
Seiring kemajuan dunia informasi dan teknologi menjadikan segala komunikasi begitu mudah dilakukan. Salah satu kemudahan yang terjadi adalah melek literasi soal kesehatan. Contoh mudahnya, bilamana sesuatu terjadi dalam tubuh seperti penyakit yang sedang dialami maka kita segera mencari tahu informasi yang berseliweran di dunia maya. Kita menjadi sadar dan mandiri saat terjadi sesuatu dalam tubuh kita.
Contoh lain yang mungkin juga anda alami seperti mengecek obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Terkadang kita lupa penjelasan petugas apotik atau kita penasaran dengan jenis obat yang dikonsumsi. Lalu kita pun segera berselancar sendiri dan mencari tahu detil obat tersebut.
Kemudahan melek literasi kesehatan adalah kita bisa bertanya langsung pada ahli yang menyediakan layanan kesehatan digital. Ini bisa meminimalisir kunjungan dan konsultasi ke dokter. Hal lainnya, kita juga bisa membaca atau mendengar apa yang dialami orang lain yang berhasil sembuh atau telah melampui proses sakit yang dialami misalnya.
Pengalaman lainnya soal melek literasi kesehatan masih banyak lagi yang memudahkan orang menjangkau informasi kesehatan. Pertanyaannya, mengapa itu penting dilakukan? Hal ini menggelitik saya untuk berbicara pada anda dan mungkin anda bisa menambahkan lima alasan berikut.
1. Kita semua ingin sehat
Di Jerman, jika kita bersin maka orang sekitar kita akan berucap “Gesundheit” yang artinya ucapan supaya kita tetap sehat. Bagaimana pun bersin itu bisa jadi gejala ada yang tak beres dalam tubuh sehingga orang lain pun berharap kita baik-baik saja. Kita semua ingin sehat tentunya.
Ingat pula lagu ucapan ulang tahun yang biasa dinyanyikan jika ada yang berulang tahun. Lagu ulang tahun berbahasa Indonesia tersebut berbunyi “Selamat ulang tahun, kami ucapkan. Selamat panjang umur, kita ‘kan doakan. Selamat sejahtera, sehat sentosa…” yang berarti orang lain pun berharap agar orang yang berulang tahun itu sehat. Mengapa? Sehat itu menjadi doa semua orang.
2. Sehat itu investasi
Apa gunanya punya banyak uang tetapi tidak bisa menikmatinya. Pepatah orangtua yang sering kita dengar hanya untuk mengingatkan betapa sehat itu investasi setiap orang. Sehat itu penting dan utama dalam menjalani kehidupan. Hal ini mendasari banyak orang saat ini untuk melek literasi kesehatan.
Banyak orang yang mulai mengubah kebiasaan tak sehat menjadi bergaya hidup sehat. Banyak orang mulai mencegah diri sendiri terhadap kemungkinan buruk sakit yang ingin dihindari. Informasi ini bisa dijangkau semudah kita membuka pertemanan di media sosial. Informasi kesehatan kini terbuka untuk siapa saja.
3. Mencegah dan melindungi dari kemungkinan yang tidak dikehendaki
Ketika pandemi melanda dunia ini, akses informasi soal kesehatan begitu banyak dijangkau orang dari berbagai penjuru dunia. Apa yang mereka lakukan adalah untuk mencegah dan melindungi diri dari kemungkinan buruk. Kita semua ingin sehat dan terhindar dari berbagai risiko yang terjadi.
Berbagai kampanye dan edukasi dilakukan agar masyarakat dan publik tahu betul mengenai pentingnya mencegah dan melindungi diri sendiri. Mengedukasi diri sendiri berarti kita menjadi melek literasi kesehatan dan berusaha mencari tahu informasi yang benar dan tepat. Pemerintah dan instusi yang berwenang pun bertanggungjawab menjadi sumber informasi kesehatan yang tepat dan benar.
4. Mengadvokasi diri sendiri sebagai pasien
Sebagai pasien, kita berhak untuk mengetahui segala tindakan medis yang kita dapatkan. Komunikasi antara pasien dengan dokter dan petugas kesehatan memang diperlukan agar pasien dapat membuat pilihan perawatan kesehatan terbaik. Salah satu cara berkomunikasi sebagai pasien adalah keterampilan literasi kesehatan. Pasien bisa berkonsultasi langsung dengan ahli kesehatan yang memang menawarkan jasa layanan tersebut.
Cara lainnya, pasien mencari tahu tentang apa yang dialami atau penanganan yang sedang dilakukan. Melek literasi kesehatan di masa kini perlu dilakukan agar pasien dapat mengadvokasi diri sendiri dalam pengaturan medis. Literasi keterampilan pun mudah, cepat dan praktis yang memungkinkan kebutuhan pasien terjawab.
5. Promosi keterampilan diri
Keterampilan literasi sangat diperlukan di era komunikasi masa kini. Salah satu strategi komunikasi agar publik melek literasi kesehatan adalah menggunakan bahasa sederhana yang mudah dimengerti untuk orang awam. Bagaimana pun istilah medis terkadang membuat kita takut, tak mengerti, bingung dan lainnya. Penggunaan bahasa sederhana memungkinkan siapa saja mampu memahami dan menerapkan apa yang mereka butuhkan dengan baik.
Sudah saatnya kini kita sadar dan mandiri untuk meningkatkan keterampilan literasi. Hal ini untuk mencegah dan meminimalisir risiko yang tidak kita ketahui. Adanya layanan kesehatan digital memungkinkan siapa saja mampu merawat diri dan memahami konsep probabilitas risiko penyakit.
Kesimpulan
Saat kita sakit, kita tetap perlu ahli medis tetapi melek literasi kesehatan adalah hal utama di masa kini agar setiap orang mampu menavigasi kebutuhan kesehatannya.
Nice post
LikeLiked by 2 people
Thanks for stopping by and dropping this comment🙏 This articles is about 5 reasons why we promote health literacy. Have a good day! Please remain safe there🙂
LikeLike
Please read my post
LikeLiked by 1 person
I did Raj 🙂
LikeLike
A really good post Anna. I always love reading your blog
LikeLiked by 2 people
Thank you, Sir🙏 I always write my articles from my heart. It means this blog may inspires people. Have a good day! Please remain safe there🙂
LikeLiked by 2 people