


Melanjutkan cerita kunjungan saya ke Königssee, kali ini berlanjut kapal wisata menuju ke Salet atau Obersee. Sebelumnya tentang Königssee, dapat dilihat di bawah ini
- https://liwunfamily.com/2018/07/23/konigssee-danau-tercantik-di-jerman-1/
- https://liwunfamily.com/2018/07/29/sankt-bartholoma-am-konigssee-gereja-cantik-di-tepi-danau-2/
Jarak tempuh dari Sank Bartholomä ke Salet kira-kira tiga puluh menit. Sepanjang perjalanan, anda mendapati tebing yang berisi air terjun. Lalu di bagian perbukitan terlihat sapi-sapi gemuk yang sedang berkeliaran. Sapi-sapi ini mengenakan kalung lonceng yang bergema. Bahkan kita bisa mendengar lonceng sapi secara jelas ketika sampai. Konon lonceng sapi dipergunakan agar sapi-sapi mudah dikenali saat hilang atau tersesat.
Salet adalah tepi Obersee dengan jalanan yang sempit dan sedikit curam jika menuju ke Fischunkelalm. Saat kami tiba, hujan gerimis turun. Tentu ini membuat pemandangan tak indah. Pasalnya kami ingin menuju ke Obersee. Kata orang ini seperti Königsee tapi versinya lebih kecil. Indah lagi karena di antara gunung-gunung. Sayangnya tiba di sana, cuaca tak mendukung. Hujan gerimis. Namun sekumpulan wisatawan asal Asia tetap mengambil gambar selfie meski hujan gerimis.



Di sini pula menjadi jalur keberangkatan pendakian menuju taman nasional. Di sepanjang jalan ada informasi tersedia, titik tujuan dan kesulitannya. Titik yang paling mudah jelas Obersee hanya sekitar 30 menit dari dermaga dengan berjalan kaki. Namun memang diperlukan sepatu yang nyaman, bukan high heels. Juga jalur ini tidak cocok untuk kereta bayi.
Ada juga pendakian ke Röth atau Wasseralm. Namun pastinya diperlukan persiapan dan peralatan pendakian. Karena curamnya tebing memang diperlukan kesigapan. Sejak abad 12 jalur ini dijadikan pendakian umum bagi para pencinta alam.
Kami memang tidak bertujuan mendaki. Setelah mengunjungi Obersee, kami pun mengunjungi kembali pulang. Kapal wisata dari Salet Obersee menuju dermaga utama memakan waktu dua jam. Beberapa kali menjemput para pendaki menuju dermaga utama.
Terakhir, tak lengkap rasanya berpetualang tanpa menikmati sajian kuliner setempat. Hal ini akan saya kupas di cerita selanjutnya. Silahkan ditunggu ya!
What a beautiful landscape, Anna!
LikeLiked by 1 person
Thank you Tanja! I was be there, unfortunately the weather is not good. But it was nice place😊
LikeLiked by 1 person
The weather is something we don’t have influence on! Maybe you have to return on a sunny day. 🙂
LikeLiked by 1 person
😊
LikeLiked by 1 person