
Siapa yang tak kenal Bangkok? Ibukota Thailand ini menjadi destinasi populer sekarang, simak di sini. Namun tahukah bahwa sebelum Bangkok, ada Ayutthaya sebagai pusat ibukota masa lampau. Kerajaan Ayutthaya sudah ada sejak periode King Rama I tahun 1351 – 1767. Di sini anda bisa menemukan The Royal Palace, tempat kediaman raja masa lampau sebagai bukti kejayaan saat itu.


Konon selama 400 tahun pemerintahan kerajaan ini, banyak dibangun candi. Hal ini terlihat selama kita memasukinya, banyak candi yang sudah hampir hancur atau yang masih utuh. Sebelah barat dari Royal Palace, ada Wat Lokaya Sutha yang juga termasuk dari 3 candi utama. Di sini terdapat The Reclining Buddha. Berbeda dengan Wat Pho, disini tidak dilapisi emas. Tampak orang-orang memanjatkan doa. Oh ya, tour guide mengatakan jika berhasil meletakkan koin di tapak kaki Buddha akan terkabul permintaannya. Banyak turis melakukan itu.
Sekitar 1990-an UNESCO menjadikan komplek Ayutthaya sebagai cagar budaya. Demikian penjelasan tour guide yang membawa rombongan kami. Luasnya kompleks ini hingga memerlukan satu hari agar merasa puas menjelajah situs bersejarah ini, bagi anda penyuka sejarah.

Ayutthaya historical park adalah paket tur yang biasa ditawarkan jasa tur. Di sini anda bisa menemukan ‘The head of the sandstone Buddha image’ yang masih tertancap di rimbunnya akar pohon yang sudah berusia ratusan tahun hingga kini yang tampak hanya kepalanya saja.

Bagaimana menjangkaunya? Ada berbagai pilihan moda transportasi bisa bis, kereta, taksi atau perahu. Karena ingin praktis, saya ikutan paket dari Bangkok dan sekalian dapat makan siang juga. Kami serombongan menggunakan van. Sebegitu luasnya kompleks ini, anda yang malas berjalan kaki, bisa sewa tuk tuk 250 Baht.
Tips:
1. Sebaiknya ikut paket tur yang ditawarkan karena praktis dan sudah termasuk tour guide + makan siang.
2. Di kompleks ini juga banyak ditemukan orang-orang yang bersembahyang, sebaiknya gunakan baju yang pantas.Sebaiknya tidak pake baju kemben atau celana pendek yang mini.
3. Pakai alas kaki yang nyaman karena akan banyak berjalan kaki. Lalu gunakan sepatu yang tidak merepotkan karena saat memasuki tempat sembahyang, anda mesti melepaskannya.
4. Bawa payung atau topi karena saya datang bulan Agustus, dipastikan panas menyengat.