harus masuk ke waiting gate misalnya. Padahal jadwal memang sudah tertera otomatis di papan informasi atau waktu untuk boarding time sudah muncul di boarding pass tetapi tetap saja disampaikan komunikasi lisan lewat announcement audio.
Komunikasi lisan yang disampaikan lewat announcement ini ternyata lebih bermanfaat sebagai penanda kepada penumpang dan pengunjung bandara. Saya jadi ingat rekan kerja yang berangkat bersama naik pesawat berkata begini “Hey Anna, nanti saja ke waiting gate tunggu dipanggil” Itu adalah salah satu contoh perilaku komunikasi. Contoh lain, ada seorang pengunjung bandara lebih memilih bertanya dimana letak toilet atau mesin penarik uang ATM ketimbang membaca papan informasi atau papan petunjuk yang tersedia. Lagi-lagi perilaku komunikasi lisan.
Atau misalnya ada teman saya tertipu mengejar jadwal pesawat dengan tujuan sama setelah mendapatkan informasi lisan dari petugas. Padahal bila dia bisa membaca papan informasi otomatis jadwal pesawat maka ia tidak perlu berlarian. Ingat pastikan kode/nomor penerbangan anda karena ada kesamaan jadwal, nama maskapai dan destinasi!
Perilaku komunikasi lisan juga ternyata lebih efektif disampaikan untuk larangan misalnya dilarang merokok. Padahal sudah jelas ada papan informasi larangan merokok. Contoh lain, saat antrian penumpang menuju pesawat maka penumpang akan berlaku tertib mengantri setelah diperingatkan berkali-kali oleh petugas lewat komunikasi lisan ketimbang mematuhi papan informasi ‘Harap antri’ yang dipasang dekat pintu masuk. Perilaku komunikasi lisan di bandara memang masih diterapkan di beberapa negara lain. Perilaku ini disebabkan dengan budaya kebiasaan membaca masyarakat atau budaya literasi sebagai bagian komunikasi. Jadi kita lebih mengutamakan komunikasi lisan dibandingkan komunikasi tertulis.
Bagaimana dengan komunikasi tertulis di bandara lain?
Di bandara Changi Singapura atau bandara Dubai misalnya komunikasi untuk para penumpang tentang jadwal pesawat, ruang tunggu dan lain-lain disampaikan melalui papan informasi otomatis yang tersebar. Bahkan ada ketentuan untuk tidak diperdengarkan panggilan akhir penumpang pesawat sebagai peringatan.
Begitu anda tiba untuk transit maka hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari papan informasi sebagai petunjuk. Jadi resiko ketinggalan pesawat misalnya ditanggung anda bilamana anda tidak membaca dengan cermat papan petunjuk.
Berbagai larangan atau informasi pun disampaikan lewat pesan tertulis atau gambar yang jelas. Jika anda mencari tahu letak toilet maka lihat sebaran papan informasi petunjuk. Iseng saya bertanya kepada petugas kebersihan misalnya, mereka rata-rata memang tidak suka membantu, entah karena faktor bahasa atau kesibukan bekerja. Itu artinya anda harus mengelola perjalanan anda dengan membiasakan diri membaca. Tingkatkan kebiasaan literasi anda sebagai bagian dari komunikasi!
Di bandara Changi misalnya disediakan papan informasi tentang wisata Singapura. Jadi penumpang atau pengunjung bisa menikmati sejarah atau sekedar cari tahu tentang negara tersebut meski cuma di bandara. So dipastikan tidak diperdengarkan pemberitahuan audio yang berseliweran tentang jadwal pesawat seperti di bandara Soetta. Mereka harus aware mengenai kebutuhan mereka saat di bandara berdasarkan informasi tertulis sebagai petunjuk. Bahkan di Changi misalnya ada papan petunjuk ke waiting room/gate berapa lama (menit) bila berjalan kaki. Tentu informasi ini jadi estimasi agar anda sadar betul kebutuhan anda. Pemberitahuan audio hanya berlaku dalam ruang tunggu bila pesawat siap berangkat seperti di Dubai dan Changi.