Makanan Khas Asia (1) Mah Mee mit Gebratenem Hühnerfleisch

Sesekali saya ingin perkenalkan makanan Asia di Jerman sehingga bagi anda yang hendak ke Jerman bisa dengan mudah mendapatkannya di supermarket. Untuk Imbiss Asian Food juga mudah ditemukan hampir di tiap kota di Jerman, tak usah khawatir ya!

Namun jika ingin yang lebih murah, anda bisa beli di supermarket dengan kisaran harga 1€-3€ atau bahkan lebih mahal, namun tidak melebihi 5€ maka silahkan membeli di supermarket.

Makanan Asia ini dibuat dalam bentuk kemasan praktis dengan aneka rasa dan informasi sehingga anda bisa membayangkan sebelum membeli. Anda tinggal memanaskan di microwave beberapa menit kemudian langsung disantap. Mudah ‘kan?

Satu makanan yang berasal Asia kali ini adalah Mah Mee mit Gebratenem Hühnerfleisch. Beli di Jerman tentu namanya terdengar asing, namun sesungguhnya ini adalah mie dengan daging ayam, jika diterjemahkan. Makanan ini ketika saya cari informasinya rupanya berasal makanan peranakan Chinnesse Cuisine, semacam mie goreng jika di Indonesia.

Makanan selera Asia dengan nama Mah Mee jika ditelusuri bisa jadi semacam makanan khas Malaysia atau Singapura. ‘Mah’ merujuk pada kata ‘Mamah’ atau ibu sedangkan ‘Mee’ merujuk pada mie.

Betul saja bahwa mie ini dalam karton informasi juga dikatakan Nudel-Gemüsemischung mit gebratenen Hühnerfleisch. Cukup dipanaskan di microwave selama 4 menit dengan suhu 650 Watt.
Isi makanan ini terdiri atas mie kuning, potongan daging ayam dan sayuran.

Untuk sayuran, ada campuran irisan wortel yang dipotong panjang, sedikit jamur merang dan kacang polong. Selain potongan daging ayam, mie ini juga mencampurkan semacam cakwe yang dipotong halus. Untuk bumbu sedikit mengental, berbeda dengan mie goreng yang saya bayangkan adalah mie goreng kering.

Jadi mie ini sedikit berkuah kental ketika sudah matang. Agak mirip mie Aceh, jika anda pernah mencoba makan mie Aceh. Mungkin masakan ini mirip jika dipandang kedekatan geografis antara Aceh, Medan dan Singapura atau Malaysia misalnya.

Sekarang kembali soal rasa dan kelezatan, jujur ini bukan selera saya. Saya lebih baik beli bakmi goreng di Restoran Asia atau Asian Imbiss.

Hanya karena saya tak ada waktu pergi ke sana, jadi saya mampir ke supermarket untuk membeli apa yang tersedia di sana ketika saya berkeinginan makan, makanan Asia. Pilihan pun jatuh pada makanan ini seperti yang diperlihatkan dalam tampilan grafis di muka karton kemasan.

Ini saran saya:

  1. Jika anda tak suka makanan kemasan yang dihangatkan sebaiknya anda tidak usah membeli.
  2. Perhitungkan apakah anda punya microwave untuk menghangatkannya! Saya pernah sewaktu di asrama mahasiswa, tak punya microwave dan mencoba menghangatkan makanan kemasan dengan kompor. Ternyata hasilnya berbeda karena saran penyajian memang dihangatkan di microwave, kecuali ada pilihan lain dengan kompor misalnya.
  3. Perhatikan tanggal kadaluarsa yang berlaku mengingat makanan ini sebenarnya makanan yang sudah matang.
  4. Untuk mereka yang tak punya waktu memasak, seperti mahasiswa atau traveller rasanya makanan seperti ini tepat.

Selamat makan!

Leave a comment