
Hari ini adalah Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75 tahun. Meski saya sedang berada jauh dari tanah air, tetapi saya tidak lupa bagaimana perayaan tujuh belasan sejak saya masih anak-anak. Salah satu cara saya merayakannya tahun ini, hanya menuliskan pengalaman bagaimana musik tradisional gamelan disukai oleh warga negara asing di sini. Jika kini gamelan sudah mulai dilupakan, tetapi ada sedikit pengagumnya yang tekun belajar dan memainkannya. Mereka adalah teman-teman mahasiswa di kampus saya.
Di kampus saya, ada pelajaran gamelan untuk mereka yang tertarik mempelajarinya. Instrukur gamelan adalah seorang berkewarganegaraan asing yang pernah jatuh hati pada gamelan saat ia mendengarnya pertama kali di Bali. Ia memanfaatkan liburan pertama kali di Bali dengan menyaksikan dan mempelajari gamelan. Sebagai orang yang memiliki latar belakang pendidikan musik, ia pun langsung terjun mempelajari gamelan yang sudah diamatinya itu.
Berbekal pengetahuan musik di Eropa, sang instrukur gamelan kini mengajari sejumlah mahasiswa di kampus saya untuk bermain gamelan. Mahasiswa yang belajar gamelan tentu saja warga negara asing. Saya pun datang ke acara malam budaya dan berlatih bersama mereka, ketika ada sesi latihan gamelan bagi mereka yang tertarik memainkan gamelan. Rupanya banyak juga yang tertarik dengan gamelan. Pertanyaanya, mengapa mereka suka pada gamelan?
Berikut rangkuman jawaban dari mereka yang saya tanyakan:
1. Unik
Gamelan itu unik. Itu sebagian pendapat mereka yang saya tanyakan. Unik itu ‘kan berarti berbeda dan mungkin satu-satunya yang selama ini dikenal sebagai musik tradisional dari Asia. Unik karena gamelan dimainkan dalam seperangkat alat yang saling berhubungan satu sama lain sehingga menghasilkan irama yang bermakna. Unik karena suara yang dihasilkan berbeda dengan instrumen alat musik lainnya.
2. Instrumen yang menenangkan
Bayangkan bahwa ada jawaban dari mahasiswa yang saya tanyakan, gamelan adalah alat musik yang menenangkan. Bagi mereka yang suka mendengarkan instrumen gamelan, suara gamelan itu seperti meditasi. Mereka seperti tergiring pada suasana yang tenang.
Cuplikan video bisa dilihat berikut ini
3. Ini bukan hafalan not musik, tetapi…
Saya benar-benar tidak menyadari bahwa saya pun jadi bisa memainkan gamelan berdasarkan informasi sang instruktur yang mengajari kami semua. Katanya, gamelan bali yang dimainkan itu tidak seperti umumnya alat musik lainnya yang memerlukan notasi musik. Rupanya saat kita memainkan gamelan, kita tidak memikirkan bagaimana notasinya tetapi berkonsentrasi agar kita tahu kapan harus memainkannya. Ada yang berpendapat memainkan gamelan semacam tradisi ritual, bukan soal keahlian memainkan alat musik.
4. Membentuk komunitas
Apa yang membuat gamelan begitu menarik bagi warga negara asing? Gamelan itu membentuk komunitas kesatuan. Satu sama lain bekerjasama memainkan alat musik sehingga menghasilkan irama kesatuan. Ini bukan permainan alat musik solo performance melainkan suatu komunitas alat musik tradisional gamelan yang saling membutuhkan satu sama lain, akrab dan menghasilkan tujuan yang sama.
5. Tidak ada instrumen musik seperti gamelan di Eropa
Alasan terakhir yang membuat warga negara asing ini jatuh cinta pada gamelan adalah kenyataan bahwa tidak ada alat musik serupa di Eropa. Ya, sebagian besar mahasiswa yang mengambil pelajaran gamelan adalah mereka yang lahir dan besar di Eropa. Gamelan punya tempat tersendiri. Itu sebab mereka kerap tampil dalam pertunjukan seni bila diundang oleh pemerintah kota di Jerman.
Catatan
Itu tadi sekelumit cerita tentang mengapa mereka yang notabene warga negara asing suka memainkan gamelan. Artikel serupa juga berhasil dimuat di media TRIBUNEWS online di link ini dan videonya lengkap bisa dilihat di media DW, media portal.
Selamat memperingati kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 tahun!
Bisa ikuti pula link https://caesarguitar.wordpress.com/
LikeLike