3 Masjid yang Pernah Dikunjungi dalam Rekam Jejak Petualangan Sepuluh Tahun Lalu

Masjid Kapitan Keling, di Penang foto diambil tahun 2012 lalu.
Menara masjid ini dipengaruhi oleh unsur budaya India.

Hari ini adalah Hari Raya Idul Fitri bagi saudara-saudari umat muslim yang merayakannya di seluruh dunia. Saya sendiri tidak merayakannya tetapi saya paham bagaimana kemeriahannya di Indonesia. Untuk memeriahkan hari lebaran, saya tampilkan 3 mesjid yang pernah saya kunjungi tahun 2010, tahun 2011 dan tahun 2012. Ini hanya sebagai momen mengenang perjalanan saya ke berbagai tempat sejak saya suka traveling sebagai bagian dari pekerjaan.

Traveling collects more moments than things. Itu sebab saya saya sudah berhasil mengunjungi berbagai tempat di Indonesia, namun sayangnya tidak terdokumentasikan dalam artikel dan foto. Terkadang traveling itu hanya perlu dikenang dan disimpan dalam memori bahwa saya pernah berada di sini dan di situ, tetapi saya tidak mengabadikannya lewat kamera. Pesan suami saya yang tidak pernah ambil gambar saat traveling, terkadang kita sibuk ambil foto tetapi lupa menikmati indahnya perjalanan. Misalnya saya tiba di Istanbul Turki dan ikut program tur saat jeda transit, saya tiba di beberapa tempat namun sayangnya saya tidak mengabadikan dengan kamera karena alasan teknis. Padahal saat itu, ada masjid yang juga indah bangunan dan arsitekturnya. Begitulah, traveling menyimpan kenangan lebih dari sesuatu yang bisa saya beli.

1. Masjid Kapitan Keling, Penang di Malaysia

Sisi lain masjid.
Tampak depan masjid.
Pintu masuk.
Bagian dalam.

Pada tahun 2012 saya menghabiskan cuti liburan Hari Raya Idul Fitri dengan berkunjung ke Penang, Malaysia dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Hat Yai, Thailand selatan seorang diri. Tentu ini adalah pengalaman berkesan dimana harga tiket pesawat melambung tinggi kala high season saat itu, namun saya tetap membelinya agar mendapatkan pengalaman dan suasana baru hari lebaran di Malaysia.

Di George town, saya menginap di kota tua sehingga jarak antar destinasi wisata bisa dijangkau dengan berjalan kaki. Salah satunya yang berhasil saya kunjungi adalah Masjid Kapitan Keling dari sekian tempat ibadah yang saya kunjungi di Penang. Menara masjid tampak menjulang tinggi sebagai petunjuk perjalanan menuju ke sana.

Begitu tiba, petugas masjid meminta saya melepaskan alas kaki dan mengisi buku tamu bersamaan dengan turis mancanegara lainnya yang datang bersama saya. Masjid ini dianggap sebagai masjid tertua dan ternyata dibangun oleh komunitas India yang datang pada abad 19. Semakin bertumbuhnya populasi umat muslim di kota ini sehingga masjid ini sempat dipugar untuk menampung umat yang datang. Itu sebab pengunjung bisa melihat unsur-unsur negeri India dalam gaya arsitektur masjid.

Masjid kapitan keling berada di Lebuh Pitt yang diinisiasi pembangunannya oleh Kapitan Keling. Nama aslinya adalah Cauder Mohudeen sebagai ketua kaum muslim India saat itu, sekitar abad 19. Tahun 1834, Cauder Mohudeen wafat dan masjid ini tetap dipertahankan hingga sekarang. Masjid seluas 18 hektar ini kemudian diperluas dan mengalami renovasi pada tahun 1916. Demikian papan informasi yang saya baca pada saat saya datang ke situ.

2. Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh

Foto diambil tahun 2010 lalu.

Saya sempat mengunjungi Aceh beberapa kali namun pada tahun 2010 saya berhasil berkunjung ke masjid raya Banda Aceh. Meski saya hanya berada di halaman dan mendokumentasikannya dari kejauhan tetapi saya puas bisa mengagumi kemegahan masjid yang menjadi landmark kota Banda Aceh. Untuk memasuki halaman masjid, saya patut memakai pakaian yang pantas dan penutup kepala.

Sambil menunggu beberapa teman menunaikan ibadah di dalam masjid, saya mulai mencari tahu tentang masjid ini. Masjid raya ini telah ada sejak jaman kesultanan Iskandar Muda abad 17, namun informasi lain menyebutkan bahwa masjid ini telah ada sejak abad 13. Menariknya, masjid ini tetap kokoh berdiri ketika musibah tsunami tahun 2004 menyerang Aceh dan sebagian negara Asia lainnya.

3. Masjid Agung di Mamuju

Foto diambil tahun 2011 lalu.

Foto ketiga adalah masjid agung di Mamuju, ibukota Sulawesi Barat. Saat saya berada di sana, kota Mamuju yang sedang berkembang sebagai ibukota baru. Saya menginap di sana untuk keperluan pekerjaan. Saat supir yang membawa saya pamit untuk beribadah, saya pun menyempatkan diri untuk berhenti di depan masjid. Saya tidak masuk ke dalam, tetapi saya berhasil mendokumentasikannya seperti yang anda lihat di atas. Masjid ini begitu indah dan mengagumkan.

Selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri bagi anda yang merayakannya!

Advertisement

6 thoughts on “3 Masjid yang Pernah Dikunjungi dalam Rekam Jejak Petualangan Sepuluh Tahun Lalu

  1. Postingan yang keren, Anna.

    Saya baru pernah ke dua masjid pertama yang diceritakan di atas. Kalau dilihat-lihat, arsitektur Masjid Kapitan Keling dan Baiturrahman ini karakternya hampir serupa. Serupa pula dengan Masjid Raya Medan.

    Liked by 1 person

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s