Thailand (2): Berkunjung ke Wat Pho, Bangkok

‘The Reclining Buddha’ di Ayutthaya. Sumber foto: Dokumen pribadi.
‘The Reclining Buddha’ di Wat Pho, Bangkok. Sumber foto: Dokumen pribadi.

Pernah dengar The Reclining Buddha yang ada di Thailand? Yups, the reclining Buddha menjadi icon populer bila berkunjung ke Thailand. The reclining Buddha atau dalam bahasa Thailand disebut Phra Buddha Saiyas berada di Wat Pho, Bangkok. Di sini imej Buddha dibangun berukuran 46 meter panjangnya dan tinggi 15 meter dengan kilau keemasan. Sementara The reclining Buddha yang lain yang pernah saya kunjungi juga berada di Wat Lokayasutharam, Ayutthaya. Bedanya hanya tidak berkilau keemasan seperti yang saya jumpai di Wat Pho.

Jika anda tinggal di area Khao San Road maka cukup berjalan kaki sejauh 30 menit saja. Wat Pho letaknya tak jauh dari kompleks The Grand Palace. Tiket masuknya sebesar 100 Bath per orang. Sebagai tempat ibadah,  turis seperti anda akan sangat dihargai bila berpakaian yang pantas dan sopan. Petugas perempuan akan menegur bilamana pakaian anda tidak pantas. Jangan khawatir mereka juga menyediakan mantel yang bisa dipinjam selama di lokasi!

Wat Pho secara resmi disebut Wat Phra Chetuphon Vimolmangklararm Rajwaramahaviharn. Namun banyak menyebutnya Wat Pho saja. Sempat berulang kali berganti nama sesuai Rama atau raja Thailand yang menjabat dan juga mengalami beberapa kali renovasi. Sebagai situs bersejarah, Wat Pho menyimpan inscriptions ‘the memory of world’ yang dilindungi, yakni sekumpulan pengetahuan dan kebijaksanaan yang menjadi cermin bangsa Thailand. Di sini bisa ditemukan inscriptions dari berbagai kategori seperti sejarah, agama, tradisi, literatur, bahasa, keilmuan medis hingga kebijaksanaan tentang bangsa Thailand.

Phra Buddha Lokanat yang berada di The East Assembly Hall, Wat Pho. Sumber foto: Dokumen pribadi.

Di Wat Pho, saya jadi mengenal legenda Tha Tien, imej yang mudah ditemui di Thailand semisal di bandara Svarnabhumi, Bangkok. Kompleks Wat Pho yang luas banyak menyimpan sejarah masyarakat Thailand sehingga layak dikunjungi. Jika tidak paham, ada tour guide yang bersedia menemani. Misalnya 2-3 orang membayar 200 Baht.

Lalu tiket masuk juga jangan dibuang, silahkan tukar dengan satu botol air mineral dingin! Ohya, anda juga bisa mencoba Wat Pho Massage yang konon terkenal di dunia karena menawarkan relaksasi. Bahkan mereka menawarkan kursus ‘Thai Massage Courses’ bersertifikat yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan Thailand. Wow!

Petunjuk lokasi Wat Pho. Sumber foto: Dokumen pribadi.

Tips dari saya:

1. Gunakan alas kaki yang nyaman. Di beberapa tempat, anda harus melepaskan alas kaki.

2. Daripada meminjam mantel, lebih baik berpakaian yang sopan. Ingatlah anda datang ke tempat ibadah!

3. Tidak usah berpenampilan mencolok dan waspada terhadap copet. Di area yang ramai wisatawan, ada peringatan berhati-hati terhadap copet!

4. Hormati dan patuhi larangan yang diberlakukan semisal jangan duduk di area yang dilarang!

5. Perhatikan jika mengambil foto karena lagi-lagi ini tempat ibadah sehingga tidak mengusik mereka yang sedang sembahyang.

6. Jaga kebersihan! Dilarang buang sampah sembarangan!

7. Siapkan uang untuk berderma.Sebagai contoh anda bisa menyerahkan 20 Baht dan mendapatkan banyak uang receh yang dapat diletakkan di mangkuk derma.

Advertisement

7 thoughts on “Thailand (2): Berkunjung ke Wat Pho, Bangkok

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s