
Pho noodles atau mie pho menjadi makanan nasional warga Vietnam. Bagaimana tidak? Saat saya berkunjung sepuluh tahun lalu ke Vietnam, mie pho seolah wajib dicicipi wisatawan. Pasalnya banyak kedai restoran yang menawarkan mie pho mulai dari tampilan ekslusif hingga jajanan pikulan kaki lima pun ada. Mie pho bisa dibeli sesuai kocek dan selera anda. Mie pho pun sudah mendunia. Saya pernah mendapatinya di Jakarta, Indonesia dan kini mie pho pun tersedia di Jerman.
Namun tahukah anda darimana mie pho ini berasal?
Setelah saya memesan menu Nam Dinh Pho di sini, saya penasaran dengan nama menu ini sebenarnya. Biasanya mereka hanya menyebut mie pho berdasarkan rasanya. Ada mie pho rasa sapi dan mie pho rasa ayam. Meski, rasa mie pho otentik itu mie pho rasa sapi. Tetapi penyebutan nama mie pho menggunakan “Nam Dinh” mengingatkan saya pada salah satu provinsi di Vietnam.

Nam Dinh adalah salah satu provinsi yang terletak di delta Sungai Merah. Konon mie pho yang telah berevolusi dengan berbagai kreasi berasal dari provinsi ini. Selain Nam Dinh dikenal sebagai lumbung padi di Vietnam, provinsi ini melahirkan cikal bakal mie pho yang otentik. Konon makanan pho sudah dikenal sebelum koloni Prancis di Vietnam. Nama makanan bukan pho sebetulnya, tetapi hidangannya mirip mie pho.
Selama koloni, permintaan akan daging sapi pun meningkat. Kuliner pho menggunakan daging sapi digemari para pekerja karena rasa mie pho ini mirip seperti masakan di daratan Tiongkok lainnya. Dahulu mie pho dinikmati sebagai sarapan pagi warga setempat. Penjualnya memikul barang dagangannya dari rumah ke rumah. Orang menyukai mie pho karena kuah kaldu daging sapi dan kaya akan rempah.
Sekitar awal tahun 1900, ide mengembangkan bisnis moderen mie pho pun dimulai di Hanoi, yang kini menjadi ibukota Vietnam. Mie pho pun merambah tidak hanya di Vietnam bagian utara saja, tetapi juga hingga ke seluruh Vietnam. Kini mie pho menjadi kegemaran siapa saja di dunia yang suka akan kesegaran rasanya.
Migrasi dan perpindahan orang telah menyebabkan kuliner mie pho pun dikenal di Amerika dan Eropa. Saya sendiri hampir selalu menemukan makanan selera Asia yang dijual pedagang asal Vietnam di berbagai negara yang saya kunjungi. Karena selera kuliner Vietnam tak jauh berbeda dengan Indonesia, saya bisa dengan mudah menggantikannya di restoran asal Vietnam.
Salah satu favorit saya saat datang ke restoran selera asia di Eropa adalah memesan mie pho. Mie pho dengan kaldu sapi yang disertai mie dan daun mint, daun ketumbar, tauge serta rasa rempah segar membuat saya kerap ingin memesannya. Kadang saya masih memasukkan perasan jeruk nipis dan menambahkan irisan cabai merah. Wah mantap!