
Kita sepakat bahwa tidak ada orang yang sempurna di dunia ini. Namun kenyataannya kita selalu berupaya tampil sempurna agar bisa diterima orang lain. Kita lupa bahwa tiap orang itu selalu punya dua sisi, kelebihan dan kekurangan sehingga itu pula yang menyebabkan begitu mudahnya kita melupakan kekurangan diri sendiri dan mempersalahkan orang lain.
“Coba kamu tadi tidak makan dulu, kita mungkin tidak datang terlambat ke seminar.”
“Kamu sih pakai baju seperti itu, saya jadi kecopetan ‘kan.”
“Seandainya kamu tidak memaksa saya duduk di depan saat ujian, saya mungkin mendapat nilai bagus.”
Dan masih banyak sederet kalimat yang meluncur dan terdengar tidak masuk akal, bahwa penyebab kesalahan, kegagalan dan hal buruk lainnya adalah disebabkan orang lain.
Pernahkah anda mendapatkan masalah itu? Atau mungkinkah anda juga begitu, menyalahkan orang lain ketika hal buruk terjadi pada anda?
Akhirnya saya berpikir, pasti ada alasan yang melatarbelakangi mengapa orang tersebut berperilaku demikian. Mengapa dia menyalahkan orang lain atas kekurangan diri sendiri?
1. Bentuk pertahanan diri
Saya berpikir orang yang suka menyalahkan orang lain atas kekurangan diri sendiri menandakan dia sebenarnya inferior. Dia begitu takut, lemah dan justru pengecut. Salah satu cara untuk menutupi kekurangan dirinya adalah menyalahkan orang lain. Ini semacam deffense mechanism yang dibangun agar diri sendiri tidak tampak minus, salah dan buruk di mata orang lain.
Tipsnya:
Yakinkan kepada orang yang selalu menyalahkan orang lain atas kekurangan diri sendiri bahwa hidup itu tidak selalu sempurna. Jika datang terlambat, masih bisa ditolerir, maka lain kali harus bangun lebih awal. Tak perlu takut duduk di depan ruang ujian sepanjang kita belajar giat menyiapkan ujian. Buatlah sesuatu yang dipersalahkan menjadi rencana yang lebih positif. Apa yang sudah terjadi, tinggalkan dan segera perbaiki lagi bukan justru menyalahkan orang lain.
2. Menyalahkan orang lain sebagai cara untuk menyerang orang lain
Ketika kondisi terhimpit, terdesak dan tak bisa keluar, akhirnya segala cara dilakukan termasuk menyerang orang lain. Ada rasa lebih baik setelah menyalahkan orang lain karena diri sendiri terasa lebih buruk (=punya kekurangan). Senjata ampuh untuk menyerang orang lain adalah menyalahkannya, meski sejujurnya diri sendiri lebih bersalah.
Tipsnya
Ketika saya berjumpa dengan orang yang demikian, saya selalu menekankan begini. “Bencilah kesalahannya, bukan orangnya!” yang berarti seseorang itu bisa salah. Kesalahan itu bisa terjadi pada siapa saja. Menyalahkan orang lain bukan cara ampuh untuk menghakimi orang lain. Jika saya bisa salah, maka anda juga bisa salah. Jadi buat apa menyalahkan orang lain untuk kekurangan yang anda miliki? Itu tidak masuk akal.
3. Cara paling mudah
Secara naluriah, manusia ingin menjauhi yang sulit dan mendekati yang mudah. Ketika hidup penuh kegagalan, keburukan dan dianggap sial menurut diri sendiri maka menyerang orang lain adalah cara paling mudah.
Tipsnya
Buatlah hidup semudah seperti yang anda inginkan! Agar lebih mudah, mengapa juga harus menyalahkan orang lain atas kekurangan diri sendiri. Salah, perbaiki lagi, gagal, bangun, jatuh dan bangkit adalah proses pembelajaran diri. Mudahnya adalah perbaiki perilaku yang selalu menyerang orang lain karena menyalahkan orang lain atas kekurangan diri sendiri tidak akan menyelesaikan masalah anda.
4. Tidak bisa menerima kenyataan
Lebih lanjut lagi, perilaku menyerang orang lain atas kekurangan diri sendiri disebabkan karena tidak bisa menerima kenyataan yang terjadi. Kenyataan hidup itu memang kadang tidak semanis impian. Dan itu normal dan wajar. Jika kekurangan ada pada diri sendiri, bukan berarti tidak ada kelebihan dibalik itu semua. Terima kenyataan adalah cara paling mudah menerima kekurangan diri sendiri.
Tipsnya
Tidak ada saran yang paling jitu selain menerima kenyataan bahwa tiap orang itu pasti punya kekurangan. Dan menyerang orang lain itu harus dihentikan karena hal itu sangat menyinggung perasaan orang lain.
Kesimpulan
Tiap orang punya kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. Kekurangan bukan berarti kita tampak begitu buruk. Begitu pun sebaliknya menyalahkan orang lain atas kekurangan diri sendiri juga bukan berarti menunjukkan bahwa kita hebat.
Selamat berakhir pekan bersama keluarga!