



Catatan: Orang Jerman menyebut Bavaria adalah Bayern.
Hari ini di wilayah tempat tinggal saya Bavaria, salah satu negara bagian di Jerman sedang libur. Hari libur ini disebut “Fronleichnam” yang mengacu pada penanggalan liturgi gereja katolik. Oleh karena mayoritas penduduk Bavaria adalah penganut katolik maka hari ini libur. Itu artinya tidak semua negara bagian di Jerman juga libur pada hari ini. Tentang hari libur ini, sudah saya jelaskan pada artikel sebelumnya “Mengapa fronleichnam jadi hari libur di Jerman?”
Ngomong-ngomong soal Bavaria, selanjutnya saya bahas pengalaman saya mengamati rumah-rumah orang Bavaria di Jerman di sini. Saya begitu terpesona melewati area pedesaan di wilayah Bavaria, Jerman bagian selatan yang masih memiliki rumah besar dari kayu dengan balkon berhias bunga-bunga cantik. Bunga-bunga cantik itu menghiasi balkon lantai dua atau lantai tiga rumah mereka yang terbuat dari kayu. Meski terkesan tradisional tetapi rumah-rumah demikian terkesan asri, indah dan begitu hangat. Biasanya ini saya dapati setelah berakhirnya musim dingin atau dimulainya musim semi yang menandai awal kehidupan baru.
Begitu terkesannya saya terhadap bunga-bunga cantik yang menghiasi balkon rumah mereka, saya pun bertanya jenis bunga dan bermaksud memeliharanya di rumah. Pada akhirnya saya membeli bunga tersebut dan merawatnya di rumah. Praktiknya, itu tak mudah dan tak indah. Bunga milik saya tidak bisa ditaruh di balkon kayu dan memang hanya diletakkan di sekitar rumah saja. Demikian hasil foto jepretan saya.
Namanya bunga geranium, yang kemudian mendapati julukan area Bavaria sebagai “Die Bayern-Geranie Ville de Paris” karena bunga-bunga cantik ini. Bagaimana tidak, bunga geranium menghiasi jendela rumah dan balkon mereka begitu asri dan tampak indah. Julukan itu memang tepat menggambarkan Bavaria yang asri di area pegunungan dengan rumah-rumah kayu berhias bunga geranium. Lainnya, orang Bavaria menempatkan bunga geranium di kusen jendela kayu yang menandai dimulainya musim semi.


Pada praktiknya bunga geranium milik saya tidak seperti umumnya kebanyakan orang Bavaria karena balkon bentuk rumah saya yang berbeda. Lokasi bunga geranium cocok di sekitar balkon atau kusen jendela yang teduh dan tidak serta merta langsung terpapar matahari. Hal ini untuk menghindari bunga menjadi kering terutama bila musim panas di Jerman tiba.
Namun begitu, bunga ini tidak cocok di ruangan yang tertutup. Bunga ini perlu cahaya matahari, tetapi tidak langsung. Itu sebab bunga geranium layu dan tak mekar karena kurang cahaya matahari. Memang tak mudah merawat bunga geranium seperti yang saya lihat pada kepunyaan orang lain.
Bunga ini baik hidup di suhu 15 derajat hingga 20 derajat celcius yang memang cocok di musim semi seperti sekarang ini. Kenyataannya merawat bunga ini memang tak mudah buat saya apalagi cuaca musim semi sekarang ini tak bisa ditebak. Saya hanya khawatir bunga geranium saya layu dan mati. Sementara mereka bisa memiliki bunga geranium yang indah di jendela dan balkon milik mereka. Ya, rumput tetangga memang selalu lebih hijau.
Ketika saya bercerita pengalaman memiliki bunga geranium kepada seorang kenalan asal negeri Paman Sam yang juga sama-sama memiliki bunga ini di sini berpendapat hal yang sama. Dia pun awalnya terpikat dengan keindahan geranium di kusen jendela dan balkon rumah-rumah orang Bavaria. Dia pun bermaksud memeliharanya di rumah, namun sayang bunga itu layu, tak mekar dan mati pada akhirnya.
Begitulah apa yang dimiliki orang lain itu begitu indah, belum tentu kita bisa memiliki dan membuat sama indahnya. Kenalan saya asal Paman Sam itu berkata “Well Anna, the grass is always greener on the other side.” Artinya seperti yang saya katakan di atas, rumput tetangga selalu lebih hijau. Kami berdua pun tertawa bersama menyadari bahwa tak mudah merawat bunga geranium.
cantik banget bunganya.
terimakasih kak artikelnya sangat membantu tugas kuliah saya. sukses terus dan ditunggu artikel selanjutnya
perkenalkan nama saya Sarwono dari ISB Atma Luhur
LikeLike
Bunga yang cantik. Seingat saya memang ada beberapa warna putih dan merah
LikeLiked by 1 person
Benar sekali. Cuma kebetulan aja yang saya foto hanya warna itu.
Bagaimana saya harus menyapa anda, ibu atau bapak? Atau nama?
LikeLike
Nama saja mba Anna, terima kasih 🙂
LikeLiked by 1 person
Baik mbak🙂
LikeLike
Aku baca “Bavaria” malah “Batavia” 🙂
LikeLiked by 1 person
Tak masalah Alya, mungkin Alya terlalu fokus bacanya.
Sebagai info, salah satu kota di Bavaria, Passau dulu sempat disebut Batavis atau Batavia…msh ada jejak peninggalannya itu sampai sekarang. Sejarah disebut demikian saat abad pertengahan, infonya bisa dicek di sini https://liwunfamily.com/2017/12/15/passau-jerman-kota-bertemunya-tiga-sungai-nan-indah/
Nah, semoga Alya bisa berkunjung ke sini untuk lebih jelasnya🙂
LikeLiked by 1 person
Thanks ya mba, jangan lupa kunjungi blog aku ya 🙂
LikeLiked by 1 person
Sip, Alya🙂 Semangat menulis dan sukses untuk blogmu di sana!
LikeLiked by 1 person
amiin
LikeLiked by 1 person