

Naan adalah roti yang tersedia di restoran khas India dan beberapa kali saya jumpai di restoran selera Timur Tengah. Roti yang saya dokumentasikan di sini diperoleh saat saya berada di restoran khas India. Cerita saya tersebut bisa dicek di link yang ditautkan. Ya, roti naan ini disediakan sebagai complimentary bersama nasi. Artinya, roti ini dimakan bersama lauk-pauk yang kami pesan selain nasi tentunya.
Tak hanya di restoran India saja, saya juga mendapati naan sebagai kuliner Persia, yakni naan yang manis. Naan ternyata bisa dibuat seperti roti tawar yang diberi selai buah kemudian dipanggang. Ini sebagai sarapan pagi dari negeri dongeng. Cerita pesanan saya bisa dicek dalam roti naan manis dari Persia.
Di Jerman sendiri saya bisa mendapati naan di supermarket yang jual kebutuhan pokok dari India, Turki atau Timur Tengah. Naan biasanya sudah matang, tinggal dipanggang untuk hasil akhirnya. Naan sendiri mudah dibuatnya. Anda hanya membutuhkan tepung terigu, ragi, garam dan air yang kemudian memang dipanggang. Karena dipanggang dalam pemanggang tanah liat yang disebut dalam bahasa India “tandoor” atau “tandoori” sehingga dikenal naan tandoori.
Ada pula naan yang membuatnya dengan menggoreng juga, sehingga naan tampak berminyak. Dari negeri Persia ini, nama naan sendiri diartikan sebagai roti. Naan di negeri Persia berbeda rasa dengan yang saya jumpai di negeri India. Di negeri Persia, naan bisa dijadikan sandwich atau roti manis. Di India, naan bisa dengan rasa bawang putih atau rasa rempah-rempah. Sedangkan di negeri Paman Sam, naan populer dengan cheese naan. Intinya, semua kembali kepada selera asal.

Roti pipih beragi atau flatbread merupakan julukan untuk naan. Jika tak terbiasa mengkonsumsi naan seperti saya misalnya maka saya mungkin tidak bisa membedakan naan dengan roti pita. Roti pita itu sudah pernah saya bahas sebelumnya saat saya menikmati liburan di Mesir. Roti pita dengan isian seperti kebab itu disebut Chicken Shawarma, yang bisa dicek di link yang ditautkan. Tentang roti di Mesir lainnya bisa anda simak di sini.
Jika menelisik cerita saya di atas, anda bisa paham bahwa kuliner itu tidak benar-benar original. Pengaruh migrasi sejak dulu memberikan peran terhadap bumbu atau kuliner yang mirip satu sama lain. Saya pun menemukan literatur yang menyatakan naan dalam kuliner nusantara. Mungkinkah naan sama seperti roti canai yang juga dijumpai di beberapa daerah di Indonesia?
Naan yang dijumpai di restoran India ada yang diberi bumbu bawang putih pun ada yang tidak. Lainnya, teman mahasiswa asal India menyatakan kebanyakan orang India memilih membuatnya sendiri karena mudah dan cepat. Lagi pula ini bisa menjadi makanan pokok, selain menikmati nasi basmati buat masyarakat India.
Apakah anda pernah menikmati naan sebelumnya?
hi I’m from India love this recipe do follow me https://indianretort.wordpress.com/
LikeLiked by 1 person