

Tiba di Hurghada, bandara internasional, kami segera mengurus visa. Antrian begitu banyak mengingat pesawat yang kami tumpangi dari Jerman membawa turis yang hendak berlibur. Setelah urusan visa dan bagasi selesai, kami bergegas menuju pintu keluar.
Di petunjuk informasi agen tur kami dikatakan bahwa ada petugas tur yang menjemput. Ternyata seorang petugas biro perjalanan mengarahkan kami pada mobil mini van menuju hotel, tempat kami menginap malam pertama. Rupanya dalam mobil sudah ada turis-turis dari Jerman juga yang menuju ke hotel dengan jalur yang sama.


Tiba di hotel, petugas resepsionis menyambut kami dengan ramah dalam bahasa Jerman. Karena kami sudah lapar, kami langsung bisa menuju lokasi restoran, tempat makan malam. Cerita soal makanan bisa dicek sebelumnya di sini.
Setelah makan malam, kami melihat sekelompok tamu hotel duduk di tepi kolam renang menikmati shisa dan menonton film di layar lebar. Kami melewatinya karena kami mendengar atraksi musik dan tarian yang lebih menarik. Lokasinya ada di amphiteater. Ini adalah amphiteater buatan hotel yang membuat tamu hotel bisa menyaksikan apa saja di panggung dengan bangku-bangku mirip stadion.

Atraksi undian dari hotel hingga tarian mempesona kami sebagai tamu hotel. Kami jadi tidak bosan selama di hotel yang berada di tepi laut merah ini. Pihak hotel juga menyediakan aneka minuman seperti kopi, teh hingg cocktail gratis. Sedangkan minuman alkohol harus membayar ekstra. Tersedia juga gratis popcorn dan permen kapas sesuai permintaan.
Ini liburan malam pertama, kami sudah lelah. Padahal tidak ada perbedaan waktu antara Jerman dan Mesir di musim panas.


Besok pagi kami harus berpindah kota dari Hurghada ke Luxor. Setelah makan pagi di restoran, ada mini van yang menjemput kami sebelum kami berpindah naik bis ke Luxor.
Kami menempuh perjalanan selama 5 jam dari Hurghada dengan menumpang bis ekslusif, tanpa khawatir kepanasan. Padahal suhu udara di Mesir mencapai 40 derajat celcius. Luar biasa kan!
Kami berhenti 30 menit di untuk istirahat dan ‘urusan toilet’. Sepanjang perjalanan, kami hanya menemukan padang luas yang berbatu dan gersang.
Bis hampir mendekati kota Luxor, tiba-tiba tour guide mengatakan bahwa kami tiba di kota yang cukup besar bernama Qena. Kota ini berada di selatan Mesir. Kami bisa mengamati bagaimana kehidupan masyarakat Mesir umumnya.
Setelah kota Qena, kami langsung menuju Luxor. Kota Luxor berarti kota yang terkesan lux karena terdapat istana raja. Kota ini dilalui sungai nil. Di sini kami akan melalui wisata sungai nil dan menginap satu minggu di kapal wisata.

Tiba di kapal wisata tujuan, pemandu tur sudah menyambut kami. Kami langsung mendapatkan kamar tidur dan bergegas mendapatkan himbauan mengenai panduan perjalanan selama kami di kapal.
Makan siang dan makan malam dilayani secara prasmanan. Malam ini kami berlabuh di Luxor. Dan selama tujuh hari kami menginap di sini, dengan fasilitas seperti hotel bintang lima. Di kamar mandi didesain ekslusif dengan bathtube misalnya. Atau dek atas terdapat balkon, kafe, kolam renang, klinik dan fasilitas lainnya akan diceritakan secara terpisah.