5 Alasan Bulan Desember Memberi Nuansa Melankolis

Ilustrasi.

Desember adalah bulan kedua belas dalam satu tahun yang penuh makna bagi siapa saja. Bagi yang merayakan hari Natal, jelas bulan Desember menjadi kesempatan yang ditunggu untuk berbahagia melaksanakan ibadah dan perayaan Natal. Tetapi bagi yang tidak merayakannya, Desember tetap memberi makna karena berada di penghujung tahun. Ya, akhir tahun dan menuju tahun yang baru.

Ini alasan mengapa Desember tampak melankolis.

Pertama, Desember identik dengan akhir tahun

Di awal selalu ada rencana maka di akhir tentu ada evaluasi. Begitulah kehidupan. Alfa dan Omega dalam bahasa Yunani. Ketika di awal tahun bisa jadi ada banyak rencana dan harapan yang ingin dicapai sepanjang tahun. Lalu tak terasa waktu berjalan cepat dan bulan Desember telah datang. Ada sebagian orang yang mulai galau, bingung, sedih atau malahan frustrasi karena harapan tak sesuai impian. Ini yang membuat suasana begitu melankolis.

Kedua, Desember bagi orang Kristiani adalah masa penantian datangnya natal

Desember itu identik dengan seremoni dan kemeriahan hari raya umat nasrani di seluruh dunia. Sebelum natal, umat kristen menantikan datangnya Sang Imanuel melalui empat minggu yang dikenal masa Advent. Tradisi kristen di dunia barat mengenal masa Advent sebagai masa penantian yang diisi dengan perenungan dan refleksi batin. Natal, satu minggu sebelum tahun yang baru, membuat orang kembali kepada Tuhan. Itu sebab suasana melankolis muncul di bulan ini, sebelum Natal tiba.

Ketiga, Desember di belahan dunia barat adalah awal musim dingin

Desember adalah awal datangnya musim dingin dan berakhirnya musim gugur. Suhu udara yang dingin membuat suasana semakin melankolis. Anda bisa membayangkan suasana melankolis Desember itu seperti lagu Blue Christmas yang dinyanyikan oleh Elvis Presley. Malam begitu panjang di bulan Desember yang membuat orang tampak mellow, galau suasana begitu sendu yang membuat banyak orang di belahan dunia yang menghadapi musim dingin memilih berdiam di dalam ruangan.

Keempat, Desember juga identik dengan liburan bersama orang yang dikasihi

Suasana melankolis di bulan Desember dipicu dari sebagian orang mulai memikirkan dengan siapa mereka akan menghabiskan liburan. 25 Desember itu jadi hari raya libur bagi sebagian besar orang di dunia dan satu minggu kemudian adalah hari libur awal tahun. Ada yang menghabiskan cuti tahunannya di periode ini dan mendedikasikan liburan bersama keluarga atau orang yang dikasihi. Melankolis mungkin terjadi ketika orang merasa kesepian, dan mulai memikirkan rencana berikutnya (=tahun yang baru).

Kelima, Desember identik dengan nostalgia dan memori di masa lalu

Terakhir nih, Desember menjadi identik dengan nostalgia dan kenangan bagi sebagian orang yang merayakan natal. Teman-teman saya yang merayakan natal selalu terkenang bagaimana kemeriahan natal bersama keluarga saat masa anak-anak. Siapa pun pasti punya nostalgia dan memori di masa lalu di bulan Desember, baik itu kenangan indah maupun kenangan pahit. Tetapi mengapa bulan Desember? Karena ini adalah bulan penghujung tahun dimana orang memikirkan peristiwa yang sudah terlewati.

Lepas dari lima alasan yang saya berikan, saya merasakan betul suasana melankolis di bulan Desember ketika saya sedang berada jauh dari keluarga sementara saya masih lajang saat itu. Saya bingung juga bagaimana merayakan natal sehingga memunculkan perasaan melankolis. Ditambah liburan misalnya saya tidak bisa pergi liburan dan harus menonton tayangan hiburan di rumah yang berisi film drama keluarga. Lengkap sudah perasaan melankolis saat dulu saya masih lajang. Ini pengalaman pribadi.

Apakah anda mengalami perasaan melankolis juga di bulan ini?

Advertisement

2 thoughts on “5 Alasan Bulan Desember Memberi Nuansa Melankolis

  1. Di keluarga besar saya yang lumayan beragam (suku/agama/ras), ada dua yang Natalan yang tinggalnya tak jauh-jauh amat. Jadi ya setiap menjelang akhir tahun orang serumah perlu atur jadwal untuk makan enak. 🙂

    Liked by 1 person

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s