


Begitu tiba di Gmunden, mata saya langsung terpesona dengan keindahan danau Traunsee yang dikelilingi gunung dan berujung di Ebensee. Kami datang di hari Sabtu dimana banyak warga dan wisatawan menghabiskan waktu senggang dan waktu keluarga di sekitar sini. Di alun-alun kota tampak ada pasar rakyat. Tampak sekitarnya banyak restoran dan kafe yang dipenuhi warga dan wisatawan. Parkir terdekat danau tampak tak bersisa. Kami melipir ke area parkir umum, dekat gereja di situ.
Setelah mobil terparkir, kami pun beranjak ke tengah kota. Oh ya, kami pilih parkir mobil untuk 24 jam yang dikenai biaya 5€. Selebihnya anda bisa menikmati moda transportasi seperti kereta wisata yang sudah saya jelaskan sebelumnya, kereta gantung atau kapal wisata. Semula kapal wisata pertama kali di sini adalah kapal uap yang bernama “Gisella” mengitari danau hingga ke Ebensee, danau terdekat juga. Saya dan suami tertarik dengan pilihan kapal wisata yang berkeliling selama 1 jam.
Pembayaran harus dilakukan tunai. Harga tiket saya lupa karena saya langsung menyodorkan uang 50€ dan bergegas mengambil uang kembalian lalu menuju ke kapal. Entah mengapa saya berpikir saya khawatir tertinggal rute kapal yang saya mau. Kapalnya tak sebesar kapal wisata yang sering saya jumpai di Jerman. Ini kapal kecil dan terbuka, hanya sebagian kecil saja yang tertutup terpal. Cuaca saat kami datang pun mendung, namun Puji Tuhan, hujan tidak terjadi.
Sekitar lima belas menit kapal berlayar, pemandu kapal menjelaskan kota Gmunden. Lalu ada kastil Schloss Ort yang juga sudah saya bagikan pada anda yang tampak kejauhan dari dalam kapal. Kapal akan berhenti di beberapa dermaga dimana penumpang ada yang turun dan naik. Di tiap dermaga ada jejalah alam bagi wisatawan yang suka dengan nature. Selebihnya adalah area resort dimana kita bisa tinggal menginap, berenang, bermain kano, selancar air atau berkendara dengan yacht kecil di sini. Semua sah-sah saja.


Pemandangan danau dan pegunungan dari kapal benar-benar memuaskan seolah-olah membayar imajinasi saya akan alam yang indah. Kapal yang kami tumpangi tidak sampai ke Ebensee, yang menjadi ujung Trauensee. Kami terkesan dengan kontur pegunungan bebatuan dan mungkin ini sebab disebut salzkammergut, penghasil garam. Di Gmunden pun tersedia tawaran jejalah area geologi bagi wisatawan.
Selepas dari wisata danau, saya dan suami mampir sejenak untuk menikmati makan siang. Kami pilih restoran khas Italia yang berada di tepi danau. Menunya pun semua masakan Italia seperti pizza, pasta, salad dan aneka kudapan. Selesai makan, kami memesan es kopi yang ternyata tak jauh berbeda seperti saat kami memesan es kopi di Jerman. Rasa es kopi semakin nikmat dengan pemandangan indah danau Traunsee.
Selebihnya anda bisa hanya duduk di tepi danau dan menikmatinya tanpa bayar. Anda juga bisa datang ke kastil atau museum keramik di kota ini. Pilihan makan sea food di sini pun bisa menjadi tawaran bagi wisatawan, tetapi saya tidak menemukan menu “ikan bakar dabu-dabu” atau “cumi saus padang” sehingga kami pilih makanan menu Italia. Ya, itu hanya imajinasi saya sea food ala masakan nusantara.
Apa imajinasi anda saat ini soal liburan?
excellent. One can fall in love with this place. So well written and illustrated
LikeLiked by 1 person
Thank you, Sir. That is a reason why this place was famous since a long time ago, for example held wedding in castle near this lake, it’s being romantic idea for couple.
Happy Sunday and remain safe🙂
LikeLiked by 1 person
😊😊
LikeLiked by 1 person