Denmark (3): “The Little Mermaid” yang Berawal dari Kisah Dongeng Hingga Destinasi Wisata di Kopenhagen

Saya mengenal dongeng putri duyung karya HC Andersen saat saya meminjam buku tersebut dari perpustakaan sekolah di masa anak-anak. Saya sempat terbawa pada pemikiran bahwa tokoh putri duyung itu bisa jadi nyata dalam kehidupan. Lambat laun tokoh putri duyung banyak saya jumpai dalam media hiburan seperti film kartun dan lainnya. Tokoh putri duyung selalu digambarkan sebagai perempuan berupa ikan yang cantik rupawan dan memiliki karakter yang baik.

Rupanya tak hanya saya yang juga begitu terpikat dengan kisah putri duyung. Adalah Carl Jacobsen, anak seorang pengusaha bir ternama yang kagum dengan pertunjukan teater Putri Duyung pada awal tahun 1900-an. Ada yang mengatakan patung “The Little Mermaid” atau yang disebut “Den lille Havfrue” dalam bahasa setempat menjadi hadiah untuk kota Kopenhagen saat itu. Patung ini dibuat oleh Edvard Eriksen. Tahun 1913 patung putri duyung diresmikan dan diperlihatkan kepada khalayak umum.

Patung putri duyung ini menjadi jejak pertama destinasi wisata kami di Kopenhagen. Tiba di lokasi pun ternyata tempat wisata ini begitu ramai. Kita harus bergantian untuk mengambil foto patung putri duyung yang populer itu. Saya pikir karena tempat ini gratis dan tak ada tiket masuk. Itu alasannya.

Pengalaman mengambil foto patung putri duyung seperti ini mengingatkan saya saat di Brussels. Anda pasti tahu patung yang populer dan iconic yang saya maksud. Ya, Manekin Pis adalah patung anak kecil yang sedang buang air kecil. Kami harus bergantian untuk mengambil foto.

Baca: 10 Destinasi Wisata populer di Brussels, Belgia

Kedua patung yang iconic di masing-masing kota tersebut pun memang gratis dikunjungi. Seperti yang saya jelaskan sebelumnya patung anak kecil tersebut di Brussels adalah replika. Patung asli disimpan dalam tempat aman. Begitu pun dengan patung little mermaid yang ada di Kopenhagen.

Patung “little mermaid” pun tak besar. Patung putri duyung yang anda lihat sekarang adalah patung replika yang dibuat semirip mungkin. Hal ini bertujuan untuk melindungi hal-hal tak diinginkan. Sebagaimana contoh, peristiwa vandalisme yang menghebohkan pada patung ini beberapa tahun lalu. Karena kondisi patung putri duyung ini bebas, gratis dan tak ada penjagaan layaknya tempat wisata maka kemungkinan buruk bisa saja terjadi.

Dari dongeng putri duyung yang saya baca semasa kecil di Indonesia dan kisah putri duyung yang sering didengar suami semasa kecil di Jerman telah menuntun kami untuk pergi mengunjungi patung putri duyung ini. Siapa sangka kisah putri duyung yang memikat ini juga menginspirasi berbagai industri hiburan di seluruh dunia untuk membuat kemasan cerita menarik.

Untuk menjangkau lokasi putri duyung ini, kami menggunakan kendaraan pribadi. Sedangkan bagi anda sebagai turis, saya sarankan untuk mengikuti pilihan tur bus sightseeing kota Kopenhagen yang juga memasukkan agenda kunjungan ke lokasi ini. Alternatif lainnya, program tur sightseeing pakai kapal yang juga bisa menjangkau lokasi ini.

Setelah tiba di lokasi, anda juga berkesempatan keliling di sekitar taman yang indah dan juga gereja seperti negeri dongeng yang sudah saya bahas sebelumnya. Siapkan kamera anda, di lokasi tersebut banyak spot instragamable yang cocok bagi pecinta foto.

Di lokasi ini hanya tersedia bangku taman dan jalur umum dimana banyak warga melakukan olahraga. Jika anda membutuhkan makanan/minuman, anda perlu berjalan sebentar ke arah taman dan dermaga. Di situ tersedia restoran lokal.

Selamat berhari Minggu di rumah!