Slovenia (3): Street Food Hingga Sovenir di Central Market Ljubljana

Ikan sardelle bertepung.
Ikan sardelle goreng biasa.
Roti untuk menikmati ikan goreng.
Aneka aksesoris perempuan.
Perabotan rumah tangga.
Perabotan rumah.
Sovenir khas Slovenia.
Pilihan menu jajanan kaki lima.

Apa kegiatan anda di hari Minggu ini? Bagaimana jika saya ajak anda menikmati central market yang ada di ibukota Slovenia? Tak disangka pula di pasar ini saya berkesempatan bertemu keluarga Indonesia dan juga kelompok pekerja yang berasal dari Indonesia. Saya senang bahwa sudah banyak warga negara Indonesia yang mengenal negeri ini. Rupanya orang Indonesia memang suka berbelanja sovenir sebagai buah tangan atau mencicipi kuliner saat traveling. Itu juga yang saya lakukan di Central Market ini.

Central Market memang menyediakan ruang bagi pedagang untuk berjualan secara tradisional. Mulai dari pangan pokok dan tradisional hingga makanan yang sudah siap disantap alias street foods. Hingga saya menemukan sandang dengan aneka model dan sovenir khas Slovenia yang bisa menjadi kenang-kenangan. Itu semua tergantung anggaran dompet anda. Namun pastinya anda perlu mencoba street foods di sini karena harganya yang terjangkau menurut dompet saya.

Saya dan suami memang suka makanan laut. Konon makanan laut di Slovenia berasal dari laut Adriatik dan ada juga yang diimpor dari negara tetangga, Kroasia. Melihat banyak orang yang mampir di situ, menandakan jajanan ini cukup enak. Kedainya seperti food truck dan pembeli yang makan bisa duduk di bangku-bangku dengan meja seadanya. Ini memang tidak terlihat istimewa seperti restoran tetapi saya suka makanan laut yang dihidangkan. Kami pun berhenti dan memesannya.

Ikan sardele dalam bahasa Slovenia, mungkin di Indonesia dikenal dengan sebutan ikan sardene. Ikannya berduri kecil-kecil dan empuk. Suami memesan yang ikan sardele goreng dan saya memesan ikan sardele dengan berbalut tepung. Ikan sardele goreng diberi sambal khas mediterania, semacam ajvar tetapi cabainya warna hijau. Rasanya tidak pedas dan cukup gurih. Sedangkan ikan bertepung diberi saus mayonaisse asam. Pedagang memberi kami roti untuk menyantap ikan goreng ini.

Untuk memesannya, anda bisa menyebut nomor makanan yang dikehendaki dalam bahasa Inggris. Mereka bisa berbahasa Inggris dengan baik. Ketika menerima pesanan, impian saya adalah menikmati ikan goreng dengan nasi putih dan sambal. Sayangnya, saya hanya mendapatkan roti dan tidak ada sambal. Tetapi saya suka menikmati jajanan kaki lima ini. Selain harganya yang murah, ini benar-benar nikmat sekali.

Begitu pun saya melihat di seberang meja, dua kelompok wisatawan asal Tiongkok tampak menikmati pesanan mereka. Pilihannya jatuh pada cumi-cumi goreng tepung dan yang lain adalah udang berbumbu.

Jajanan kaki lima tidak melulu daging ‘kan. Anda bisa menikmati makanan laut seperti yang saya pesan. Dijamin anda ketagihan!

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s