



Akhirnya kami memutuskan untuk berlibur ke Hungaria dengan mengendarai mobil dari Jerman. Saya pikir ini akan menjadi petualangan yang mengasyikkan. Bagi suami, menyetir mobil hingga ke Hungaria bukan kali pertama. Bahkan di Budapest, banyak mobil berplat Jerman melintas hilir mudik.
Di Jerman, kita merasakan nikmatnya fasilitas jalan tol (Autobahn) tanpa bayar. Berbeda pastinya dengan di Indonesia dimana kita harus menyiapkan uang untuk bayar tol sebelum jalan. Jalan tol di Jerman juga dilengkapi area istirahat untuk “urusan ke belakang” secara gratis dan masih baik fasilitasnya. Di beberapa tempat istirahat, ada yang menggabungkan dengan supermarket dan restoran cepat saji.
Jalan tol di Jerman juga memperbolehkan kendaraan beroda dua, namun jumlahnya tentu bisa dihitung pakai jari. Lalu pengisian bahan bakar tidak serta merta ada di tempat istirahat namun anda harus keluar dulu tol dan masuk kembali. Jalan tol di Jerman bebas dari area bisnis, tak ada papan reklame seperti layaknya di Indonesia. Di Jerman, setiap mobil pribadi boleh berkendara dengan kecepatan tinggi sedangkan truk dan bus harus di lajur kiri.
Bagaimana dengan Austria?
Seringnya kami berpetualang ke Austria tidak menyebabkan kami menikmati fasilitas jalan tol. Mengapa? Jalan tol di Austria dikenakan biaya. Jika ingin berkendara dari Jerman ke Austria, kita bisa membeli autobahnvignette yang tersedia di supermarket sekitar perbatasan. Ini semacam stiker yang ditempel di kaca mobil di depan. Nominal paling rendah adalah 10 hari dengan biaya 9€.
Itu sebab jika hanya sesekali saja berkunjung, lebih baik kami melintasi jalur biasa dengan pemandangan yang tak kalah cantiknya. Di Austria, jalan tol juga memiliki jalan yang sama bagusnya seperti di Jerman. Di setiap jarak yang ditentukan, ada tempat istirahat untuk isi bahan bakar, toilet, supermarket, kafe atau restoran.
Lalu bagaimana jika tidak membeli stiker tol? Tentu ada harga yang harus dibayarkan bila tidak patuh. Di pintu keluar tol atau area istirahat akan ada petugas patroli yang mengawasi. Selain jalan tol berbayar di Austria, kendaraan harus patuh pada informasi kecepatan yang tertera di papan petunjuk. Namun rata-rata kecepatan mobil tidak boleh melebihi 120 kmh. Di beberapa tempat, ada radar pengawas yang memperhatikan lalu lalang kendaraan.
Nah, bagaimana dengan jalan tol di Hungaria?

Begitu tiba di perbatasan Hungaria, kami masuk ke pos jaga untuk mendaftarkan nomor plat mobil sebagai tanda pembayaran yang berlaku untuk nominal terendah 10 hari. Biayanya melebihi autobahnvignette di Austria yakni 11€. Kita berikan bukti kepemilikan STNK untuk didaftarkan pada petugas di sana. Kami selanjutnya hanya dapat secarik bon sebagai bukti sudah didaftarkan, tidak ada stiker seperti di Austria.
Selain pos jaga untuk beli autobahnvignette ala Hungaria, di area perbatasan Hungaria dan Austria terdapat restoran, tempat isi bahan bakar dan penukaran mata uang. Hungaria menggunakan mata uang Forint Hungaria (HUF). 1€ sekitar 308HUF. Di beberapa tempat bisa juga menerima transaksi dalam bentuk Euro, namun sebaiknya kita perlu juga mata uang tersebut. Semisal kami perlu untuk bayar parkir di mesin otomatis parkir, bayar toilet umum berbelanja di supermarket semua perlu mata uang Hungaria.
Jalan tol di Hungaria tidak semulus seperti kedua negara sebelumnya. Namun sejauh ini sama baiknya untuk fasilitas umum tercepat dari dan ke Hungaria. Jika tanpa jalan tol misalnya, lama perjalanan kira-kira 9-10 jam namun dengan jalan tol, waktu tempuh sekitar 5 jam.
Di beberapa tempat tersedia juga fasilitas umum seperti area istirahat, WC, restoran dan supermarket. Dalam hitungan tertentu, ada radar pengawas yang mengamati lalu lalang kendaraan. Semisal tidak mendaftarkan dan membayar tol maka ada denda yang dibayarkan. Petugas patroli akan memberhentikan mobil secara paksa.
Begitulah pengalaman tol di tiga negara. Cerita saya berharap bisa dijadikan informasi mungkin ada pembaharuan sistim pembayaran tol di Jakarta misalnya sehingga tidak ada lagi antrian di pos pembayaran tol. Tentu ini juga meminimalisir kemacetan di jalan tol.
Stiker di Austria juga tidak bisa berpindah-tangan meski masih tersedia masa berlakunya, karena terbuat dari bahan yang hanya sekali tempel. Jika sudah rusak, petugas jaga akan memeriksa dengan seksama untuk menghindari kecurangan.
Semoga bermanfaat!
selamat datang di era pembangunan jalan tol. yang tidak punya duit jangan coba lewat tol yaaa
LikeLiked by 1 person