Kue Khas Jerman (4): Zwetschgenbavesen, Semacam Roti Goreng

Zwetschgenbavesen.

Menjelang musim dingin rupanya diselenggarakan festival menutup musim panas di hari Minggu. Acara ini digelar di depan mall suatu kota. Beberapa pedagang menjual dagangan perabotan rumah tangga. Sebagian lagi menjual aneka panganan khas Jerman. Dan yang lainnya banyak dibuka kedai yang jual minuman seperti minuman hangat dan alkohol sejenisnya.

Salah satu yang menarik atensi saya adalah zwetschgenbavesen yang buat saya sulit untuk mengucapkannya. Saya juga belum pernah menemukannya di toko kue. Bisa jadi kue ini juga sudah dilupakan orang-orang di sini meski kue ini berasal dari Bavaria. Begitu kesan suami saya.

Dalam kalender liturgi gereja katolik untuk wilayah Bavaria ada tradisi khusus pada tanggal 2 Februari. Tanggal tersebut dikenal Maria Lichtmess yakni ketika masa natal sudah berakhir. Dalam bahasa Indonesia, penanggalan ini dikenal dengan istilah “Yesus dipersembahkan di Bait Allah” yang juga umum dirayakan oleh gereja ortodoks timur.

Apa kaitannya dengan kue?

Di Bavaria yang berpenduduk mayoritas katolik tentu menjadikan penanggalan liturgi menjadi bagian tradisi pada jaman dahulu kala. Salah satunya ketika masa natal telah berakhir dan berganti dengan penanggalan liturgi baru. Ada yang berpendapat kue baves ini sengaja dibuat di awal Februari untuk merayakan pergantian musim para pekerja dan pembantu-pembantunya. Memasuki pergantian musim, berganti pula pekerjaan. Nah, jaman dahulu para isteri pekerja menyiapkan kue baves ini untuk disantap bersama.

Kue ini akhirnya tidak hanya disajikan pada masa itu saja. Karena sudah jarang bahkan hampir tak ada lagi mungkin, kue ini saya jumpai pada saat festival lokal.

Kue yang dikenal juga dengan nama bavesen ini dibuat secara tradisional. Hanya terdiri atas dua potong roti yang dicelupkan dalam larutan susu dan telur. Setelah itu, tutup dengan buah plum yang sudah dihaluskan seperti selai. Lalu masukkan dalam wajan yang berisi minyak panas. Goreng hingga berwarna kecokelatan. Setelah matang, beri taburan gula dan kayu manis.

Kue zwetschgenbavesen sudah jarang disajikan di keluarga di Bavaria umumnya. Bahkan banyak anak dan remaja kini tak mengenal kue ini. Beruntungnya saya bisa menjumpai kue yang sudah langka ini di festival atau pameran lokal di sini. Untuk melengkapi kekayaan rasa, para pembeli tidak hanya disuguhi tawaran selai buah plum saja tetapi juga rasa cokelat, nouget atau sesuai selera pembuat.

Soal rasa, bisa dikatakan ada rasa asam manis bercampur jadi satu. Dengan pembuatannya yang digoreng, wajar saja saya menyebutnya seperti roti goreng. Apalagi roti goreng yang berisi selai buah plum. Tentu anda penasaran ingin mencobanya ‘kan?

Advertisement

8 thoughts on “Kue Khas Jerman (4): Zwetschgenbavesen, Semacam Roti Goreng

    1. Saya gak pake itu dek. Kalau di wordpress semua sudah dibantu sama mereka, kita tinggal menulis saja. WordPress ada program namanya WordAds. Tiap bulan dapat laporan, berapa iklan yang masuk.

      Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s