Janji adalah hutang. Peribahasa itu mungkin tepat untuk menagih seseorang yang sudah berucap. Itu sebab tak mudah bagi seseorang untuk mengucapkan janji. Karena janji itu selalu terdengar manis, namun kenyataan justru bisa jadi sebaliknya. Manis pahitnya kenyataan, memang lebih baik tidak usah mengumbar janji.
Pengantar soal janji di atas adalah hasil diskusi saya dengan seorang teman yang berjanji datang, namun tidak datang kenyataannya. Dia yang sudah berjanji datang, dua kali sudah mengecewakan saya dan teman. Janji lain juga pernah diucapkan oleh teman yang tidak jadi datang, namun lagi-lagi dia pun ingkar. Berangkat dari pengalaman ini, saya dan seorang teman mendiskusikan ini. Apa penyebab orang ingkar janji?Berikut pendapat dari kacamata kami.
1. Karena tidak ada konsekuensi yang jelas dan pasti bila ingkar janji.
Coba bayangkan jika ada konsekuensi bila orang tidak menepati janji! Pasti orang yang akan berjanji berpikir ulang untuk mengucapkan janjinya. Mereka menjadi ingkar janji karena tidak jelas konsekuensi yang diperolehnya. Misalnya, jika teman yang berjanji kepada kami tidak menepati janjinya bertemu hingga ketiga kalinya maka ia harus mentraktir kami.
2. Karena kecenderungan karakter kepribadian tertentu.
Ada orang yang punya kepribadian yang tak suka mengumbar janji dan selalu berusaha menepati janji. Sementara ada juga orang yang senang memberi janji dan lupa menepatinya. Dalam sebuah rujukan dikatakan bila seseorang cukup kronis ingkar janji. Itu berarti punya kecenderungan pribadi ingkar janji sehingga banyak orang memberi label. Ini dimaksudkan bila si orang yang suka berjanji berulang kali membuat janji dan tidak menepatinya.
3. Karena terbiasa mendapatkan orang-orang yang ingkar janji.
Alasan lain orang ingkar janji bilamana ia hidup dan terbiasa dengan orang-orang yang ingkar janji. Kebiasaan buruk ini memicu orang lain bisa jadi melakukan hal yang sama. Kebiasaan mendapati hidup yang selalu ingkar janji justru membuat kita permisif terhadap janji dan sesuka hati menepatinya.
4. Karena orang yang berjanji merasa tidak aman (insecure) sehingga perlu mengucapkan janji.
Ada kondisi tertentu yang membuat orang senang membuat janji karena ia merasa “terancam” atau tidak aman. Nyatanya orang senang membuat janji yang tidak realistis dan tidak mengucapkannya dengan penuh pertimbangan. Kemudian tindakan berjanji dilakukannya secara impulsif saat diri merasa “insecure”.
5. Karena orang yang berjanji kebanyakan hanya untuk menyenangkan orang lain.
Kebanyakan mereka yang umbar janji dan mengingkarinya, melakukannya hanya untuk menyenangkan orang lain. Menjanjikan sesuatu itu terdengar manis dan membuat bahagia bagi yang mendengarkannya. Akhirnya begitu seringnya berjanji, hingga lupa menepati janji yang terucap. Menyenangkan hati orang lain boleh saja, tetapi berpikirlah sebelum berkata janji.
Kesimpulan
Dari kelima alasan di atas, akhirnya kami berkesimpulan bahwa manusia tidak ada yang sempurna, bisa salah termasuk saat ingkar janji. Namun sebaiknya toleransi yang diberikan adalah bila kita tidak sering mengumbar janji dan mempertimbangkan masak-masak sebelum berjanji.
Wah. Setelah ini aku jadi tahu mengapa ada teman yang ingkar janji
LikeLiked by 1 person
Janji pada diri sendiri saja lupa. Janji mau beli ini pas pada saat ada uang lupa janji nya.
LikeLiked by 1 person
💙💙
LikeLiked by 1 person
Jadi keinget utang nih 😥
LikeLiked by 2 people
Hahahahaha… asyik😂😂😂
LikeLiked by 1 person
Ulasan yg mantap. SETUJU.
Pokoknya org ingkar jnji itu gak seru bnget dijadiin tmn, gitu sih klau saya.
LikeLiked by 2 people