
Ini adalah reblog dari artikel sebelumnya yang sudah tayang di link ini pada tanggal 28 Mei 2016.
________________________________________________________________________________________________________
“Ini buatmu!” kata anak kecil berambut sebahu, berbando merah dan berbaju atasan putih dengan rok lipit merah selutut kepada teman berseragam sama. Ia kemudian duduk di sebelah temannya yang diberi cokelat.
“Terimakasih Anna” sahut temannya sambil menerima pemberian kue coklat yang diambil dari dalam kotak makan.
Nama gadis kecil yang memberi kue cokelat itu adalah Anna.
Mereka berdua sibuk mengunyah kue cokelat yang dibawa Anna dari rumahnya. Mereka duduk berdua layaknya sahabat di bawah pohon, di depan ruang kelas. Teman sebelahnya tampak senang mendapati kue cokelat pengisi sela-sela istirahat belajar di sekolah.
“Apa kau suka kue cokelat, Anna?” tanya teman di sebelahnya sambil melap lumuran kue cokelat di mulut dengan kedua tangannya.
“Iya, aku suka kue cokelat” kata Anna.
“Ibuku sengaja membuatkannya untukku” ujar Anna sekali lagi. Anna tampak mengunyah kue cokelat lalu kedua tangannya sibuk mencari botol minuman dalam tas.
Gaya khas seperti layaknya dua orang dewasa yang bersahabat padahal mereka baru berusia 9 tahun saat itu. Anna menikmati kue cokelat favoritnya. Sedangkan teman di sampingnya dan dianggap sahabat Anna, ia menganggap kue cokelat itu seperti orang dewasa yang mendapatkan undian berhadiah.
“Anna, jika kue cokelat ini kesukaanmu, mengapa kau membagikannya untukku?” tanya sahabat Anna. Kini teman sebelah Anna seperti sudah selesai menghabiskan kue coklatnya.
Anna yang sudah selesai minum pun, menjawab “Aku membagikan kue cokelat padamu karena aku bahagia.”
Sahabatnya terdiam tak mengerti penjelasan Anna.
“Kata mama, bahagia itu bisa terwujud jika kita bisa berbagi. Dan aku ingin kebahagiaanku terwujud, jadi aku membagikan kue cokelat padamu” kata Anna menjelaskan.
Tampak sahabatnya mengangguk dan memahami penjelasan Anna.
“Apakah kau bahagia dengan memberikannya padaku, Anna?” tanya sahabatnya kembali.
“Ternyata mama benar, setelah aku membagikan milikku, aku menjadi bahagia. Hey, bahagia itu jika kita bisa berbagi bersama dengan orang lain,” jawab Anna.
***
Mengapa kita harus berbagi dengan orang lain? Terkadang kita begitu merasa pelit dan irit untuk membagikan milik kita pada orang lain. Padahal jika ditelusuri, setiap hal yang sudah dibagikan pada orang lain akan dibalas lebih baik, lebih banyak dan lebih besar lagi.
“Happiness is simple when it is shared to others”
Bagaimana pun berbagi adalah cara kita bersyukur dan kemudian menjadi berbahagia.
Happy Weekend!
Super sekali…
Berbagi kebahagiaan.
LikeLiked by 1 person
Terimakasih bu Sondang. Salam buat keluarga🙂
LikeLiked by 1 person