Makanan Khas Jerman (33): Dua Schnitzel yang Bisa Dicoba

Schnitzel versi pertama. Isi daging adalah speck dan meeretich.

Siapa yang tak kenal schnitzel, makanan tradisional di sini? Pasalnya jika anda berkunjung ke Jerman, schnitzel menjadi makanan murah meriah yang mudah ditemukan di restoran mahal hingga murah di seluruh Jerman. Jika anda ingin mencoba seperti apa schnitzel, beberapa kali saya sudah pernah mencicipinya di hotel dan restoran di Indonesia. Artinya adalah schnitzel adalah salah satu hidangan Jerman yang sudah mendunia.

Baca https://liwunfamily.com/2017/03/29/makanan-jerman-murah-di-jakarta-di-sini/

Saya pun pernah membuatnya sendiri di rumah. Resepnya bisa dicek di sini. Mudahnya schnitzel adalah daging yang diiris seperti steak. Kemudian daging dipukul-pukul dan diberi garam juga merica. Lalu lumuri daging dengan tepung dan celupkan lagi ke dalam telur. Setelah bermandikan telur, masukkan lagi ke dalam kubangan tepung panir atau tepung roti. Lalu goreng kedua sisi daging hingga berwarna kecokelatan. Begitu cara mengolah schnitzel.

Baca https://liwunfamily.com/2018/03/25/tiga-makanan-khas-jerman-yang-umum-dijual/

Nah, pada pos ini saya ingin membagikan kreasi schnitzel yang saya jumpai di dua restoran berbeda. Sebagai pengalaman, bisa jadi anda tertarik mencobanya atau membuat kreasi serupa di rumah.

Schnitzel versi pertama

Pertama adalah isian daging schnizel tidak lagi daging sapi atau daging babi melainkan yang lain. Meski tetap berlumur tepung roti, namun sejatinya ini adalah speck atau bacon yang dibentuk seperti kepingan daging. Lalu ada meeretich yang dibalutkan bersamaan dengan bacon.

Apa itu meeretich? Meeretich adalah semacam wasabi. Setelah saya menemukan tanamannya, ini sejenis lobak pedas yang berwarna putih. Meeretich bisa dibuat dalam bentuk pasta yang dicelupkan pada makanan semisal sosis sebelum disantap. Sedangkan meeretich dalam schnitzel yang saya temukan berbentuk parutan. Warnanya yang putih dan diparut kerap terlihat seperti keju parut, padahal itu adalah meeretich.

Pada versi pertama ini, schnitzel disajikan dengan kentang goreng yang dibumbui garam dan bawang bombay. Ada salad segar juga yang bisa disantap. Artinya salad bukan sekedar hiasan belaka. Penampakan schnitzel versi pertama bisa dilihat di atas.

Baca https://liwunfamily.com/2017/07/14/meerrettich-cocolan-semacam-wasabi/

Schnitzel versi kedua

Schnitzel tanpa dibungkus tepung seperti umumnya dan diberi saus paprika.

Untuk versi kedua, jika melihat dari foto seperti saus paprika merah yang menutupi hidangan. Saya juga terkejut ketika memesan dan mendapati hidangan ini, tak terpikir bahwa saus paprika menutupi hidangan. Saat dibuka, saya mendapati nasi dan sepotong daging tanpa dibungkus tepung.

Ketika melihatnya di daftar menu, suami menjelaskan bahwa hidangan ini semacam schnitzel namun dagingnya tidak dibungkus tepung seperti umumnya. Hal menarik, dalam buku menu dikatakan bahwa ini hidangan pedas. Plus satu lagi, schnitzel disantap bersama nasi putih. Bayangkan bahwa tak pernah saya menyantap schnitzel dengan nasi. Karena penasaran, saya pun memesannya.

Saya mendapati saus paprika merah dengan rasa asin. Saus terdiri dari potongan paprika, tomat dan bawang bombay. Saya tidak terlalu suka dengan versi kedua. Porsinya juga terlalu besar sehingga saya menyisakannya di piring.

Dari penjelasan kedua variasi schnitzel yang saya ceritakan, mana yang kira-kira anda suka?

Advertisement

One thought on “Makanan Khas Jerman (33): Dua Schnitzel yang Bisa Dicoba

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s