

Jika anda datang ke kafe-kafe di Jerman di luar musim dingin, anda pasti akan menemukan daftar menu Eiskaffe, yang tertera di situ. Eiskaffe adalah iced coffee yang memang menjadi kebiasaan di sini untuk nongkrong di kafe dan menikmati suasana hangatnya sinar matahari. Di Jerman, eiskaffe biasa disebut begitu adalah campuran kopi tanpa gula, es krim vanila ditambah krim kue. Hasilnya, es kopi yang benar-benar nikmat dan tidak terlalu manis.
Es kopi itu berbeda-beda yang menjadi kebiasaan warga di suatu negara. Es kopi di Vietnam misalnya saat saya bertandang ke sana, berbeda dengan es kopi yang saya pesan di Jerman. Meski namanya vietnamese iced coffee tetapi penyajiannya bisa jadi berbeda karena disesuaikan dengan budaya setempat. Pengalaman ini yang saya alami saat memesan es kopi di restoran vietnam yang ternyata berbeda, yang bisa dicek di link ini.
Gaya orang menikmati kopi itu berbeda-beda, termasuk es kopi. Itu yang menarik buat saya. Sama seperti kebiasaan orang Roma, Italia memesan segelas espresso setelah makan siang. Heh! Saya agak bingung juga ketika saya berada di Roma. Ceritanya bisa dicek di link ini. Tetapi ingat, kita sebaiknya memesan kopi yang tidak menggunakan susu di restoran agar si juru masak restoran tidak tersinggung dan memandang masakan yang dibuatnya itu masih belum memuaskan. Kopi memang punya cerita tersendiri demikian pula es kopi.
Sementara cerita lainnya soal es kopi yang menarik adalah saat saya sedang berada di Medan, Indonesia. Di sana es kopi disebut kopi tarek yang disajikan dengan es batu. Disebut tarek atau tarik karena ada proses untuk menarik kopi berulang kali sehingga mencampurkan rasa kopi dengan telur dan rempah. Belum lagi kedai kopi dengan es kopi tarik ini memang juga diminati sebagai tempat nongkrong menikmati gaya minum kopi dingin yang khas.
Baca: Minum kopi tarek di Medan
Eiskaffee di Jerman sedikit banyak mendapatkan pengaruh dari Italia. Kemunculan eiskaffee di kafe-kafe di sini banyak disajikan di kafe-kafe milik orang Italia. Karena kopi yang nikmat menurut orang Italia memang perlu diperhitungkan kualitasnya. Jadi es kopi adalah cara menikmati kopi dengan es krim, bukan es batu. Heh! Itu sebab menarik jika kita mengamati kuliner hanya es kopi saja yang berbeda-beda di tiap negara.
Kembali ke eiskaffee, kafe-kafe di Jerman mulai banyak menjual eiskaffee setelah berakhirnya musim dingin. Saya adalah penggemar eiskaffee yang sewaktu-waktu bersama suami pergi ke kafe yang terbuka dengan pemandangan indah atau tempat yang bisa merasakan hangat sinar matahari yang panjang. Itu cara menikmati eiskaffee. Eiskaffee bisa bervariasi harganya dan pastinya saya tak mungkin tidak memberikan trinkgeld atau tip kepada pramusaji yang melayani dengan ramah. Menikmati eiskaffee seperti memberi rasa pengalaman yang berbeda antara es vanila dan kopi yang nikmat. Kini saya membuatnya sendiri di rumah karena belum dibukanya kafe di tempat tinggal saya.
Apakah anda tertarik mencoba eiskaffe bila datang ke Jerman?