Bavaria adalah satu dari 16 Bundesland di Jerman. Bavaria merupakan wilayah terbesar dibandingkan wilayah lain. Letaknya berada di Jerman bagian selatan, berbatasan dengan Austria. Ibukotanya cukup populer yakni Munich. Orang Jerman menyebut Bavaria sebagai Bayern dan Munich sebagai München. Bavaria memiliki bahasa lokal dan dialek yakni Boarisch yang berbeda dari bahasa Jerman, Deutsch pada umumnya. Selain kuliner yang sering saya bahas di sini, Bavaria menyimpan banyak sejarah yang tidak banyak diketahui. Untuk mengetahuinya, suatu kali saya dan suami berkunjung ke salah satu museum di sini. Namanya Museumdorf Bayerischer Wald, yang berada di Tittling.
Karena ada banyak hal yang bisa diceritakan dari museum ini, saya akan membaginya menjadi beberapa bagian. Pada bagian pertama, saya akan jelaskan tentang museum ini.
Museum ini dibuka hanya pada periode tertentu saja, mungkin disesuaikan dengan musim. Jika musim dingin, museum tutup. Itu karena museum ini berada di lahan terbuka 20 hektar, dengan jumlah objek ada 60.000. Jumlah objek cukup banyak apalagi memiliki nilai sejarah yang tinggi. Sengaja dikumpulkan, objek tersebut telah ada sejak abad 16 hingga abad 20. Harga tiketnya sendiri 7€ per orang.






Museum ini digagas oleh Georg Höltl pada tahun 1972. Dia bermaksud mengumpulkan objek seperti rumah, pakaian, perkakas rumah tangga dan hal-hal yang terjadi di wilayah Bavaria pada masa lalu. Ini dimaksudkan tidak hanya mengandung nilai historis saja namun sebagai sumber informasi dan edukasi. Itu sebab suami saya sudah melakukan kunjungan belajar dari sekolahnya di masa lalu ke museum ini. Karena saya ingin tahu soal budaya dan sejarah di sini, dia pun mengajak saya berkunjung ke museum ini juga.
Di museum ini anda bisa menyaksikan bagaimana rumah di Bavaria dibangun dari masa ke masa. Dahulu orang membangun hanya dengan kayu saja, kemudian tembok lalu granit dan seterusnya hingga menjadi bangunan moderen seperti sekarang. Tak hanya itu, siapa yang terpikir soal urusan buang hajat alias toilet. Di sini saya bisa menyaksikan bagaimana orang-orang di sini membuat toilet yang terpisah dari rumah. Jika sekarang toilet sudah dibuat moderen, nyaman, bersih dan menjadi bagian dari ruangan di rumah. Di jaman dulu toilet berada di depan rumah, terbuat dari kayu dan terdiri dari bangku kayu yang diberi lubang. Toilet dulu semacam bilik kayu yang letaknya di depan rumah. Itu baru soal toilet.
Hal menarik lainnya dari museum ini juga bagaimana orangtua sudah memikirkan membawa bayi dengan keranjang dorong bayi. Bentuknya pun berbeda-beda dari masa ke masa. Lain lagi soal transportasi, bahwa ketika itu belum ada mobil maka ada sejumlah gerobak yang digunakan sebagai alat pengangkut. Untuk membuat suasana seperti pada masa lalu, bangunan dan objek hanya dipindahkan dan tidak diubah seperti kondisi sebelumnya. Atau bagaimana orang di masa lalu mendapatkan pendidikan dasar yang layak. Ini disebut Volkschule.
Saya pikir museum ini layak dikunjungi jika anda suka dengan sejarah dan punya rasa ingin tahu yang besar. Tak perlu khawatir kelaparan di sini karena tersedia restoran untuk pengunjung yang letaknya di depan pintu masuk dan terpisah dari objek museum.
Cerita selanjutnya, silahkan ditunggu!
Wow. Sll share ya, Anna Liwun ♡.
LikeLike
Keren…
LikeLiked by 1 person
Terimakasih
LikeLike
Kenapa pembuatan toiletnya didepan rumah ya? Kenapa gak dibelakang?
LikeLiked by 1 person
Gak selalu di depan juga, setelah hari ini saya tanya ke beberapa orang. Yang saya temukan di museum ini memang letaknya selalu di depan, hanya untuk memudahkan saja mungkin.
LikeLike