


Cerita kunjungan saya dan suami ke Linderhof Palace berlanjut lagi, yang bisa dicek di artikel sebelumnya tentang bagaimana menjangkau istana Linderhof dari Munich. Pada kesempatan ini, saya bercerita tentang Rumah Maroko yang letaknya berada tak jauh dari istana. Setelah pintu masuk, ada petunjuk dan jalur khusus menuju Rumah Maroko sebelum menjangkau istana. Lalu mengapa Rumah Maroko ini ada dan apa yang melatarbelakanginya? Yuks, disimak!
Sewaktu saya datang pertama kali di musim winter, saya tidak mampir ke Rumah Maroko. Setelah bis parkir di lapangan, yang langsung menuju ke istana Linderhof maka kami pun tak mengunjungi Rumah Maroko ini dan Königshauschen yang diceritakan nanti.
Pada kedatangan kedua kali, saya dan suami pun penasaran dengan informasi Rumah Maroko. Rumah ini memang bergaya khas bangunan di Maroko pada umumnya. Bangunan ini memang tidak besar dan luas seperti istana, tetapi pastinya ada sejarah yang membuat bangunan ini berada di dekat Royal Villa Raja Ludwig II dari Bavaria.
Mengingat situasi pandemi berlangsung, pengunjung harus bergantian untuk bisa masuk dan berada di pelataran Rumah Maroko. Pengunjung hanya bisa berada di balkon dan melihat pintu kaca yang tidak diperkenankan masuk ke dalam. Dari pintu kaca tampak berbagai ornamen mewah yang khas dari bangsa Maroko. Selebihnya kita hanya bisa mengamati dan memotret bagian luarnya saja. Saya pun dibuat penasaran, tentang cerita Rumah Maroko ini.
Dari penelusuran Rumah Maroko ini dipindahkan dekat Linderhof Schloss sejak tahun 1998. Rumah Maroko dibeli oleh Raja Ludwig II dari Bavaria saat sedang berlangsung pameran dunia tahun 1873. Pameran tersebut berlangsung di Wina, Austria. Meski tidak semewah dan semegah bangunan aslinya, tetapi pemindahan ini dimaksudkan agar bangunan ini lebih terawat dan terjaga. Apalagi Rumah Maroko masih ada kaitan dengan peninggalan Raja Ludwig II dari Bavaria.


Marrokanisches Haus begitu sebutannya dalam bahasa Jerman tinggal menjadi kenangan, dimana dulu Raja Ludwig II dari Bavaria senang berada di situ sembari menikmati buah kurma. Bahkan ada yang bilang, para pelayannya pun memakai baju khas Timur Tengah. Rumah Maroko pun memiliki karpet yang indah dan dihiasi berbagai dekorasi khas Timur Tengah.
Begitulah cerita soal Rumah Maroko, sebelum pengunjung menjejakkan kaki ke Royal Villa Linderhof. Anda tak perlu bayar tiket sama sekali. Lebih lanjut soal kunjungan saya ke Linderhof Schloss, sila dinantikan ya.
terima kasih atas narasi linderhof yang indah ini. rasanya seperti kami telah melihatnya melalui matamu.
LikeLiked by 1 person
You efforts are really appreciated, Sir. Your comments was in my mother language. Thank you for stopping by. Have a blessed Sunday with you and family!
LikeLiked by 1 person
Oh, so sorry! So you don’t speak the language? Where are you based now?
Anyway, I hope I can see those places too once e are all allowed to travel once again.
LikeLiked by 1 person
Your prior comment was correct. Please don’t say sorry. I respect with yout effort to translate your comment. I am based on Germany and love traveling a lot. I’d preffer to explain those my daily blog in mother language.
Hope so, you may visit Germany one day😁
LikeLiked by 1 person
Bangunannya bener2 khas Maroko. Misterius juga di tengah hutan ya, saya kira dulunya untuk simpan sesuatu hehe
LikeLiked by 1 person
Wah, Tessa sudah pernah mampir ke sini juga ya? Yups, bangunan misterius di tengah hutan. Terimakasih sudah mampir. Sukses untuk blog barunya ya. Semoga semakin semangat menulis petualangan hidupmu🙂
LikeLike
Belum Bu hehe tapi dari foto terlihat jelas. Penasaran aja kenapa bagus2 tapi dibangun di hutan. Terimakasih banyak, Bu. Lagi proses Adsense. Mudah2an dapat 😊
LikeLiked by 1 person
Amin. Sukses Tessa untuk blog dan hidup barunya di Jerman🤗
LikeLiked by 1 person
vielen Dank Bu 😊
LikeLiked by 1 person