

Usai menjelajah Hamburg, kendaraan membawa kami ke tujuan selanjutnya. Ini bukan kali pertama ke Denmark, karena kali pertama kami menumpang kapal cruise yang menjangkau beberapa negara. Pengalaman berikutnya kami datang dengan menggunakan kendaraan pribadi, yang mungkin lebih menarik lagi untuk dibagikan kepada anda. Cerita panjang ini bisa menjadi informasi bagi anda yang ingin mencoba petualangan jalur darat dan laut dari Jerman ke Denmark.
Kami bermaksud pergi ke Kopenhagen, ibukota Denmark dari Hamburg lewat jalur darat kemudian melewati perbatasan darat Jerman – Denmark. Impian saya adalah mengabadikan pemandangan jembatan penghubung The Great Belt Bridge atau lebih dikenal juga Storebælt-Brücke di Korsør, Sjælland (koreksi sebelumnya, Kopenhagen). Kendaraan penumpang seperti kami perlu membayar bea tol sekian Euro.
Ternyata impian kami pupus karena kendaraan membawa kami ke arah berbeda, yakni perjalanan darat dan laut. Itu artinya, kami pergi menuju Denmark dengan jalur lebih cepat dari jalur rencana kami. Begitulah jalan cerita di awal ketika kami meninggalkan Hamburg menuju Kopenhagen. Itu sebab, saya tidak bisa menyambangi rumah kelahiran HC Andersen di Odense, tokoh penulis cerita anak-anak yang menjadi favorit saya semasa kecil.
Ada banyak jalur pergi ke Kopenhagen dari Hamburg. Anda bisa naik kereta api dari stasiun utama, Hauptbahnhof Hamburg. Ada juga tawaran bis yang bisa ditempuh dari Hamburg ke Kopenhagen. Pilihan lainnya adalah menumpang ferry.
Nah, pilihan terakhir ini berbeda dengan kapal ferry yang membawa kami. Kapal ferry yang membawa kami berasal dari dermaga Puttgarden, pulau Fehmarn di Jerman. Jarak antara kota Hamburg dengan Fehmarn itu sekitar satu jam empat puluh menit. Itu artinya, kami tidak benar-benar berangkat dari pelabuhan Hamburg.
Kami tiba pukul 11.30 waktu setempat. Akhirnya kami putuskan untuk menggunakan kapal ferry yang sudah ada di hadapan kami, daripada putar arah seperti rencana semula. Lagipula naik kapal ferry bisa menghemat bensin dan tak perlu berlelah-lelah di hadapan setir mobil.
Deal! Kami tak punya tiket ferry, yang ternyata bisa langsung dibeli di tempat. Tak ada petugas jaga yang melayani loket pembelian. Semua pembelian dilakukan dengan mesin otomatis, dengan merincikan penumpang dan kendaraan yang kami pakai. Self-service.
Jam 12.00 kapal ferry berangkat menuju ke Denmark. Mobil-mobil diarahkan sesuai jalur yang tertera di tiket. Kami pun mengikuti arahan dan tiba di dek bagian parkir mobil. Tak boleh ada penumpang dalam mobil saat kapal ferry berjalan. Kami menikmati kenyamanan kapal ferry selama satu jam. Di dalam tersedia kafe, restoran, food court, supermarket, toko, arena bermain dan pastinya ruang tunggu penumpang. Kami begitu nyaman selama penyeberangan dari Jerman menuju Denmark.


Kami putuskan untuk menikmati makan siang sambil menunggu waktu. Kami memilih area food court yang menawarkan makanan khas Jerman, currywurst. Pembayaran pun bisa dilakukan non tunai. Kami bisa bersantai sejenak di kapal, sebelum kami tiba di Rodby, dermaga di Denmark. Perjalanan dengan kapal ferry dari dermaga Puttgarden, Jerman ke dermaga Rodby, Denmark ditempuh selama satu jam.
Pengumuman diperdengarkan dalam tiga bahasa, yakni bahasa Jerman, bahasa Denmark dan bahasa Inggris bahwa kapal akan segera berlabuh. Kami pun bergegas menuju mobil yang terparkir di dek bawah.
Keluar dari dermaga Rodby, ada petugas kontrol yang memeriksa paspor kami. Pemeriksaan selesai. Kendaraan kami pun melaju ke Kopenhagen melalui jalan tol tak berbayar. Perjalanan dari dermaga Rodby ke ibukota Denmark ditempuh kira-kira sekitar dua jam lebih lamanya. Peraturan kecepatan berkendara selama di jalan tol di Denmark pun diatur antara 90 – 110 km.
Hal-hal yang perlu diperhatikan jika membawa kendaraan ke Kopenhagen:
- Tidak ada bea tol di Denmark. Hanya saja perlu membayar charge melewati jembatan Storebælt-Brücke dan jembatan dari Kopenhagen ke Malmö, Swedia. Cerita Malmö, Swedia akan dibuat terpisah.
- Harga bahan bakar lebih mahal ketimbang di Jerman. Sebaiknya isi bahan bakar terlebih dulu di Jerman.
- Bea parkir di Kopenhagen pun lebih mahal. Sebagai contoh tarif parkir di hotel, tempat kami menginap, menetapkan charge 210 DKK (=28€) per hari.
- Perhatikan parkir berbayar di area publik dan perlu membayarnya di mesin otomatis terdekat.
- Anda beruntung tidak membayar bea parkir di Kopenhagen bila parkir setelah hari Sabtu jam 17.00 waktu setempat dan sepanjang hari Minggu.
Begitulah perjalanan jalur darat dan laut dari Jerman ke Denmark. Semoga ini menginformasikan pada anda.
Mba maaf rancu: jembatan Storebælt itu yang menghubungkan Odense (kota kelahiran HC Andersen) dengan Korsør, Sjælland (bukan Copenhagen, Copenhagen masih di timur banget). Kalau jembatan Øresund itu menghubungkan Copenhagen dengan Malmö, Swedia.
LikeLiked by 2 people
Maksudnya mba nulis Øresund untuk Odense sepertinya. Øresund itu nama selat mba, bukan nama kota.
LikeLiked by 2 people
Enggak, aku mo nulis kota kelahiran HC Andersen di Odense yg sudah terlewati. Awalnya kami berencana mampir ke kota tsb, tetapi kami akhirnya pakai ferry. Itu sih maksudnya.
Again thanks ya😁
LikeLiked by 2 people
Baik mbak, sudah aku perbaiki. Aku maksudnya menulis jembatan penghubung Odense dgn Korsor ya. Kami tidak melewati jembatan tersebut. Sedangkan dari Kopenhagen ke Malmö, Swedia melewati jembatan Oresund, akan aku tulis selanjutnya.
Terimakasih buat koreksinya mbak🤗
LikeLiked by 2 people