Ich wünsche allen Muslimen ein Frohes Zuckerfest.
Hari ini adalah hari raya Idul Fitri bagi saudara, teman dan pembaca yang merayakannya. Beberapa teman Indonesia merancang perayaan bersama usai sholat Ied. Meski saya tidak merayakannya, namun acara ini benar-benar membuat saya rindu tanah air.
Di wilayah kami, anak-anak muslim boleh mengambil ijin tidak masuk sekolah untuk merayakan lebaran. Namun pada dasarnya tidak ada hari libur di hari ini. Di Jerman, lebaran dikenal dengan istilah zuckerfest.
Muslim di Jerman didominasi oleh bangsa Turki yang sudah menetap lama di Jerman hingga lebih tiga generasi. Bahkan beberapa rekan kerja suami juga ada yang berasal dari Turki. Jerman telah menjadi rumah bagi mereka karena di sini telah tumbuh perkumpulan budaya Muslim Turki di Jerman, masjid bahkan katanya sudah ada dari mereka yang meninggal lalu dikubur disini. Artinya, tradisi mereka cukup kuat termasuk berlebaran.
Dulu waktu kursus bahasa Jerman dengan tema ” Feiertag”, Hari Raya Idul Fitri disebut “Zuckerfest”. Jika anda belajar bahasa Jerman, pasti tahu bahwa Zucker dalam bahasa Indonesia artinya gula. Jadi lebaran disebut festival gula? Waduh soal istilah ini memang jangan tanya suami tetapi mesti bertemu orang Turki langsung.
Sementara ada pula yang menyebut “Ramadhan Bayram” yakni istilah lebaran yang memang dikenal sama pula di negeri asalnya, Turki. Seperti tradisi di Indonesia, akan ada saling kunjung mengunjungi antar famili dan keluarga, tak ada permusuhan.
Nah mungkin tradisi berikut bisa dikaitkan dengan “Zuckerfest” yakni anak-anak dalam tradisi Turki mencium tangan kanan yang lebih tua (Orangtua) dan kemudian akan diberikan permen karena sudah melakukannya. Jika di Indonesia, pengalaman saya sewaktu kecil yakni mencium tangan Mbah Perempuan, Eyang, Om, Tante, Pakde, Bude dari keluarga Mama lalu saya dapat “salam tempel” alias uang yang diberikan ke tangan saya hahahahaha…
Intinya dalam Lebaran, semua umat Islam kembali menyatu menjadi tradisi keluarga yang damai dan syahdu.
Ada pula yang mengatakan tradisi “Zuckerfest” bagi Muslim Turki di Jerman sebagai ekspresi sukacita sebagai berkat di akhir Ramadhan.
Saya ucapkan “Selamat Hari Raya Idul Fitri. Mohon maaf lahir batin.”
Eh lupa ngucapin minal aidin wal faidzin
LikeLiked by 2 people
Selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga tercinta. Mohon maaf lahir batin
LikeLiked by 2 people
Wow mantab, jadi bu Anna tinggal di Jerman ya?
Kl dsni jerman itu jejer kauman 😂
LikeLiked by 2 people
Hahahahaha… lah saya itu nganu deket bang jo nganu simpang lima hahahaha…
LikeLiked by 2 people
Koq di artikel sedang ujian, apa sekolah ya di sana?
LikeLiked by 2 people
Bgtu ya, crta idulfitri di Jerman….
LikeLike
Iya, mau menulis ulang yang lebih seru masih sibuk dengan ujian dan sebagainya. Selamat libur Pak Desfortin!
LikeLike
Maaf lahir bathin sist Anna…
Thanks share ttg lebaran disana..
Klo rindu tanah air pulang lah Nak..😅😅
LikeLike
Hahahaha… iya Masbro, terimakasih ya. Selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga Masbro Hendri dan dan mohon maaf lahir batin!
LikeLike