


Begitu tiba di Zugspitze, saya dan suami langsung meluncur keluar stasiun untuk melihat panorama puncak tertinggi di Jerman. Sayangnya kami tidak bawa jaket. Meski kedatangan kami pada saat musim panas, maka saya sarankan anda tetap bawa jaket. Suhu udara saat kami datang sekitar 10 derajat celcius. Tentu saja anda bisa membayangkan bagaimana anda berpakaian juga diluar musim panas, maka anda perlu pakaian tebal untuk untuk berada di sini.
Saya pun sudah mulai merasa kedinginan sehingga saya bermaksud untuk menikmati secangkir cappucino panas di kafe sekitar situ. Suami menyetujui. Sayangnya kami datang sudah sekitar jam 15 sore hari dimana kafe yang kami maksud sudah tutup. Pramusaji kafe menyarankan agar saya datang ke restoran sebelah yang masih buka. Akhirnya kami duduk di restoran, di teras restoran dengan panorama puncak pegunungan yang ditutupi awan putih.
“Tak ada makan siang.” Seru pramusaji yang menyambut kami di restoran. Cappucino dan kue khas Jerman kami pesan untuk menikmati kaffeetrinken di teras restoran tertinggi di Jerman. Begitu kira-kira kami menyebutnya. Ya, restoran ini berada di lokasi gunung tertinggi di Jerman, sekitar tiga ribu kaki dari permukaan laut. Tentu ini menjadi pengalaman yang mengasyikkan ditambah saya memang sedang kedinginan.
Usai menyeruput cappucino dan menikmati kue cokelat rasa kelapa, saya merasa tubuh saya mulai hangat. Mata saya semakin tertuju ke sekitar panorama teras restoran yang menawarkan pemandangan istimewa. Birunya langit dan putihnya awan bergelayut tampak begitu dekat dan nyata. Pengalaman ini tentu tidak saya alami di restoran atau kafe mana pun. Nikmat!


Suasana saat kami datang di Zugspitze memang tak ramai. Sepi dan pengunjung pun sudah mulai turun ke bawah. Kami suka suasananya tak ramai dan hiruk pikuk meski menjadi tempat wisata dunia. Ada yang mengambil foto selfie, ada yang masih menikmati kopi sambil ngobrol dan sementara yang lain hanya duduk terdiam mengamati panorama sekitar.
Tentu bukan rasa kopi atau kue yang kami nikmati menjadi hal istimewa, melainkan memandangi keagungan Tuhan lewat panorama pegunungan empat negara di depan mata. Ya, pegunungan ini berada di Jerman, Austria, Swiss dan Italia. Zugspitze di Bavaria menjadi idaman para petualang dan pendaki yang suka dengan penjelajahan alam terbuka. Sesuai tagline, Zugspitze adalah top of Germany.
Kenyamanan restoran menjadi kunci agar para wisatawan yang datang ke sini bisa mendapatkan pengalaman menarik lebih dari sekedar menikmati kuliner. Jadi jika ditanya, bagaimana rasanya menikmati segelas cappucino dan kue? Jawabannya adalah “sesuatu” yang tak bisa dikatakan, hanya bisa dirasakan. Luar biasa!