Berjalan menyusuri sungai. Di seberang sungai adalah wilayah Jerman. Indah panormanya.
Ikut paket tur perahu wisata menikmati panorama tepian Jerman – Austria juga pilihan menarik. Satu orang tidak lebih 30€. Ada pilihan harga termasuk kaffeetrinken atau makan siang ala Jerman di atas perahu.
‘All Saints Gate’ terbuat dari batu granit. Dekat situ ada museum batu granit juga.
Topeng sebagai bukti peninggalan kehidupan masyarakat jaman dulu kala.
Patung ini menandai bahwa kota ini pernah sempat terbakar karena perang.
Pusat kota yang dulu dijadikan perdagangan.
Sebelum membacanya, baca dulu yang pertama https://liwunfamily.com/2017/11/03/scharding-kota-baroque-bersejarah-di-austria-nan-cantik-1/
Perjalanan menyusuri kota tua, Schärding masih berlanjut. Cukup setengah hari maka anda sudah dapat menyelusuri kota bersejarah ini. Di artikel pertama dijelaskan mengenai benteng pertahanan yang dibuat oleh Herzog Ludwig VII pada tahun 1429 sampai 1436. Jika mendengar nama Raja Ludwig VII, anda mungkin berpikir ada kaitan dengan kekaisaran Bavaria (Bayern) jaman dulu. Itu benar. Kota ini berada di wilayah yang subur untuk bercocok-tanam yang pernah menjadi perebutan. Saya masih ingat pelajaran Sejarah di sekolah bahwa peradaban manusia dimulai dari wilayah subur dekat sungai. Tepat jika dikatakan kota ini adalah kota tua.
Dari literatur lain dikatakan bahwa kota ini sudah ada sebelum masehi, periode Neolitikum. Di sini sudah dikenal sistim pengairan pada masa itu yang menandai peradaban manusia untuk kehidupan pertanian. Malahan kota ini pernah menjadi kota agrikultur. Tidak hanya sumur dan sungai seperti yang saya ceritakan di artikel pertama.
Adalah Christophorusbrunnen atau Patung Santo Cristophorus di pusat kota. Meski baru dibuat pada tahun 1963, namun patung ini menjadi simbol betapa air merupakan elemen penting dalam kehidupan, terutama bagi masyarakat kota Schärding.
Di sekitar patung, banyak turis duduk di sekitar kafe dan restoran menikmati keindahan kota. Di sini adalah pusat perdagangan kota Schärding jaman dulu kala. Bangunan yang berwarna-warni dan bercorak baroque menambah keindahan kota ini. Anda pasti jatuh cinta karenanya.
Lalu memasuki kota, ada Linzer Tor atau pintu gerbang utama dengan pintu berlapis. Jika mengendarai mobil melewati gerbang ini, anda perlu satu per satu. Anda bisa menunggu mobil dari arah berlawanan masuk atau anda bisa mengendarai bilamana tak ada mobil di ujung sana.
Dengan penduduk mayoritas Katolik, kota ini juga punya peninggalan Stadtpfarrkirche atau Gereja yang masih kokoh hingga sekarang. Gereja dibangun tahun 1307 namun sempat terjadi kerusakan akibat perang. Gereja ini juga bukti kota ini disebut Baroquestadt karena desain bangunannya bercorak baroque yang menandai kota Schärding.
Beberapa peninggalan sejarah lainnya adalah Passauer Tor. Ini semacam pintu gerbang yang dikenal juga ‘All Saints Gate’ dengan ujung menara khas gothic yang runcing dan tinggi. Lalu ada semacam masker terbuat dari alumunium. Di papan informasi dijelaskan bahwa masker ini digunakan bagi penduduk jaman dulu kala yang suka bergosip. Topeng ini berbentuk wajah dengan lidah menjulur panjang sebagai simbol masyarakat dapat menjaga tutur kata yang santun agar lidahnya tak menjulur panjang.
Berjalan sedikit maka anda menemukan museum granit atau Burgmodell im Granitmuseum yang dibuka hanya pada bulan April-Oktober setiap hari dari jam 10 pagi hingga jam 18 sore hari. Granit memang banyak digunakan untuk membangun kota ini. Bukti peninggalan granit adalah peninggalan jembatan lama yang terbuat dari batu granit.
Hampir selesai menyelusuri kota tua Schärding, ada sebuah jalan menyusuri tepian sungai. Di situ disediakan bangku khusus sehingga anda bisa menikmati pemandangan sungai atau mengamati angsa yang bermain di sungai. Banyak orang lalu lalang untuk berjemur, ngobrol, berjalan kaki, berlari atau membawa anjing peliharaan di sini.
Layaknya turis, anda bisa menyusuri sungai dengan perahu khusus yang menawarkan keindahan panorama pinggiran Jerman dan Austria. Harga tur dengan perahu tidak melebihi 30€ per orang karena ada beberapa paket yang bisa dipilih.
Di dalam perahu, ada pemandu wisata yang berbagi informasi dengan anda. Oh ya, anda juga bisa menikmati pemandangan sambil kaffeetrinken yakni kopi/teh dengan kue-kue yang lezat. Ada juga pilihan lain dimana anda juga menikmati masakan khas Jerman di atas perahu. Masakan Jerman dan Austria identik dan ada banyak kemiripan menurut saya.
Kesimpulan
- Jika anda suka sejarah, kota ini juga layak dikunjungi bilamana anda mengunjungi Austria atau Jerman.
- Letaknya yang berdekatan antara Jerman dan Austria, mungkin anda bisa mampir sebentar di kota ini.
- Kotanya tak besar dan cukup berjalan kaki setengah hari maka anda sudah menjangkau peradaban masa lalu di kota tua Schärding.
- Harganya masih terjangkau untuk penginapan dan restoran. Anda juga tak perlu bayar tiket masuk.
Bagaimana? Tertarik menjelajah Schärding?
Semoga bermanfaat😁