





Liechenstein begitu menarik minat saya manakala saya tahu bahwa negeri ini kecil tetapi kaya. Negara kepatihan yang masih berbahasa Jerman ini, berbatasan langsung dengan Austria dan Swiss. Mata uang yang digunakan pun CHF, seperti Swiss. Oh ya, negara ini juga tidak memiliki bandara udara loh.
Kami berangkat dari Jerman menuju Austria berkendara mobil. Kami berhenti untuk membeli bahan bakar di Austria karena lebih murah ketimbang di wilayah saya. Ternyata harga bensin di Liechenstein lebih mahal dari Austria. Dan untuk menjadi sovenir hasil kunjungan saya ke negara kecil ini, ada cap dari tourist information yang dibayarkan sebesar 3CHF atau setara 2,70€. Ini sih tidak wajib, jika suka saja.
Tujuan utama datang ke negara ini pasti ke Vaduz, ibukota negara. Boleh dibilang negara ini terlihat makmur dan sejahtera. Ini hasil pengamatan saya terhadap rumah penduduk. Juga di sini saya melihat beberapa turis sedang bertransaksi jam tangan mewah di pusat kota. Ada tertulis, pusat penjualan jam dunia. Memang beberapa merek jam ternama ada di sini.
Sebagai negara kepatihan, ada raja dan ratu yang menjadi kepala negara. Wajah mereka terpampang di kartu pos. Menurut cerita jika tiba di sini, kita bisa berkirim kartu pos khas ke asal tujuan yang kita kehendaki.
Ada museum pos. Ada koleksi perangko unik dari berbagai negara jika anda suka melakukanya. Di sini pula ada beberapa lantai di pusat kota bergambar perangko.
Kunjungan saya memang tak lama karena negaranya memang termasuk dari lima negara terkecil di dunia. Tidak hanya saya, konon Goethe juga pernah melakukan kunjungan singkat di Vaduz juga pada 1-2 Juni 1788. Informasi ini tertera di Rathus, kantor pemerintahan.
Sebagai negara pecinta seni, banyak hal menarik lainnya yang akan dilanjutkan berikutnya.