Ilustrasi. Seorang pelanggan pria sedang mencoba sepatu di suatu toko sepatu.
Seorang teman kerja dulu di Indonesia mengeluh begini “Saya punya sepatu cuma dua, satu yang saya pakai sekarang dan satu lagi sepatu olahraga yang sudah hampir rusak solnya. Sementara isteri saya punya banyak sepatu tetapi setiap pergi kondangan, dia mengaku tak punya sepatu yang cocok.” Saya yang mendengarnya prihatin dan berempati juga. Bahwa ternyata dari segi jumlah ada perbedaan antara pria dan wanita dalam kepemilikan sepatu sebagai alas kaki. Sepertinya perempuan terlihat punya banyak sepatu, apa iya?
Meski sepatu suami saya sama juga banyaknya dengan saya, namun sepatu saya selalu ada beberapa di dalam mobil. Sedangkan sepatu suami saya tidak pernah ada di mobil. Mengapa alas kaki begitu penting bagi saya? Terkadang saya membutuhkan alas kaki yang disesuaikan dengan tempat. Misalnya sepatu untuk ke kantor bergaya high heels maka setelah pulang kantor perlu sepatu flat untuk berbelanja di supermarket. Begitulah saya, mungkin ini juga yang dialami sebagian perempuan.
Sebelum membaca lanjut, apakah anda setuju terhadap pendapat bahwa sepatu pria selalu tampak lebih mahal? Sebagai contoh perempuan bisa membeli sepatu hanya Rp 100.0000 bahkan bisa lebih murah dari itu. Sepatu pria memerlukan biaya yang lebih daripada itu.
Berikut pendapat pribadi, alasan mengapa harga sepatu pria selalu lebih mahal ketimbang perempuan, antara lain:
PERTAMA, pria terbiasa menggunakan satu sepatu untuk berbagai aktivitas.
Sepatu pria terkadang bisa digunakan untuk berbagai aktivitas. Contohnya nih saat saya bekerja di Indonesia dulu. Saya sebagai perempuan bisa punya sepatu khusus model high heels atau bersol tebal untuk acara rapat penting bertemu pejabat. Setelah itu saya mesti berkunjung ke sekolah-sekolah maka saya ganti sepatu yang formal namun flat sehingga nyaman untuk berjalan lama. Sementara teman kerja yang pria protes karena saya mengganti sepatu untuk dua kesempatan berbeda.
Kami menginap untuk sebuah tugas selama beberapa hari maka dalam koper saya terdapat beberapa sepatu dan alas kaki seperti sandal misalnya. Sementara teman kerja pria hanya bawa satu sepatu untuk semua kesempatan, sedangkan di kamarnya, dia hanya menggunakan sandal hotel. Bagi pria, satu sepatu praktis untuk semua occassions. Bagi saya sebagai perempuan, sepatu adalah bagian dari penampilan yang disesuaikan pada acara atau model pakaian yang sedang dikenakan.
Menurut saya, sepatu untuk pergi ke pesta yang terlihat ‘ajaib’ tidak mungkin dipakai untuk pergi kerja. Atau sepatu olahraga dipakai untuk bekerja. Namun teman saya yang pria, dia bisa pakai sepatu sneakers untuk berbagai kesempatan, misalnya kerja atau hanging out di luar kantor. Alasannya dia tidak ingin ribet dengan penampilan apalagi alas kaki. Menurutnya praktis pilih sepatu yang cocok untuk semua kesempatan. Hmm, ini alasan tak punya uang atau alasan sibuk?
Jadi kebutuhan pria untuk alas kaki tidak terlalu spesifik dan mendetil dibandingkan perempuan. Artinya pria bisa menggunakan satu untuk berbagai kesempatan. Asumsi ini mungkin menyebabkan alas kaki pria tampak lebih mahal dibandingkan perempuan.
KEDUA, bahan material sepatu pria yang digunakan sedikit lebih mahal.
Dulu di Jakarta saat masih muda, sering mampir ke Blok M Mall atau area melawai hanya untuk membeli sepatu atau alas kaki yang kekinian. Mengapa pergi ke sana? Karena harga sepatunya masih bisa terjangkau kantong saya saat itu. Saya jadi punya banyak alas kaki, meski terkadang tidak awet juga jika sering dipakai. You paid what you get!
Jika anda membeli sepatu murah tentu disesuaikan dengan bahan material yang digunakan. Lalu misalnya sepatu tersebut tidak nyaman dipakai, wajar saja karena mungkin bahan material yang digunakan.
Bagi pembuat sepatu pria, mereka memikirkan aktivitas para pria yang banyak dan berat sehingga perlu bahan material yang berharga juga. Alas kaki perempuan seperti sandal saja mungkin hanya bertali satu untuk menunjukkan keseksian si pemakai, sementara pria tak mungkin pakai alas kaki bertali sehingga terlihat seksi kakinya. Perbedaan bahan material dan konsep sepatu ternyata menentukan bahwa harga sepatu pria sedikit lebih mahal dibandingkan perempuan.
KETIGA, sepatu pria jarang mendapatkan diskon.
Ini tidak berlaku untuk semua toko, namun menurut saya paling mudah menemukan alas kaki perempuan yang mendapatkan diskon ketimbang sepatu pria. Pernah beberapa kali mampir ke toko sepatu yang mendadak sale, saya banyak menemukan alas kaki perempuan yang mendapatkan diskon. Ketika diskon tiba, naluri saya pun langsung ingin membeli sepatu.
Saat saya tanya kepada sales toko mengapa memberikan diskon, katanya ini merupakan penghabisan stok toko. Lalu saya tanya lanjut lagi, mengapa sepatu pria hanya sedikit yang diberi diskon. Jawabnya, toko memiliki paling banyak stok sepatu perempuan ketimbang sepatu laki-laki. Hmm, bisa jadi ini alasan sepatu pria tampak sedikit lebih mahal.
KEEMPAT, sepatu pria tak terlalu banyak model dan detil alias modelnya bisa untuk segala zaman.
Sepatu perempuan sepuluh tahun lalu dengan sekarang mungkin ada perbedaan kekinian gaya misalnya ada sulaman bunga. Atau tali sepatu diberi manik-manik sehingga cocok jika pergi ke pesta mengenakan sexy dress yang nge-blink.
Bagaimana sepatu pria? Sepatu bapak saya mungkin masih bisa dipakai adik saya yang laki-laki sepanjang masih bagus. Karena model dan detilnya tak beragam terkadang membuat sepatu untuk pria bisa untuk segala zaman. Dengan begitu tentu sepatu pria jadi terkesan lebih mahal dibandingkan sepatu perempuan yang diikuti model dan perkembangan fashion. Jika ada model baru, sepatu stok lama perempuan sesegera mungkin diberikan diskon sehingga cepat terjual.
Baca https://liwunfamily.com/2015/05/03/tips-atasi-sepatu-kebesaran-atau-kekecilan/
Kesimpulan
Pendapat diatas adalah opini pribadi. Jika anda punya pendapat sendiri, silahkan bagikan dalam kolom komentar. Jadi apakah sepatu pria berharga lebih mahal dibandingkan sepatu perempuan?
Baik laki-laki maupun perempuan sama-sama membutuhkan alas kaki sebagai bagian dari penampilan. Pendapat di atas terlepas dari merek atau toko sepatu. Bisa jadi pendapat di atas berbeda bedasarkan karakteristik pribadi masing-masing, misal pria yang punya hobbi mengkoleksi sepatu atau pria bergaya stylish yang suka memperhatikan tampilan alas kaki.
Semoga bermanfaat!
Tepat sekali, mbak.
Sebagai seorang laki-laki, saya bisa bilang kalau harga sepatu laki-laki (ada) harganya lebih mahal, dibanding harga sepatu perempuan. Begitu juga yang terjadi dengan saya dan istri saya.
Secara jumlah, most likely perempuan punya lebih banyak koleksi sepatu.
Tapi mengenai harga, sebagai contoh, sepasang sepatu saya lebih mahal dibanding dari sepatu yang paling mahal istri saya.
Alasannya, tepat seperti tulisan mbak diatas. Kami laki-laki most likely prefer punya sepatu yang bisa dipakai dalam banyak jenis kegiatan, dan kurang suka berganti-ganti sepatu dalam waktu yang singkat.
I like your blog.
Followed.
Cheers 🙂
LikeLiked by 1 person
Hallo,
Terimakasih sudah berbagai pengalaman di sini Pak. Saya menulis dari pengalaman dan pengamatan. Salam kenal😊
Cheers,
Anna
LikeLike