


Melanjutkan kunjungan saya di kota Martin Luther yakni Wittenberg, kali ini saya ajak anda menyelami bagian dalam dari gereja All Saints. Gereja ini disebut juga dalam bahasa Jerman Schlosskirche yang juga menjadi fenomenal karena tempat bersejarah terjadinya reformasi gereja. Tokoh yang merencanakan dan mengawali perubahan gereja ini adalah Martin Luther. Ini bukan hanya menjadi sejarah gereja saja, melainkan juga sejarah dunia yang penting untuk diingat.
Martin Luther dilahirkan pada 10 November 1483. Dia pula tokoh yang menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Jerman, yang awalnya hanya dikenal dalam bahasa Latin. Setelah menempuh program doktoral Teologi di Italia, lima tahun kemudian ia protes terhadap kebijakan gereja saat itu. Kemudian 31 Oktober 1517, ia menancapkan 95 Thesisnya di pintu gereja All Saints atau yang juga dikenal Schlosskirche. Tahun 1525, Luther menikahi Katharina von Bora. Pada usia 63 tahun, Luther meninggal dunia.
Mengenali sosok Martin Luther, anda bisa datang ke Lutherhaus, dimana beliau pernah tinggal. Namun saya datang menjelajahi museum Schlosskirche yang juga menyimpan kronologis terjadinya reformasi gereja. Di gereja ini pula konon Luther dimakamkan bersama dua pengikutnya yang setia.
Untuk masuk ke museum ini ada bagian yang gratis dan ada bagian berbayar. Pada bagian gereja di dalam memperlihatkan umumnya gereja katolik di Jerman yang bergaya gothik. Sayangnya gereja ini sudah tak aktif dan dijadikan museum. Di sini ada benda-benda rohani yang masih terawat baik, meski sebenarnya dahulu ini adalah gereja katolik. Kini gereja ini menjadi pusat jutaan mata yang ingin tahu bagaimana terjadinya reformasi gereja yang terjadi lima ratus tahun lalu.

Setelah puas berkeliling bagian dalam gereja, anda bisa melihat sisi luar gereja yang dibangun dengan informatif dan aktraktif bagi turis. Ada biografi Martin Luther dari kelahiran hingga kematiannya. Lalu juga isi Thesis Luther yang terbaca dengan baik dalam bahasa Jerman. Di sini pula ada data statistik sebaran gereja yang denominasi di seluruh dunia setelah terjadinya reformasi.




Hal menarik lainnya, anda bisa melihat video dan audio dalam museum berbayar. Di depan pintu ada monitor data pengunjung yang mencatat kedatangannya. Saya adalah orang ke-79 dari Indonesia yang pernah berkunjung ke sini. Museum ini sendiri dibuka menjelang perayaan lima ratus tahun reformasi gereja tahun 2017 lalu.
Wah, menarik sekali ini, Kak. Martin Luther yang merupakan sosok reformatif, dihargai dan dikenang sampai sekarang. Suatu tindakan yang mengesankan dari masyarakat Jerman.
LikeLiked by 1 person
Iya dek, lokasi ini memang jadi destinasi jika aku tinggal di Jerman. Karena aku benar-benar suka sejarah dan mempelajarinya. Seneng banget lah bisa ke sini.
LikeLiked by 1 person
Betul buanget, Kak. Ayu yang melihat dan membaca cerita dari Blog ini juga berasa bagaimana begitu. Senang!
LikeLiked by 1 person