Seorang artis yang baru saja naik pamornya telah berhasil diliput media karena akan menikah. “Ya, kami berdua akan segera menikah. Doakan saja ya!” Demikian kata si artis saat diwawancara sebuah televisi. Ketika ditanya awak media, mengapa menikah? “Karena kami cocok.” Itu jawaban si artis lagi.
Lalu beberapa tahun kemudian, televisi menyiarkan lagi bahwa artis ini baru saja menggugat cerai pasangan. Kembali lagi media memberitakan tentang prahara perkawinan si artis ini. Kembali media bertanya apa penyebab perceraian? “Karena tidak ada kecocokan.” Begitulah jawabannya.
Apakah pernikahan itu? Apakah pernikahan menjadi sebuah alasan setelah mendapatkan kecocokan dengan pasangan?
Hal menarik setelah saya menyimak pernyataan artis tersebut, ukuran kecocokan dan ketidakcocokan adalah berdasarkan komunikasi. Jika tidak ada hambatan dalam berkomunikasi dikatakan cocok. Padahal semua orang jelas mengetahui saat ini era komunikasi yang super canggih yang bisa meminimalisir hambatan komunikasi. Lalu ketika komunikasi terhambat, dikatakan ada ketidakcocokan.
Setiap orang selalu punya alasan mengapa memutuskan menikahi pasangan. Cinta adalah dasar utama yang tak bisa dijelaskan dan digambarkan, termasuk dikomunikasikan.
Meski mudah mengatakan bahwa sulit mempraktikkan rumus komunikasi yang baik dengan pasangan. Pasalnya berpasangan terjadi karena dua individu yang berbeda karakter apalagi budaya dan gaya hidup. Perbedaan tidak memicu kecocokan atau ketidakcocokan tetapi memahami bahwa ada saatnya cocok dan ada saatnya tidak cocok.
Namun bukan berarti cocok berkomunikasi itu menikah lalu ketidakcocokan berkomunikasi lantas bercerai.
So, anda sendiri bagaimana? Ada pendapat?
Very nice. 👌
LikeLike
Waduhhhhhh
Slam aja dah
https://denpasarpayung.blogspot.co.id/2017/04/jual-payung-standard-di-bali.html?m=1
LikeLiked by 2 people
Happy w end
LikeLiked by 2 people
Hallo,
Terimakasih pendapatnya. Harapan setiap pasangan memang begitu, komitmen sampai akhir hayat, namun terkadang komunikasi kerap dipandang tak berjalan harmonis sehingga menjadi masalah. Itu sebab saya menuliskannya😊
LikeLike
Komitmen yang paling utama lah membangun keluarga sampai akgir hayat 😊😊
LikeLiked by 1 person
Setuju sekali soal komunikasi. Selain itu, menurut saya komitmen dalam membina keluarga juga sangat menentukan keberlangsungan bahtera rumah tangga. Dan seperti yang sering kita dengar atau baca, cinta bukan faktor utama, karena cinta akan pudar seiring waktu.
LikeLiked by 1 person
Terimakasih pendapatnya. Sepakat👌Selamat berakhir pekan bersama keluarga😊
LikeLike
Saya juga kadang bingung dalam sebuah hubungan yang awalnya bersatu dan bisa menjalani susah senang bareng. Kok bisa menjadikan ketidakcocokan sebagai alasan utama utk pisah. Aneh yah.
Menurutku seberat apapun masalahnya smua bisa diperbaiki. Selama kedua belah pihak memang mau sama-sama berusaha memperbaiki diri, memaafkan dan saling menerima sebaik atau seburuk apapun situasi yg dihadapi. Maka pasti smua akan baik. 😀😀
Tapi kan pilihan hidup org beda-beda 👍😅😅
LikeLiked by 1 person
Sependapat dengan mbak Unny. Begitulah 😀 Itu sekedar opini saja, praktiknya sulit dilaksanakan hehehehe… Selamat berakhirpekan!
LikeLike
Iya setuju mbak. 👍
Selamat berakhir pekan juga mbak 😉😊
LikeLiked by 1 person
Anna
Congrats in order to your wedlock and communication, as our lives when communication is out welcome to castaway reign, a new phase.
LikeLiked by 1 person
Thank you David☕
You are sweet friends👿👿👿👿
Happy weekend yeah🍸
LikeLike
Happy weekend and enjoy as you know😉😉😉👍👍👍😘😘😘
LikeLiked by 1 person
https://weedjee.wordpress.com/2018/01/27/the-quill-commander-award/ You need a new nominee
LikeLiked by 1 person
Hahahahaha… thanks David. I’ll continue this nomination later when I have spare time… 👿👿👿👿
LikeLiked by 1 person
Enjoy my sweet woman 😜😜😜👿👿👿
LikeLiked by 1 person