Hidup ini indah bilamana kita berhenti peduli dengan apa yang orang lain pikirkan tentang kita. Begitulah sekelumit topik pembicaraan saya dengan seorang teman beda bangsa di sini. Masalahnya, terkadang kebahagiaan kita bergantung pada apa yang orang lain pikirkan tentang kita. Ini yang hampir terjadi pada sebagian orang yang galau dengan pilihan hidupnya hanya karena khawatir dengan pemikiran orang lain.
Setelah kami berbincang di sebuah kafe ditemani kue dan kopi, berikut sekian alasan untuk menjawab pertanyaan yang jadi judul. Mengapa sih kita perlu berhenti peduli apa yang dipikirkan orang lain tentang kita?
Ini dia alasannya.
1. Jika orang lain bahagia, belum tentu kita bahagia, begitu pun sebaliknya.
Anda bahagia mengenakan baju warna merah, ternyata teman anda tidak suka anda mengenakan warna merah. Sahabat bahagia mendapatkan pekerjaan baru idamannya, sementara anda sedih karena sudah kerja lebih dari sepuluh tahun di tempat yang sama dan belum dapat pekerjaan baru. Adik kandung baru saja berbahagia karena segera menikah, sementara anda masih melajang hingga sekarang. Begitulah sederet kenyataan yang kita alami. Bahagia menurut saya, belum tentu bahagia menurut orang lain di saat yang sama. Begitu pun sebaliknya. Semakin kita peduli tentang kebahagiaan orang lain, maka semakin kita menderita dan tidak bahagia.
2. Serba salah.
Pernah tidak mengalami ganti baju berkali-kali di kamar hanya karena merasa khawatir dengan penampilan anda? Atau pernahkah khawatir dengan komentar orang tentang pacar atau pasangan hidup anda? Hal lain, pernahkah anda khawatir tentang pilihan hidup yang sudah dibuat? Dan mungkin alasan lain yang membuat anda jadi SERBA SALAH. Ya, anda bingung, bimbang dan ragu hanya karena peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain.
3. Pikiran itu rumit, sementara hidup itu sederhana.
Teman saya yang baik ini mengatakan bahwa hidup itu mudah dan sederhana, yang liar itu pikiran kita. Contohnya, dia pernah posting foto dengan seorang pria dengan pose mesra. Langsung sekian komentar bermunculan hanya karena sebuah foto. Komentar muncul hanya dari pemikiran orang lain yang dikendalikan sebuah foto. Hidup itu sederhana, menjadi rumit ketika kita peduli apa yang orang lain pikirkan tentang kita. Sejatinya kita tak pernah ditakdirkan bisa membaca pikiran orang lain. Kekhawatiran akan hal buruk seperti cap jelek, komentar negatif dan imej buruk tak pernah terjadi jika kita berhenti peduli pada apa yang dipikirkan orang lain.
Kesimpulan
Setiap orang berhak bahagia, begitu pun berhak membuat pemikirannya sendiri tetapi mereka tidak berhak menilai orang lain berdasarkan pemikirannya saja. Anda berhak BAHAGIA, orang lain juga berhak BAHAGIA dengan pemikiran mereka. Jangan pernah takut menjadi diri sendiri hanya karena pemikiran orang lain tentang anda! Apa yang orang lain pikirkan tentang anda, bukan masalah anda. Jadi jangan bebani hidup hanya memikirkan apa yang orang lain pikirkan!
Selamat berhari Minggu!
You are, of course, right, Anna, but we grow up being seeking approval from others, and I think it is a basic human need.
LikeLiked by 2 people
Agree. Unfortunately, a lot of people blur the boundary and hang their happiness on others.
LikeLiked by 1 person
Iya setuju mbak. Kadang nih malah diri sendiri yg merasa bahwa org berpikiran buruk ttg diri kita. Padahal tdk selamanya sprti yg diri kita pikirkan. Prasangka baik mmg penting dlm hidup ini. Yah kadang mesti cuek jg dgn apa yg menjadi standar bahagia menurut org lain. Toh ini hidup kita, selama apa yg kita kerjakan hal baik, yah jgn ragu tuk melangkah. ๐โบ
LikeLiked by 2 people
Sepakat bu Unny. Saya kutip ya “Toh selama yang kita kerjakan hal baik baik, jangan ragu melangkah.” Terimakasih sudah mampir dan berbagi pendapat. ๐
LikeLike
Sama-sama Kak Anna hehehe.
LikeLiked by 1 person
Setuju banget, Kak.
Kita memang tidak boleh terlalu mengambil hati hal negatif yang dibicarakan oleh orang lain, apalagi objeknya adalah diri kita sendiri. Fokus saja pada perkembangan diri menuju hal yang baik, pikirkan hal-hal positif yang bisa dilakukan untuk memperbaiki hal negatif dan tidak baik dalam diri.
LikeLiked by 3 people
Suka dengan pendapatmu dek Ayu. Seperti melengkapi artikelku. Terimakasih sudah mampir ya๐
Sukses dalam bertugas di Manila ya!
LikeLiked by 1 person
Terima kasih, Kak.
Sukses juga untuk Kakak,
LikeLiked by 1 person