

Makanan berikut sebenarnya menjadi menu khas di Jerman. Ya apalagi jika berhubungan dengan sosis. Masyarakat di sini suka menikmati sosis. Namun sosis yang saya perkenalkan berasal dari Meksiko. Begitu pun saat kami memesannya di restoran, nama menu pun menjadi “Scharfe Mexicana mit Pommes Frittes”.

Jika merujuk pada kuliner Meksiko tentu rasa yang ditawarkan adalah rasa pedas. Itu sebab nama menu ditambahkan rasa pedas. Konon sosis ini memang pedas karena berasal dari cabai khas Meksiko yang super pedas. Hal ini yang menyebabkan warna sosis menjadi merah pekat ketimbang sosis lain yang umumnya ditemukan di Jerman.
Di Jerman sendiri ada sosis pedas yang dikenal dengan sebutan debreziner. Debreziner menjadi pedas karena terbuat dari daging kuda. Katanya lagi ada tambahan paprika untuk membuatnya. Warna merah pada sosis debreziner juga yang menandai sosis ini pedas ketimbang sosis-sosis lain di Jerman.
Kembali ke sosis ala Meksiko, sosis ini disajikan dengan digoreng. Dapat pula sosis dipanggang atau direbus. Untuk menikmatinya, serupa dengan currywurst. Yakni kentang goreng dan saus tomat menemani sosis ini. Plus ada senf, mustard yang juga bisa untuk menguatkan rasa sosis.
Sosis ala Meksiko terkenal pedas karena cabai yang digunakan. Terkadang sosis ini juga diiris dan menjadi topping pizza. Bagi pecinta sosis, silahkan coba sosis satu ini!
💞
LikeLiked by 1 person
😊
LikeLike
Enak dan menggoda banget ini makanan. Saya jadi ingat, di Manila, warga masyarakat disana juga suka makan-makanan yang jenisnya seperti ini. Hanya bedanya, saos yang digunakan mungkin adalah saos tomat atau mayonnaise.
LikeLiked by 2 people
Iya dek Ayu, jika suka sosis maka makanan ini menggoda. Oh ya, ada beberapa kawan di sini orang Filipina. Saya penasaran bagaimana kuliner mereka di sana? Apa Ayu ada ceritanya?
LikeLiked by 2 people
Wah, Kak. Ayu nampaknya bukan penggemar kuliner mereka disini. Kalau Ayu bias deskripsikan dengan singkat, mereka ini pecinta daging babi. Semua jenis makanan harus dan pasti mengandung Babi. Hampir seluruh tubuh babi dijadikan bahan makanan, mulai dari kulit sampai darahnya. Ada memang beberapa daerah kita di Indonesia yang memiliki tradisi mengolah makanan seperti ini juga.
Lalu, mereka disini tidak terlalu suka pedas, dan suka sekali dengan cuka. Rasa asam dari cuka di deskripsikan dengan rasa ‘segar’ yang mungkin bagi kita, Lidah Indonesia, cuka itu asamnya sampai membuat kita berkerut kening.
Seperti itu kak, sayang memang Ayu jarang mengabadikan foto-foto makanan, tidak seperti Kakak yang sangat jago kalau mendeskripsikan tentang makanan dan rasa. Panutan deh, Kak.
Ayu masih harus belajar nih.
LikeLiked by 1 person
Terimakasih penjelasannya dek. Berarti pengamatan kita sama, hanya di tempat dan waktu yang beda hehehehe…
LikeLiked by 1 person
Begitu ya, Kak.
Hum…Kakak suka mengamati juga ya…hehehehehe. Mengamati orang makan, bgitu maksudnya.
Becanda dikit ya, Kak.
LikeLiked by 1 person