
Saya sering makan malam dengan suami di restoran, kafe atau hotel. Kami biasanya hanya sekedar icip-icip atau memang sedang traveling sehingga tak ada kesempatan memasak. Pernahkah anda mengalami bahwa cahaya restoran itu tidak begitu terang saat kita makan malam?
Saya bahkan harus membacanya dengan seksama daftar menu yang diberikan pramusaji. Maklum saja cahaya restoran tidak terang benderang untuk membaca. Namun akhirnya saya bertanya sendiri, mengapa ya?
Pencahayaan lampu saat malam hari di kafe atau restoran, rupanya bagian dari kenyamanan. Jadi tidak hanya soal makanan atau interior saja yang menentukan seorang tamu betah di restoran.
Rupanya dalam ilmu gastronomy, cahaya ini juga penting dan menjadi bagian yang menentukan kenyamanan pengunjung. Lalu pertanyaannya, mengapa saat makan malam di restoran ekslusif cahayanya redup?
Jika makan pagi di restoran atau sarapan di hotel dengan cahaya redup dan tidak terang benderang, tentu saja saya tidak mau. Ya, pagi hari wajar jika kita perlu cahaya yang tinggi intensitasnya yang memicu kita bersemangat sepanjang hari.
Cahaya rupanya memicu hormon. Cahaya di pagi hari saat sarapan membantu kita juga menikmati warna-warni sarapan sambil membaca koran atau membalas email. Semua perlu cahaya terang di pagi hari.
Sebaliknya saat malam hari, tidak diperlukan cahaya yang terang karena membentuk keintiman suasana dan membuat tamu lebih rileks. Ini yang saya temukan saat kami makan malam di teras taman dengan cahaya seadanya dan lilin di meja. Hmm, suasananya jadi romantis ‘kan.
Pemasangan cahaya di restoran atau tempat makan ada tujuan. Itu pernyataan teman saya sebagai pemilik restoran ekslusif yang menyajikan makanan mewah ala Italia atau Perancis di sini. Dia sendiri membuka restorannya hanya setiap Selasa hingga Sabtu dari jam 18.00 hingga 23.30 waktu Jerman, kecuali hari Jumat dan Sabtu, restoran buka juga jam 11.00 hingga 14.00.
Dengan jam operasionalnya lebih banyak di malam hari, tentu cahaya memberikan pengaruh dalam memulai usaha bisnis restorannya. Menurutnya, pemilihan cahaya disesuaikan dengan penataan restoran yang baik sehingga tamu tidak bosan dan sering datang ke restoran. Juga cahaya lampu berpengaruh membuat warna makanan menarik atau tidak menarik. Cahaya di restoran atau kafe itu penting.
Cahaya di restoran kala malam hari menurut ahlinya membangkitkan suasana yang hangat bagi para pengunjung. Malam hari identik dengan suhu yang dingin daripada siang. Jadi cahaya yang redup membuat iklim pengunjung lebih hangat dan betah berlama-lama di restoran, ketimbang cahaya yang terang benderang.
Namun ada satu yang perlu diperhatikan saat makan malam di restoran dengan cahaya yang redup. Lagi-lagi para ahli berpendapat bahwa menu yang diperlihatkan ke tamu harus bisa terbaca. Untuk itu bisa saja, diberikan lilin di tengah meja. Atau ada lampu-lampu yang menghiasi sekitar restoran seperti lampu taman bila suasananya outdoor.
Selain itu cahaya dari lampu juga dibuat tidak membosankan. Perlu diatur apakah kontras dengan desain interior restoran? Atau lampu gantung di atas meja apakah desainnya kontras dengan penataan meja dan kursinya?
Hmm, akhirnya sekarang saya paham mengapa lampu di restoran saat makan malam tidak terang benderang. Semoga ulasan di atas bermanfaat!
That’s nice
LikeLike
Dan karena terbawa suasana yang romantis, saya baru kaget setelah tagihan kartu kredit datang akhir bulan. “Cetiao??!!?! Apa yg sudah saya makan???” 😀
LikeLiked by 1 person
Lebih romantis deh kayaknya..😀😀😀
LikeLiked by 1 person
Hahahahaha… kayaknya sih gitu😁
LikeLike
Hi. Love the work you do here. Will love to network with you. http://www.africainfolead.com
LikeLiked by 1 person
Thank you. I wish you a very good luck.
LikeLike