
Saus Hoisin adalah salah satu menu yang biasa disajikan di restoran Asia di Jerman. Sebenarnya saya sudah mengenal masakan dengan saus hoisin saat saya berkunjung ke Hong Kong tempo lalu. Namun rasa saus hoisin menjadi berbeda ketika makanan itu menjadi ciri khas kuliner asia di Eropa.
Jika ada menu yang tertulis menggunakan saus hoisin, itu artinya makanan akan dicampur saus yang berwarna hitam kecokelatan yang kental. Seperti yang saya dapatkan pada dua menu tersebut di atas di dua tempat berbeda. Bahwa saus hoisin yang disajikan di restoran Vietnam sedikit lebih kental dan warna pun pekat. Untuk mencampurkan cumi, ada tambahan aneka sayuran seperti wortel, brokoli, daun bambu, kol cina, timun jepang dan daun bawang.
Warna hitam yang dihasilkan pada saus hoisin bukan berasal dari makanan laut. Setelah saya cari tahu, ternyata terbuat dari kedelai panggang yang ditumbuk. Itu sebab warna dan kekentalannya pun mirip dengan kecap yang biasa kita jumpai di Indonesia. Hanya saja rasa saus hoisin tidaklah manis, seperti kecap kebanyakan di Indonesia.
Namun saus hoisin itu paling enak dan tepat disajikan bersamaan dengan hidangan laut seperti yang saya pesan. Yakni hidangan cumi saus hoisin. Cumi-cuminya pun dibiarkan tampak balutan tepung. Cumi berbentuk cincin memang harus pandai mengolahnya agar teksturnya tidak liat saat dimakan.
Saya pikir, segala sayuran yang dikehendaki ditumis terlebih dahulu hingga layu. Kemudian cumi dimasukkan untuk dicampurkan menjadi satu. Ketika hampir matang, saus hoisin ditambahkan sebagai sentuhan akhir.
Bagaimana menurut anda?
Love both types of the sauce.
All the best to you
Laureen
LikeLiked by 1 person